Press release:
Festival Pasar Kumandang
Solo, 18-20 Mei 2008  

Pasar Tradisional sebagai Pusat Budaya
Merayakan 100 Tahun Kebangkitan Nasional

 Latar Belakang
Tidak dapat dibantah lagi pasar tradisional merupakan institusi 
sosial yang memiliki peran strategis di dalam proses pembangunan 
dalam berbangsa dan bernegara. Perkembangan setiap wilayah baik 
desa, kota ataupun negara tidak akan lepas dari peran dan keberadaan 
pasar tradisional. Artinya pasar tradisional merupakan cermin dari 
keberadaan kehidupan sosial di dalam satu wilayah tertentu.  Lebih 
dari itu pasar merupakan pusat kebudayaan, dimana segala macam 
ekspresii perilaku dan nilai yang melekat dalam masyarakat 
terekspresikan dan diproduksi serta dipasarkan didalamnya.
Intensitas interaksi di dalam pasar tradisonal tidak kita temukan di 
pasar modern yang bisu. Proses-proses dialogis tawar-menawar 
menjadikan pasar terhindar dari penghampaan wacana interaksi sosial 
dimana tukar-menukar informasi terkelola dan tersampaikan.  Pasar 
menjadi ruang peleburan segala atribut sosial yang cair. Karena 
interaksi di dalamnya dibangun oleh masyarakat dari berbagai 
kelompok kelas sosial maupun ekonomi.   
Ke-ika-an (kesatuan) dalam multikulturalisme. Kesepakatan dibangun 
dengan tawar-menawar  merupakan bangunan dasar demokrasi diletakan 
dalam arti membangun kesepakatan untuk mufakat. Pasar sebagai pusat 
budaya semakin terlihat ketika kita kembali menoleh keberadaan pasar 
tradisional pada konsep semula. Pasar tradisional tidak hanya 
menjadi ruang pemasaran kebutuhan praksis jasmaniah. Tetapi lebih 
dari itu pasar tadisional menjadi ruang ekspresi kesenian dan 
kebudayaan. Kita dapat melihat ketika pasar masih dalam bentuk 
aktivitas bazaar pada ruang terbuka di desa-desa. Kesenian dan niaga 
menjadi saling menunjang, ketika orang berkunjung ke pasar 
tadisional tidak sekedar berbelanja. Tetapi lebih dari itu juga 
berekspreasi. Entepreneurs dan entertaiment meruang dalam satu atap 
memenuhi kebutuhan lahir dan batin, di dalamnya cukup memiliki 
pesona pariwisata. Namun sisi ini masih belum tergarap secara serius 
untuk dikembangkan sebagai aset unggulan wisata yang menarik. 
Meskipun cukup banyak bukti menunjukkan cukup banyak pasar-pasar 
tradisional yang tersebar di nusantara memiliki nilai unggulan lebih 
untuk diperkenalkan dalam dunia pariwisata.
Hanya perkembangan terakhir keberadaan pedagang di pasar tradisional 
mengalami kemunduran tergencet dan termarjinalisasikan. Akibat dari 
kebijakan dan sistem ekonomi yang tidak lagi berpihak dan berpijak 
pada kepentingan masyarakat banyak. Kondisi yang ada akan 
memunculkan bentuk kesenjangan yang semakin nyata menciptakan ruang 
konflik. Sebagai akibat ketidakadilan dari pengambilan  kebijakan. 
Sehingga peran pasar tradisional sebagai institusi penjaga ketahanan 
sosial maupun ekonomi yang mandiri akan semakin tergerus di era 
globalisasi. 'Matinya Pasar Tradisional' tentunya akan berdampak 
lebih luas berkaitan dengan keberadaan jaringan ekonomi desa kota. 
Pada wilayah pen-supply komoditas maupun produsen berikut penunjang 
kegiatan pasar jasa maupun yang lain.
Interaksi sosial di dalam pasar tradisional cukup punya andil besar 
dalam membangun ketahanan sosial. Karena interaksi yang ada 
menghasilkan solidaritas keguyuban dan tidak sekedar berorientasi 
pada perilaku ekonomi. Bahwa berdagang tidak sekedar mencari 
keuntungan materi. Tapi lebih dari itu keuntungan sosial dalam 
kekerabatan menjadi tak kalah penting. Demikian pasar tradisional 
memiliki peran yang strategis dalam upaya membangun wawasan 
kebangsaan secara komprehensif dalam manggagas strategi kebudayaan 
masa depan yang tak lepas dari akar tradisinya.. Festival Pasar 
Kumandang IV 2008 adalah program rutin setiap tahun yang dimulai 
sejak tahun 2005.

AGENDA

18 Mei 2008
pk. 09.00 – 14.00 wib 
Di PASAR GEDE
pk. 08.00 – 10.00 wib:  Pembukaan Festival Seni Pasar Kumandang 2008
                                     Fashion On The Pasar-SMK 
Marganingsih 
                                     Sesaji Kraton Surakarta
                                     Greget Lesung loro blonyo, 
Persembahan Disparta karanganyar
                                     Bancakan Jajan Pasar
                                     

pk. 08.00 – 14.00 wib:  JELAJAH PUSAKA PASAR TRADISIONAL-Sekar Panji
Eksebisi Budaya  Multi Etnik Nusantara 
Rute : Pasar Gede- Pasar Kembang-Pasar Triwindu-Pasar Legi
Pasar Kembang, 10-13.00 Wib
Pameran dan Workshop Batik & topeng-tatah sungging oleh siswa ; MGMP 
seni & budaya
Fashion On The Pasar-SMK N 4 Solo 
Pasar Triwindu. Pk. 11-14.00 Wib
Slametan pasar triwindu,pentas tari,keroncong,SBC dll
Pasar Legi.Pk 14.00-16.00 Wib
Pentas Kesenian Rakyat

19 Mei 2008
pk. 08.00-14.00 wib
Di PASAR GEDE
Pasamuan Saudagar Pasar Tradisional Nusantara
'Sarasehan & Pameran Profile Pasar Tradisional' 
Pembicara : Ir.Widya Wijayanti,MURP(BPPI)
                     Wiharto(Pasamuan Pasar Tradisional Surakarta)
                     Prof. Dr. Edi Swasono 
         & utusan-utusan penggiat pasar-pasar tradisional di 
Indonesia
*Tari Kontemporer

PASAR NUSUKAN
Tobong Pasar Laras Laris
'Eksebisi Budaya  Multi Etnik Nusantara'
Pk. 15.00 – 18.00- Pentas Seni : Sanggar seni Pasar 
Nusukan,Padmosusastro.Sarwi Retno budaya,Metta Budaya,Semarak Candra 
Kirana, 
Pk. 19.00 Wib- ,Ketoprak Taruna Budaya ISI Surakarta 

20 Mei 2008
Di PASAR GEDE
09.00 – 14.00 wib 
PASAMUAN PASAR KUMANDANG
'Dialog Interaktif Nilai-Nilai Nasionalisme'
Tema: Strategi Menumbuhkan Ekonomi Pasar Tradisional
Pembicara: M.Sobari (LIPI), Rahmad Wahyudi (Akuntan Publik)

14.00-17.00 wib. Di PASAR LEGI 
RUWATAN PASAR KUMANDANG
Ki Lebdo Pujanggo –ISI Surakarta


Di PASAR GEDE
'Eksebisi Budaya  Multi Etnik Nusantara'
15.00-17.00- Gamelan On The Street
19.00-20.00 –  SESAJI PASAR TRADISIONAL SURAKARTA
                    -   Pertunjukan Tari : Aneuk Nangroe Community
                    -  Temperente Music Percussion
                    -   Ps.Vocalista de Josepha
20.00-20.30  wib -  Pidato Kebudayaan oleh Prof Dr.Waridi S.Kar.M.Hum
                                        
20.30-21.00 wib  –  Pentas Tari Sahita : Srimpi Kesrimpet
21.00-22.00 wib  –  Pidato Kebudayaan  Oleh Goenawan Mohammad


Kerjasama 
PASAMUAN PASAR TRADISIONAL SURAKARTA, KESBANGLINMAS PEMKOT 
SURAKARTA, DPP Pemkot Surakarta, MATaYA art & Heritage, Padepokan 
Lemah Putih, LPPM UNS, BPPI, DIPARSENIBUD Pemkot Surakarta dll.


Ketua Pelaksana: Suprapto Suryodarmo

Contact Person:
Heru Prasetya: 0816675808
Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]









Kirim email ke