Hari ini Peluncuran Buku 'The Dancing Peacock: Colours and Motifs of Priangan Batik' Revitalisasi Tradisi Batik Priangan Laporan wartawan KOMPAS Yurnaldi Rabu, 19 Mei 2010 | 18:33 WIB KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Juju
Juariah (kiri) dan Yati menyelesaikan pengerjaan batik Garut di Selasar
Sunaryo, Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/12). Buku berbahasa Belanda berjudul
Garut en Omstreken menyebutkan, pada 1920-an batik Garut sudah dijadikan buah
tangan khas yang kerap dibawa orang sepulang dari daerah itu. JAKARTA,
KOMPAS.com - Bentara Budaya Jakarta bekerja sama dengan Forum Kajian
Antropologi Indonesia (FKAI) dan Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB), Kamis (20/5/2010)
pukul 19.30 WIB, akan menggelar prosesi pembukaan pameran batik Priangan
bertajuk 'The Dancing Peacock'. Pameran dibuka Prof Dr Meutia F Swasono dan
dimeriahkan dengan pentas tari Merak dari Bandung. Ketua
Pengelola Bentara Budaya Jakarta, Paulina Dinartisti, mengatakan,
penyelenggaraan pameran bertujuan untuk ikut membangkitkan kembali dan
melestarikan seni batik priangan, salah satu bentuk warisan bangsa yang berada
di ambang kepunahan. "Batik priangan adalah tradisi seni kerajinan batik
yang masih tumbuh dan berkembang di berbagai daerah pedalaman Jawa Barat, mulai
dari Cianjur, Sukabumi , Bandung, namun terutama di Garut, Tasikmalaya, dan
Ciamis," katanya, Rabu (19/5/2010) di Jakarta. Pameran
bertajuk 'The Dancing Peacock' dari nama salah satu motif kain batik priangan
yang khas, dan termasuk yang terindah, yang disebut motif "Merak
Ngibing", yang artinya tak lain dari Merak Menari, dancing peacock.
Motif kain batik ini menggambarkan dua ekor burung merak yang cantik, yang
sedang berhadap-hadapan sambil mengembangkan sayap dan bulu ekornya yang
warna-warni, seperti sedang menari. Motif ini sedikit banyak juga mencerminkan
stereotip karakter orang Sunda yang periang, terbuka, dan flamboyan, seperti
burung merak yang sedang memamerkan keindahan warna bulu-bulunya. Selama
berlangsungnya pameran juga akan diselenggarakan acara diskusi, klinik
konservasi kain batik, serta penjualan batik priangan, yang diharapkan juga
dapat memicu para perajinnya agar terus berkarya dan berkreasi. Jadwal Kegiatan : 22
Mei pukul 10.00-12.00 Workshop membatik dengan peserta dari Siswa Sekolah (SLTP/SLTA) yang memiliki kegiatan Ekskul membatik. Instruktur dari Museum Tekstil, Jakarta 24
Mei pukul 14.00-16.00 Talk Show Batik Priangan: Motif dan Warna dilanjutkan dengan Peluncuran buku.
26
Mei pukul 10.00 -12.00 Talkshow: Perawatan dan Restorasi Kain Tradisional (oleh
Museum Tekstil, Jakarta) 29
Mei pukul 10-12.00 Workshop membatik dengan peserta umum. Instruktur dari Museum Tekstil, Jakarta. 021-70243304, yayasan.f...@gmail.com www.fkai.org, http://www.facebook.com/?tid=397192456381&sk=messages#!/event.php?eid=116631765036393&index=1 |