From: "Harmas, Roni [LPM UIR]" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, January 22, 2008 2:46 PM
> Assalamu a'laikum warahmatullahi wabarakatuh,

wa`alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

> Teman ana mulai teresarng pemikiran sesat, dia mengatakan bahwa isa
> al-masih ada kuburannya
> dia meninggal dan dikuburkan berdasarkan.
> Surah Ali Imran Ayat 55 :
> (Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan
> menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku
> serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan
> orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga
> hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan
> di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya"
> ana mohon, rekan2 membantu ana dalam mentafsirkan ayat diatas, didukung
> dengan hadist mengenai hal ini.
> Wassalam,
> Roni

DALIL-DALIL TENTANG TURUNNYA ISA 'ALAIHISSALAM
Oleh
Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabil MA
http://www.almanhaj.or.id/content/1186/slash/0

Adapun mengenai firman Allah:

"Sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat
kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir. "

Maka ayat ini menunjukkan bahwa yang dimaksud dengan sinyalemen di atas
bukanlah kematian (al-maut), sebab jika yang dimaksud adalah kematian, maka
Isa sama dengan orang-orang Mukmin lainnya, yaitu mengambil ruh mereka lalu
membawanya ke langit. Kalau demikian, maka tidak ada keistimewaan Isa
dibandingkan dengan orang lain. Begitu pula dengan firman-Nya:

"Dan membersihkan kamu dari orang-orang kafir. "

Kalau yang dimaksud adalah ruhnya berpisah dari tubuhnya, maka tubuhnya itu
masih berada di bumi sebagaimana halnya tubuh para Nabi atau lainnya. Dalam
ayat lain Allah berfirman:

"Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya, tetapi (yang mereka
bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya
orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar
dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai
keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu kecuali hanya mengikuti persangkaan
belaka; dan mereka tidak pula yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada- Nya.... "
[An-Nisa': 157-158].

Firman Allah:,

"Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. "

Memberikan penjelasan bahwa Allah mengangkat tubuh dan ruhnya sebagaimana
halnya ia (Isa) akan turun dengan tubuh dan ruhnya seperti disebutkan dalam
hadits yang shahih. Karena kalau yang dimaksud adalah " mematikannya"
niscaya Dia berfirman: "Mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya,
tetapi dia meninggal dunia. . . " (Wa maa qotaluuhu wa maa shilabuuhu bal
maata. . .). Oleh karena itu sebagian ulama mengatakan bahwa yang dimaksud
dengan lafal mutawaffiika ialah qoobidhuka, yakni memegang ruh dan tubuhmu.
Dan lafal at-tawaffii tidak menghendaki atau tidak menetapkan tawaffii ruh
tanpa tubuh dan tidak pula tawaffi terhadap keduanya kecuali dengan adanya
qarinah (indikasi / alasan) tersendiri.

Dan kadang-kadang yang dimaksud ialah memegang ruh ketika tidur, seperti
firman Allah:

"Artinya : Allah memegang jiwa orang ketika matinya dan memegang jiwa orang
yang belum mati pada waktu tidurnya. " [Az-Zumar: 42]

"Artinya : Dan Dia-lah yang mentawaffikan (menidurkan) kamu pada malam hari
dan Dia mengetahui apayang kamu kerjakanpada siang hari. " [Al-An'am: 60].

Dan di antara firman-Nya lagi yang berkaitan dengan lafal tawaffi atau wafat
ialah yang tertera dalam surat Al-An'am: 61:

"Artinya : ... sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di
antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami. " [Majmu' Al-Fatawa
4: 322-323].

Pembicaraan dalam pembahasan ini bukanlah tentang pengangkatan Isa
'alaihissalam, tetapi untuk menjelaskan bahwa dia diangkat dengan tubuh dan
ruhnya. Sekarang Nabi Isa as masih hidup di langit kelak akan turun pada
akhir zaman serta di Imani oleh orang-orang ahli kitab yang hidup pada waktu
itu, sebagaimana firman-Nya:

"Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepadanya (Isa)
sebelum kematiannya.". [An-Nisa': 159].

Ibnu Jarir berkata: "Telah diceritakan kepada kami oleh Basyar, dia berkata:
Telah diceritakan kepada kami oleh Suryan dari Abu Hushain dari Sa'id bin
Jubair dari Ibnu Abbas mengenai ayat:

"Tidak ada seorang pun dari ahli kitab kecuali akan beriman kepada Isa
sebelum kematiannya,"

dia berkata, "Sebelum kematian Isa bin Maryam." [Tafsir Ath-Thabari 6: 18].

Ibnu Katsir berkata, Ini adalah isnad yang shahih." [An-Nihayah Fil Fitan
wal Malahim 10: 136. Atsar Ibnu Abbas ini juga dishahkan oleh Ibnu Hajar
dalam Fathul-Bari 6: 492].

Selanjutnya, setelah mengemukakan berbagai pendapat mengenai makna ayat ini,
Ibnu Jarir berkata, "Dan pendapat yang paling shahih ialah pendapat orang
yang mengatakan bahwa takwil ayat itu ialah tidak ada seorang pun dari ahli
kitab kecuali akan beriman kepada Isa sebelum Isa meninggal dunia." [Tafsir
Ath-Thabari 6: 21].

Dan beliau (Ibnu Jarir Ath-Thabari) meriwayatkan dengan sanadnya dari
Al-Hasan Al-Bishri bahwa beliau berkata, ".... Sebelum kematian Isa. Demi
Allah, sesungguhnya beliau sekarang masih hidup di sisi Allah. Tetapi
apabila beliau nanti telah turun, maka semua orang beriman kepada beliau."
[Ibid, halaman 18].

Ibnu Katsir berkata, "Dan tidak diragukan lagi bahwa apa yang dikemukakan
oleh Ibnu Jarir inilah pendapat yang benar, karena ini merupakan maksud dari
konteks ayat-ayat yang menetapkan batalnya pengakuan orang-orang Yahudi
bahwa mereka telah membunuh Isa, menyalibnya, dan menyerahkannya kepada
orang-orang Nasrani yang bodoh dan tidak mengerti masalah itu. Lalu Allah
memberitahukan bahwa perkaranya tidak demikian, tetapi ada seseorang yang
diserupakan oleh Allah dengan Isa, lantas mereka bunuh orang yang
diserupakan itu sedang mereka tidak mengetahui dengan jelas tentang hal itu.
Kemudian Allah mengangkat Isa kepada-Nya, dan dia (Isa) masih hidup dan
kelak akan turun ke bumi sebelum datangnya hari kiamat sebagaimana
ditunjukkan oleh hadits-hadits mutawatir." [Tafsir Ibnu Katsir 2: 405].

Ibnu Katsir juga menyebutkan riwayat dari Ibnu Abbas dan lainnya bahwa Ibnu
Abbas mengulangi dhamir pada lafal qobla mautihi untuk ahli kitab. Hal ini,
kalau shahih riwayatnya, tidaklah menafikan pendapat pertama. Tetapi yang
sudah jelas shahih makna dan isnadnya ialah yang telah kami sebutkan
terdahulu. [An-Nihayah Fil Fitan wal-Malahim 1: 137].

[Disalin dari kitab Asyratus Sa'ah edisi Indonesia Tanda-Tanda Hari Kiamat,
Penulis Yusuf bin Abdullah bin Yusuf Al-Wabl MA, Penerjemah Drs As'ad Yasin,
Penerbit CV Pustaka Mantiq]




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/mlbios.php/aturanmilis/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke