SubhanAllah. Maksudnya akh Hidayat tentu baik, untuk mengingatkan sesama muslim, ada poin nasihat yang baik juga di dalamnya, akan tetapi caranya saya lihat terlalu menyakitkan.
Hati-hatilah, jangan gegabah mengatakan kepada sesama muslim "antum sudah terjatuh dalam kesyirikan". Ini adalah perkara yang sangat besar, apalagi bila ternyata perkataan itu tidak benar. Bagaimana bila diri antum dituding seperti itu, apakah antum rela? Bagaimana jika penanya yang dituding lantas mengadukan antum kepada Allah. SubhanAllah, marilah kita berhati-hati. Soal bermuamalah dengan jin, lebih baik kita belajar dari para ulama yang lebih mengerti tentang Qur'an dan hadits daripada kita. Benarkah orang yang bermuamalah dengan jin itu otomatis jatuh ke dalam kesyirikan? Minta tolong yang bagaimana yang membuat pelakunya syirik? Saya kutipkan tulisan Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah dari majalah asy-Syariah, semoga bermanfaat. Qonita ========== Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullahu menjelaskan: "Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan bahwa meminta bantuan kepada jin ada tiga bentuk: Pertama: Meminta bantuan dalam perkara ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, seperti menjadi pengganti di dalam menyampaikan ajaran agama. Contohnya, apabila seseorang memiliki teman jin yang beriman dan jin tersebut menimba ilmu darinya. Maksudnya, jin tersebut menimba ilmu dari kalangan manusia, kemudian setelah itu menjadikan jin tersebut sebagai da'i untuk menyampaikan syariat kepada kaumnya atau menjadikan dia pembantu di dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka hal ini tidak mengapa. Bahkan terkadang menjadi sesuatu yang terpuji dan termasuk dakwah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sebagaimana telah terjadi bahwa sekumpulan jin menghadiri majelis Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan dibacakan kepada mereka Al-Qur`an. Selanjutnya, mereka kembali kepada kaumnya sebagai pemberi peringatan. Di kalangan jin sendiri terdapat orang-orang yang shalih, ahli ibadah, zuhud dan ada pula ulama, karena orang yang akan memberikan peringatan semestinya mengetahui tentang apa yang dibawanya, dan dia adalah seseorang yang taat kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala di dalam memberikan peringatan tersebut. Kedua: Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diperbolehkan. Hal ini diperbolehkan, dengan syarat wasilah (perantara) untuk mendapatkan bantuan jin tersebut adalah sesuatu yang boleh dan bukan perkara yang haram. (Perantara yang tidak diperbolehkan) seperti bilamana jin itu tidak mau memberikan bantuan melainkan dengan (mendekatkan diri kepadanya dengan) menyembelih, sujud, atau selainnya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menyebutkan sebuah riwayat bahwa `Umar radhiallahu 'anhu terlambat datang dalam sebuah perjalanan hingga mengganggu pikiran Abu Musa radhiallahu 'anhu. Kemudian mereka berkata kepada Abu Musa radhiallahu 'anhu: "Sesungguhnya di antara penduduk negeri itu ada seorang wanita yang memiliki teman dari kalangan jin. Bagaimana jika wanita itu diperintahkan agar mengutus temannya untuk mencari kabar di mana posisi `Umar radhiallahu 'anhu?" Lalu dia melakukannya, kemudian jin itu kembali dan mengatakan: "Amirul Mukminin tidak apa-apa dan dia sedang memberikan tanda bagi unta shadaqah di tempat orang itu." Inilah bentuk meminta pertolongan kepada mereka dalam perkara yang diperbolehkan. Ketiga: Meminta bantuan kepada mereka dalam perkara yang diharamkan seperti mengambil harta orang lain, menakut-nakuti mereka atau semisalnya. Maka hal ini adalah sangat diharamkan di dalam agama. Kemudian bila caranya itu adalah syirik maka meminta tolong kepada mereka adalah syirik dan bila wasilah itu tidak syirik, maka akan menjadi sesuatu yang bermaksiat. Seperti bila ada jin yang fasik berteman dengan manusia yang fasik, lalu manusia yang fasik itu meminta bantuan kepada jin tersebut dalam perkara dosa dan maksiat. Maka meminta bantuan yang seperti ini hukumnya maksiat dan tidak sampai ke batas syirik. (Al-Qaulul Mufid hal. 276-277, Fatawa `Aqidah Wa Arkanul Islam hal. 212, dan Majmu' Fatawa 11/169) Asy-Syaikh Muqbil rahimahullahu mengatakan: "Adapun masalah tolong menolong dengan jin, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menjelaskan di dalam firman-Nya: وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُوا عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ "Dan tolong-menolonglah kalian di dalam kebaikan dan ketakwaan dan jangan kalian saling tolong menolong di dalam perbuatan dosa dan maksiat." (Al-Ma`idah: 2) Boleh ber-ta'awun (kerja sama) dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang harus kamu ketahui dulu tentang mereka, bahwa dia bukanlah setan yang secara perlahan membantumu namun kemudian menjatuhkan dirimu dalam perbuatan maksiat dan menyelisihi agama Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dan telah didapati, bukan hanya satu orang dari kalangan ulama yang dibantu oleh jin." (Tuhfatul Mujib, hal. 371) Al-Lajnah Ad-Da`imah (Lembaga Fatwa Kerajaan Saudi Arabia) menjelaskan: "Meminta bantuan kepada jin dan menjadikan mereka tempat bergantung dalam menunaikan segala kebutuhan, seperti mengirimkan bencana kepada seseorang atau memberikan manfaat, termasuk kesyirikan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dan termasuk bersenang-senang dengan mereka. Dengan terkabulkannya permintaan dan tertunaikannya segala hajat, termasuk dari katagori istimta' (bersenang-senang) dengan mereka. Perbuatan ini terjadi dengan cara mengagungkan mereka, berlindung kepada mereka, dan kemudian meminta bantuan agar bisa tertunaikan segala yang dibutuhkannya. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ جَمِيْعًا يَا مَعْشَرَ الْجِنِّ قَدِ اسْتَكْثَرْتُمْ مِنَ اْلإِنْسِ وَقَالَ أَوْلِيَاؤُهُمْ مِنَ اْلإِنْسِ رَبَّنَا اسْتَمْتَعَ بَعْضُنَا بِبَعْضٍ وَبَلَغْنَا أَجَلَنَا الَّذِي أَجَّلْتَ لَنَا "Dan ingatlah hari di mana Allah menghimpun mereka semuanya dan Allah berfirman: `Wahai segolongan jin (setan), sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia.' Kemudian berkatalah kawan-kawan mereka dari kalangan manusia: `Ya Rabb kami, sesungguhnya sebahagian dari kami telah mendapatkan kesenangan dari sebahagian yang lain dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami'." (Al-An'am: 128) وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ اْلإِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًا "Dan bahwasanya ada beberapa orang dari laki-laki di antara manusia meminta perlindungan kepada laki-laki di antara jin kemudian jin-jin itu menambah kepada mereka rasa takut." (Al-Jin: 6) Meminta bantuan jin untuk mencelakai seseorang atau agar melindunginya dari kejahatan orang-orang yang jahat, hal ini termasuk dari kesyirikan. Barangsiapa demikian keadaannya, niscaya tidak akan diterima shalat dan puasanya, berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala: لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ "Jika kamu melakukan kesyirikan, niscaya amalmu akan terhapus." (Az-Zumar: 65) Barangsiapa diketahui melakukan demikian, maka tidak dishalatkan jenazahnya, tidak diringi jenazahnya, dan tidak dikuburkan di pekuburan orang-orang Islam." (Fatawa Al-Lajnah Ad-Da`imah, 1/162-163) ================ --- In assunnah@yahoogroups.com, "Hidayat" <hida...@...> wrote: > > waalaykum salaam > > kalau setahu ana jin itu tidak usah dilawan dengan jin lagi karena kita sebagai mukmin dilarang bermuamalah dnegan jin dalam bentuk apapun. Dalam hal ini syariat nabi sulaiman sudha dihapus oleh rosululloh > > Artinya : Dan bahwasanya ada beberapa orang laki-laki diantara manusia meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki diantara jin, maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan.Al-Jinn: 6] > > Artinya : Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar[An-Nuur: 21] > > Antum jangan tertipu dengan jin yang mahir meniupu manusia seolah2 ia masuk islam dan menolong antum padahal antum akan tersesat dalam tipu dayanya dan mengandalkannya dalam menghadang jin atau sihir dan lepas diri dari memohon perlindungan Alloh sebagai sebaik-baiknya dan satu-satunya penolong dalam hal ghoib dan antum lalai terhadap syariat islam yang mengharamkan muamalah semacam itu. Dalam islam sebenarnya ada cara ruqyah yang disunnahkan dan kerjasama yang antum lukiskan itu bukan disyariatkan dan haram akhy. > > Ibu ana dulu juga sebelum meninggal punya jin yang seolah selalu menolong dan mengaku muslim namun setelah ana mengenal salaf dan ana beriman dengan islam yang haq maka alhamdulillahg jin itu tidak pernah lagi berani mengganggu ana dan keluarga ana sekarang. > > Ittaqillah, takutlah kepada Alloh akhy dan hentikan aktivitas antum dan istri yang seperti itu sekarang juga karena antum sudah jatuh dalam kesyirikan dengan melakukan muamalah dengan jin. Perkuat diri dengan ilmu aqidah dan sering2 qiroat al qur'qn insya Alloh si jinakan pergi karena antum sudah beriman kepada Alloh serta tidak memerlukan dan tidak merasa membutuhkan si jin itu lagi. > > Berikut ada artikel terkait semoga bermanfaat: > > SIHIR DALAM PANDANGAN AL-QURAN DAN AS-SUNNAH > > Oleh > Wahid bin Abdissalam Baali > http://www.almanhaj.or.id/category/view/47/page/3 > > [A]. Dalil-Dalil Yang Menunjukkan Adanya Jin Dan Syaitan. [1] > Ada hubungan yang kuat antara jin dan sihir, bahkan jin dan syaitan merupakan factor utama dalam dunia sihir. Sebagian orang ada yang mengingkari keberadaan jin. Bertolak dari hal tersebut, mereka mengingkari terjadinya sihir. Oleh karena itu, saya hendak mengutarakan beberapa dalil yang menunjukan adanya jin dan syaitan secara ringkas. > > Pertama : Dalil-Dalil Dari Al-Qur'an > > ----- Original Message ----- > From: Edy > Sent: Thursday, May 08, 2008 4:26 PM > Assalamualaykum > Ana mau bertukar pikiran pd ikhwan2 yg punya pengalaman melawan sihir/santet . > Istri ana slm 10 th skt sesak napas trs udh berobat kesana-sini tdk ada perubahan.lalu ana coba ruqiah ternyata ada jin ditubuhnya yg dimassukkan oleh tetangga yg dengki.lwt dukun. > Dengan ijin Allah jin yg ditubuh istri tobat dan masuk islam .dan jin tsb mau membantu ana bila ada jin kafir yg mengganggu manusia dg cara diambil lalu ana lawan jin tsb dng al quran dan murotal.dan atas ijin Alloh langsung tobat dan masuk islam.yang jd masalah ana yaitu ana mau jin yg di istri lepas dan jinnya jg mau lepas.karena buhulnya blm bs ditemukan. Mk sampai skrng ana msh melawan dukun2 yg kirim2 trs jin2 kafir. > Ana minta rujukan buku2 yg berhubungan dng cara melepas buhul. > Wa alaykumus salaam warahmatullah. > Dari Abu Tsabitah > > Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson ------------------------------------ Website anda http://www.almanhaj.or.id Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:assunnah-dig...@yahoogroups.com mailto:assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/