APA YANG DIMAKSUD MASALIH MURSALAH, MASLAHAT DAKWAH DAN HAKIKAT HIZBIYYAH

Oleh
Syaikh Abu Ubaidah Masyhurah bin Hasan Salman
sumber http://www.almanhaj.or.id

Pertanyaan
Syaikh Abu Ubaidah Masyhurah bin Hasan Salman ditanya : Apa yang dimaksud
dengan masalih mursalah, maslahat dakwah dan hakikat hizbiyyah?

Jawaban
Permasalahan usul lainnya yaitu tentang maslahat mursalah, banyak orang
mencampur adukkan antara maslahat mursalah dengan bid'ah. Bid'ah digolongkan
menjadi dua : Bid'ah Hakikiyyah dan Bid'ah Idofiyyah. Jika sesuatu masalah
mungkin berlaku dan terjadi di masa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam,
tetapi ditinggalkan Rasulullah dan tidak pernah diperbuat para sahabat
setelah wafatnya, maka dia digolongkan kedalam bid'ah idofiyyah dan bukan
maslahat mursalah, seperti dzikir-dzikir yang banyak kita dengar diucapkan
di negeri ini setelah atau sebelum adzan dikumandangkan, sebab adzan sendiri
dimulai dengan sesuatu lafazd tertentu dan diakhiri dengan sesuatu lafazd
tertentu pula, dan tidak diperlukan adanya tambahan lagi, karena jika memang
dzikir-dzikir ini baik dan boleh dilaksanakan tentulah mereka dapat
melaksanakannya.

Adapun maslahat mursalah maka harus memiliki beberapa kriteria tertentu,
diantaranya :

Pertama : Kemaslahatan itu sendiri hendaklah maslahat hakikikiyyah (masalah
yang sebenarnya) bukan kemaslahatan yang masih wahahamiyyah (diragukan).

Kedua : Harus benar-benar merupakan kemaslahatan yang mursalah atau mutlaqoh
dimana perkara ini secara tekhnis tidak bertentangan dengan syariat dan
tidak mungkin terjadi dizaman shahabat, seperti penggunaan mikrofon dalam
adzan, ini bukan bid'ah tetapi merupakan contoh dari maslahat mursalah.
karena alat-alat seperti ini tidak pernah ada sebelumnya.

Jika sekiranya hal ini mungkin terjadi dizaman Rasulullah Shalallahu 'Alaihi
wa Sallam namun ditinggalkannya pastilah penggunaan mikrofon seperti ini
dianggap bid'ah. Sebab kita tahu bahwa adzan disyariatkan untuk
memberitahukan masuknya waktu shalat dan mikrofon ini benar-benar sangat
penting digunakan untuk fungsi ini demi kemaslahatan agar orang dapat
mendengarnya, sementara mustahil hal ini terjadi pada zaman Rasul dan mereka
tidak mengenal ataupun mempelajarinya. Maka hukumnya sama dengan hukum
menggunakan kaca mata sebagai alat melihat dan membaca bagi orang-orang yang
kabur penglihatannya, inilah dia maslahat, tetapi maslahat harus diletakkan
sesuai dengan porsinya dan tidak terlampau dibesar-besarkan. Jika dikatakan
bahwa membaca Al-Quran dengna memakai kaca mata adalah sunnah, tentulah hal
ini berlebihan, namun banyak yang beranggapan bahwa orang-orang Salaf tidak
biasa membedakan antara maslahat dengan bid'ah, sebenarnya ini merupakan
kezaliman yang nyata terhadap dakwah Salaf.

Ungkapan bid'ah yang diucapkan oleh ulama Salaf sebenarnya berdasarkan
kriteria dan persyaratan tertentu yang diambil berdasarkan istiqra
(pemahaman) terhadap nas-nas dan kaidah-kaidah yang mereka susun. Literatur
yang sangat relevan dalam hal ini aku sarankan agar membaca dua literatur
penting :

Pertama : Karya Imam Syatibi "Al-I'tishom" dimana di dalamnya ada cara
membuat kaidah dasar mengenai ahli bid'ah. Penuntut ilmu syar'i dapat
mengambil banyak manfaat dari buku ini.

Kedua : Karya Syaikh al-Islam Ibn Taimiyah" Iqtido' sirat al-mustaqim.

Adapun maslahat dakwah, banyak orang yang menggunakannya sebagai pembenaran
atas berbagai kepentingan dan keingginan mereka, padahal maslahat dakwah
harus dipandang dengan kacamata maslahat yang syar'i. Didalam menyikapi
berbagai masalah baru dan problematika besar yang berkembang, seseorang
harus meruju' kepada alim ulama, jika terdapat sesuatu hal yang dianggap
dapat dijadikan sebagai kemaslahatan dakwah, maka harus ditanyakan terlebih
dahulu kepada para ulama agar mereka yang dapat menghukuminya.

Adapun maslahat yang bertentangan dengan nas syar'i seperti berbuat
kebohongan, mendahulukan kepentingan pribadi dengan mengatas namakan
kepentingan agama tentulah tidak benar, oleh karena itu pastilah berbeda
antara orang yang selalu berjalan dan beputar di atas poros agama dengan
orang yang memutar balikkan agama, tentu berbeda antara seseorang yang paham
dengan kemaslahatan mendesak yang harus diperbuat dalam suatu waktu tertentu
dan diperkuat dengan nas-nas syar'i maupun dalil, dengan seseorang yang
menjadikan agama laksana gudang agar dapat mengambil agama untuk kepentingan
hawa nafsunya. Ahlus-Sunnah sebagaimana yang dikatakan Imam Waki'
:"Menyebutkan apa-apa kelebihan dan kekurangan mereka". Sementara ahlu
bid'ah hanya menyebutkan kelebihan-kelebihan mereka saja dan menyembunyikan
kekurangan mereka.

Terakhir adalah hakikat hizbiyyah, al-wala (loyaliitas) dan al-baro', sikap
cinta ataupun benci haruslah berdasarkan agama. Kita dituntut untuk
mencintai seseorang, membencinya wala maupun bara' atasnya haruslah karena
agama. Pernah terjadi antara seorang Muhajirin dengan seorang Anshar
bertengkar, sehingga keduanya berteriak minta bantuan kepada kaumnya
masing-masing" Wahai Anshar, Wahai Muhajirin!!". Seketika Rasulullah datang
menghampiri mereka dan bersabda :

"Kenapa kalian masih menyerukan fanatisme kejahiliyyah sementara aku ada
ditengah-tengah kalian".

Hakikat Hizbiyyah yakni al-wala' dan al-baro' serta berkelompok yang mereka
lakukan bukan berlandaskan syariat. Agama kita sebenaranya sangat lengkap
dan sangat munazzam (teratur rapi) kita diatur melaksanakan ibadah haji
dalam satu waktu dan satu tempat, shalat berjamaah ditempat yang ditentukan,
berpuasa pada waktu yang sama, segala sesuatu diatur lengkap dalam agama
kita. Barang siapa yang tidak rela dengan agama ini semoga dijauhkan Allah.
Cukuplah bagi kita untuk berkumpul dibawah satu panji, melaksanakan ketaatan
dan ibadah. Inilah yang dapat kusampaikan.

[Seri Soal Jawab DaurAh Syar'iyah Surabaya 17-21 Maret 2002. Dengan
Masyayaikh Murid-murid Syaikh Muhammad Nashirudiin Al-Albani
Hafidzahumullahu diterjemahkan oleh Ustadz Ahmad Ridwan , Lc]

_____________________________________
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE!
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Everything you need is one click away.  Make Yahoo! your home page now.
http://us.click.yahoo.com/AHchtC/4FxNAA/yQLSAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

SALURKAN BANTUAN ANDA UNTUK KAUM MUSLIMIN YANG TERKENA MUSIBAH
GEMPA DI DAERAH YOGYAKARTA DAN SEKITARNYA KEPADA LEMBAGA AMAL YANG
TERPERCAYA
--------------------------------------------
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
--------------------------------------------
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke