Mengenal Lembaga al Lajnah ad Daaimah Al Lajnah ad Daaimah (Komisi Permanen) adalah suatu lembaga yang merupakan bagian dari Haiah Kibaaril Ulamaa atau Badan Ulama Besar.
Pada tanggal 8/7/1391 H terbit Surat Perintah Kerajaan Saudi Arabia nomor 1/137 untuk membentuk Badan Ulama Besar (Haiah Kibaaril Ulamaa) dan pada poin ke empat teksnya berbunyi : Dari badan ini ada Lajnah Daaimah sebagai cabang yang mengkhususkan waktunya. Anggota-anggotanya dipilih diantara anggota-anggota badan Kibaaril Ulamaa dengan perintah kerajaan. Tujuannya mempersiapkan kajian-kajian dan menyediakannya untuk didiskusikan di tingkat badan dan mengeluarkan fatwa-fatwa dalam urusan fardiyah (individual). Hal tersebut dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan semua orang yang meminta fatwa mengenai urusan akidah, ibadah dan muamalah syakhshiyah. Cabang itu diberi nama al Lajnah ad Daaimah lil Buhuutsil Ilmiyyah wal Iftaa (Syaikh ad Duwaisy, Fataawa Lajnah Daaimah lil Buhuutsil Ilmiyah wal Ifta Jilid 1, Darul Ashimah, Riyadh, Cetakan Ketiga, 1419 H) Dalam kata pengantar tersebut dijelaskan, perintah kerajaan menegaskan bahwa fatwa Lajnah Daaimah tidak dikeluarkan kecuali setelah disepakati secara mayoritas mutlak dari anggota-anggotanya, paling kurang, tidak boleh jumlah yang berdiskusi dalam fatwa itu kurang dari 3 orang anggota. Dan apabila suaranya sama, maka suara ketualah yang dikuatkan. Atas perintah kerajaan maka diangkatlah Syaikh Ibrahim bin Muhammad bin Ibrahim Alu asy Syaikh sebagai ketua Lajnah ad Daaimah yang pertama, namun pada akhir tahun 1395 H beliau ditunjuk menjadi menteri kehakiman Kerajaan Saudi Arabia dan kemudian kedudukannya diganti oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah. Maraji : Hartono Ahmad Jaiz, Tarekat Tasawuf Tahlilal dan Maulidan, Wacana Ilmiah Press, Solo, Cetakan Pertama, 2006. Semoga Bermanfaat. Allah Ta'ala berfirman, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar" (QS. An Nisaa' : 48) Dari Abu Dzar ra., Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, "Jibril berkata kepadaku, 'Barangsiapa diantara umatmu yang meninggal dunia dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun, maka pasti dia masuk surga'" (HR. Bukhari) [Hadits ini terdapat pada Kitab Shahih Bukhari] __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com