Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudariku Tyara, saya mencoba menjawab sebatas apa yang saya pahami.

Jawaban atas pertanyaan 1:
Nabi shallallahu `alaihi wa sallam memberi batasan sikap "sombong"
ialah menolak kebenaran dan merendahkan sesamanya.

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu `anhu, dari Nabi shallallahu
`alaihi wa sallam, beliau bersabda,
"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada kesombongan
seberat biji sawi". Seorang laki-laki bertanya, "Ada seseorang suka
bajunya bagus dan sandalnya bagus. (Apakah termasuk kesombongan?)"
Beliau menjawab,
"Sesungguhnya Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Kesombongan
ialah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". (HR Muslim No. 2749
dalam Shahih Muslim)

Jawaban atas pertanyaan 2:
Seseorang yang "sombong" itu menunjuk-nunjukkan bahwa dirinya besar
sedangkan selain dirinya kecil. Padahal, hanya Allah subhanahu wa
ta'ala Yang Maha Besar. Sikap sombong inilah yang menyebabkan Iblis
tidak mau tunduk pada perintah Allah subhanahu wa ta'ala dalam kisah
tentang Nabi Adam `alaihi sallam. Akibatnya Allah subhanahu wa ta'ala
menganggap Iblis sebagai kafir sehingga mengganjar dengan neraka.
Dengan demikian, mestinya kita tidak boleh sombong dalam keadaan apa pun.

Firman Allah subhanahu wa ta'ala,
"Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat, `Tunduklah
kamu kepada Adam'. Lalu mereka tunduk, kecuali iblis. Ia enggan dan
congkak dan ia termasuk orang-orang kafir". (QS Al Baqarah [2]: 34)

"Dan Rabbmu berfirman, `Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan
Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan
diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka jahanam dalam keadaan
hina-dina'." (QS Al Mu'min [40]:60)

"Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari
kampung-kampung dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada
manusia serta menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah
meliputi apa yang mereka kerjakan." (QS Al Anfaal [8]: 47). 

Jawaban atas pertanyaan 3:
Menurut kamus, batasan "narsis" ialah sikap mengagumi atau mencintai
diri sendiri berlebihan, dengan ciri-ciri: asyik dengan dirinya
sendiri, kurangnya empati, tanpa disadari dikarenakan kurangnya rasa
harga diri. Adapun "sombong" mestinya merupakan akibat dari sikap
"narsis" seseorang karena dia menginginkan orang-orang lain mengagumi
dan memujinya. Padahal bagi seseorang yang beriman, kecintaan kepada
Allah dan RasulNya seharusnya lebih daripada kepada siapa pun,
termasuk kecintaan kepada diri sendiri. Kalau kita perhatikan,
seseorang yang dianggap "narsis" itu tidak memberi manfaat kepada
sesamanya karena dia hanya sibuk dengan dirinya. Kalaupun memberi
manfaat, itu bukan didasarkan pada keikhlasan, namun karena pamrih.

"Tiga perkara jika seorang memilikinya, niscaya merasakan manisnya
iman, (yaitu) menjadikan Allah dan RasulNya lebih dicintai daripada
yang lainnya, dan mencintai seseorang hanya karena Allah, serta benci
kembali kepada kekufuran sebagaimana benci dilemparkan ke dalam api".
(Mutafaqun `alaihi)

Mudah-mudahan bermanfaat. Silakan saudara-saudaraku lainnya melengkapi.

Wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Abu Farhan

--- In assunnah@yahoogroups.com, laili alawiyah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> assalamu'alaikum warahmatullahIkhwah fillah, saya mau bertanya:
> - Bagaimanakah Islam mendefinisikan sifat/sikap "sombong"?
> - Adakah saat sifat/sikap "sombong" yang dibenarkan/diperbolehkan
dalam Islam?
> - Adakah definisi "narsis" dalam Islam? Apakah ini sama dengan
sifat/sikap "sombong"?
> Saya mohon rujukan yang jelas dari Alquran dan sunnah
> 
> Trimakasih atas bantuannya, jazakumullah.
> wassalamu'alaikum warahmatullah
> 
> [Tyarapasha]


------------------------------------

Website anda http://www.almanhaj.or.id
Download MP3 -Free kajian Islam- http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke