From: ahmadanshoruddin Sent: Saturday, March 27, 2010 2:01 PM bismillah Assalamu`alaikum Pada waktu belakangan ini ada satu perihal pertanyaan yg selalu mengganggu batin dan pikiran saya karena tidak kunjung menemui jawaban.Yaitu masalah takfir.. Bagaimana kaidah ahlussunnah dalam permasalhan takfir. Demikianlah beberapa hal yg saya sangat menunggu jawaban dari teman2.Semoga sy,keluarga,dan seluruh kaum muslilim di dunia diselamatkan oleh Allah dr pemahaman islam yg keliru dan meyesatkan, dan dicatat sebagai orang2 yang sholih.Amiin ==========
wa'alaikum salam warrahmatullahi wabarakatuh... Alhamdulillah pas banget, kebetulan (Qodarullah) ana lagi baca bukunya Syaikh Shaleh Fauzan Al- Fauzan yang berjudul JANGAN MUDAH MENGKAFIRKAN & MEMBID'AHKAN (Kaidah Penerapan Hukum Kafir, Bid'ah, dan Fasik dalam Timbangan Al Qur'an & As Sunnah) Sedikit saja ana sampaikan yang ana baca dari buku itu dan semoga bermanfaat : Diantara prinsip2 Ahlussunah wal jama'ah adalah bersihnya hati dan lisan mereka dari mencela para sahabat Rasulullah serta selamatnya hati dan lisan mereka dari mencela saudara-saudara mereka sesama kaum muslimin disetiap waktu dan tempat. Mereka selalu mengatakan "Dan janganlah engkau membiarkan kedengkian dalam hati kamiterhadap orang2 yang beriman, wahai Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang (QS. Hasyr:10). Mereka juga mengamalkan sabda Nabi: "Tidak beriman salah seorang dari kalian (dengan keimanan yang sempurna) samapai ia menyukai saudaranya mendapatkan sesuatu yang ia sukai bagi dirinya (HR. Bukhari). Inilah sifat Ahlussunah wal jama'ah "al-firqotun an-najiyah" (golongan yang selamat). Mereka berjalan diatas manhaj ini, saling loyal, saling berlemah lembut, saling berkasih sayang dan saling menghormati sesama mereka disebabkan mereka dalam satu jasad, satu bangunan, satu umat dan sebagian mereka peduli serta memuliakan yang lain. Ini semua merupakan ciri khas Ahlus sunnah wal jama'ah (ASWJ). Munculnya kelompok2 yang menyimpang dari Ahlus Sunnah wal Jama'ah telah melahirkan komplikasi penyakit dan perpecahan2 buruk yang mempengaruhi banyak manusia sehingga mereka terhanyut dengannya dan saling mewarisi penyakit perpecahan tersebut. Akibatnya, munculnya sikap bermudah2an dalam membid'ahkan, memfasikkan, dan mengkafirkan orang lain. Sungguh telah tampak dizaman ini ditengah2 sebagian kaum muslimin yang bodoh terhadap hakikat agama islam yang mempunyai kecemburuan agama berlebihan atau semangat yang tidak diletakkan pada tempatnya yakni munculnya mudah mengkafirkan, memfasikkan, dan membid'ahkan.. Ciri Khas Ahlus Sunnah wal Jama'ah adalah selamatnya mereka dari penyakit2 ini, sedangkan ciri orang2 yang menyelisihi mereka adalah mereka mengidap penyakit yang jelek yakni mudah untuk mengkafirkan, membid'ahkan, memfasikan orang lain. Sementara Manhaj ASWJ menjauhi perkara2 tercela tersebut. Ahlus Sunnah wal Jama'ah melarang dan memperingatkan dari itu semua serta hanya menyibukkan dengan amal shaleh. Itu aja yang sedikit yang bisa ana sampaikan, bila akhi ingin lebih jelas lagi silahkan baca buku kecil tersebut... atau mungkin nanti dari ikhwah yang bisa membantu menjelaskan... wassalamu'alaikum Di almanhaj, ada beberapa pembahasan mengenai takfir, diantaranya : PENRNYATAAN SYAIKH MUHAMMAD BIN SHALIH AL UTSAIMIN RAHIMAHULLAH TENTANG TAKFIR http://www.almanhaj.or.id/content/2685/slash/0 PRINSIP AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH TERHADAP MASALAH KUFUR DAN TAKFIR http://www.almanhaj.or.id/content/2394/slash/0 AWAL MUNCULNYA PENGKAFIRAN TANPA DALIL DI TENGAH-TENGAH UMMAT INI DAN BERBAGAI SEBABNYA http://www.almanhaj.or.id/content/2393/slash/0 BAHAYA FITNAH TAKFIR http://www.almanhaj.or.id/content/2684/slash/0 BENIH FIKRAH PENGKAFIRAN DALAM SEJARAH ISLAM http://www.almanhaj.or.id/content/2681/slash/0 KAFIRKAH ORANG YANG TIDAK MENGKAFIRKAN ORANG KAFIR? http://www.almanhaj.or.id/content/2190/slash/0 ....dll