Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh
Dear Ikhwah semua,
Dengan ini saya mencabut email saya sebelumnya di bawah ini yang merujuk kepada 
berita yang dimuat di detik.com tertanggal 29 April berikut komentar dari saya 
yang kurang ilmu.

Saya berterimakasih kepada beberapa ikhwah yang mengingatkan saya. Ke depan, 
saya ingin lebih berhati-hati lagi dalam mengambil berita. Saya beristighfar 
kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya akan hal ini. Mohon maaf bagi kawan yang 
ada di milis ini.

Semoga Allah memberikan sebaik-baik balasan bagi ikhwah yang terus memberikan 
peringatan untuk terus meniti manhaj yang benar.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Abdul Basith b. Mustofa Adnan


--- In assunnah@yahoogroups.com, "Abdul Basith" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Subhanallah, alhamdulillah...
> Hati saya demikian bahagianya melihat besarnya respon dari antum. Lega
> rasanya mendapatkan penguatan dan pencerahan. Insya Allah ini menjadi
> bekal buat saya pribadi khususnya untuk menangkis syubhat-syubhat yang
> gencar mereka gaung-gaungkan.
> Saya hanya bisa mengucapkan semoga Allah membalas kebaikan antum
> dengan balasan yang lebih baik.
>
> Saya pun sebenarnya sudah memahami tentang hal ini. Saya lemparkan
> topik ini semata-mata untuk mencari tadzkirah supaya hati ini tenang.
> Memang, manhaj salaf adalah manhaj yang haq. Harusnya mereka
> bercermin, kenapa Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa sallam waktu itu
> gak buat partai saja untuk menegakkan Islam, menandingi kuffar? Apakah
> Rasulullah  Shollallohu 'alaihi wa sallam tidak faham kondisi
> masyarakat waktu itu? Sekali-kali tidak. Rasulullah  Shollallohu
> 'alaihi wa sallam menjalankan dakwah atas dasar wahyu dari Allah.
> Obyek yang pertama digarap adalah hati, menuntun hati supaya
> mentauhidkan Allah saja. Hati yang bertauhid akan berdampak terhadap
> amal perbuatan dan ucapan. Inilah yang menjadi landasan keberhasilan
> dakwah sesungguhnya.
>
> Sungguh, mereka terlalu berani menempuh cara yang belum teruji
> keberhasilannya. Malah beberapa contoh yang Abu Muhammad sebutkan
> menambah panjang daftar kegagalan metode ini. Kira-kira kalau mereka
> memenangkan pemilu 55% saja apakah otomatis berbanding lurus dengan
> jumlah orang yang bertauhid? Otomatis menguasai hati-hati manusia?
> Sementara kita tahu bahwa diantara suara itu diperoleh dengan cara
> bathil seperti dengan cara dangdutan/joged bersama untuk menarik
> simpati (lihat indeks berita detik.com 29 april 2007, kata kunci
> search 'sms goyang'). Mereka mungkin tidak rido dengan hal ini
> terjadi. Tapi apakah mereka mengambil manfaat darinya? Semoga mereka
> bertaubat dari menempuh cara-cara kebatilan ataupun mencampur adukkan
> yang haq dan yang batil.
>
> Tanggapan lainnya masih saya tunggu.
>
> Abdul Basith
> (alumni daurah B7 klebengan)
>
>
> --- In assunnah@yahoogroups.com, "Yulianto Abu Muhammad"
> <yyulianto@> wrote:
> >
> > Wa'alaikumus salaam warohmatulloh wabarokatuh...
> >
> > Mereka mengatakan:
> > "Sebaliknya dakwah merekalah yang syumul, segala
> > sisi/aspek kehidupan umat berusaha digarap sampai pada tahap dakwah
> > mereka di tataran parlemen dengan dalih kalau dapat merebut kekuasaan
> > maka akan mudah menegakkan kalimat Allah."
> >
> > Kalau memang benar bahwa dengan merebut kekuasaan maka akan mudah
> menegakkan
> > kalimat Alloh, lalu mengapa dahulu Rosululloh Shollallohu 'alaihi wa
> sallam
> > menolak ketika hendak diberi kekuasaan oleh orang Kafir Quraisy?
> > Juga mengapa dulu raja Habsyi (yang menyembunyikan keislamannya)
> juga tidak
> > mampu menegakkan kalimat Alloh padahal kekuasaan di tangannya? (dia
> adalah
> > seorang raja. Melalui wahyu Nabi dikabarkan bahwa raja Habsyi ini
telah
> > masuk Islam akan tetapi menyembunyikan keislamannya, dan ketika ia
> wafat,
> > Rosul shollallohu 'alaihi wa sallam dan para sahabatnya mensholatkan
> secara
> > ghoib).
> > Juga raja Romawi yang ketika menerima surat dari Rosululloh
shollallohu
> > 'alaihi wa sallam kemudian hatinya bergetar mengakui kerosulan
> beliau, tapi
> > tatkala disampaikan kepada pendetanya usulan beliau bagaimana jika
> mereka
> > mengakui kerosuluan Nabi shollallohu 'alaihi wasallam, namun
> pendeta-pendeta
> > itu berhamburan, dan akhirnya raja Rum itu berkata bahwa ia hanya
> menguji
> > keimanan pendeta-pendetanya. Padahal kalau memang benar kekuasaan
dapat
> > meninggikan kalimat Alloh, ketika hati raja Rum itu bergetar,
> harusnya bisa
> > dong dia paksakan pendetanya maupun rakyatnya untuk masuk Islam?
> >
> > Sejarah ini telah membuktikan bahwa kekuasaan bukanlah jalan utama
dalam
> > menegakkan kalimat Alloh.
> > 13 tahun Nabi Shollallohu 'alaihi wa sallam berjuang dengan dakwah
> Tauhid.
> > Apakah mereka lupa hal ini? Ataukah akan mereka katakan bahwa 13
> tahun itu
> > Nabi tanpa action?
> >
> > Sayangnya mereka tidak memperhatikan betul-betul firman Alloh dalam
> surat
> > An-Nuur ayat 55, karena di sana Alloh telah berikan janji-Nya yang
> tentunya
> > disertai dengan syarat-syarat yang harus kita penuhi. Sudahkan
> mereka penuhi
> > syarat itu? Lalu mereka mimpi bisa berkuasa dan menegakkan kalimat
> Alloh??
> >
> > Wassalaam,
> >
> > Abu Muhammad


Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://www.assunnah.or.id/ragam/aturanmilis.php 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke