Assalamu'alaykum, Kebetulan ana akhir2 ini sering mencermati harga emas serta harga dinar, dan beberapa artikel yang membandingkan bagaimana stabil nya dinar (bayangkan harga domba di Jaman Rasulullah dan harga domba tahun 2010 harganya sama 0.5 - 1 Dinar), subhanallah telah terbukti bahwa bagaimana Allah telah memilihkan kepada hamba-hambanya sebuah perniagaan yang tidak sedikitpun merugikan. Beda jika dibandingkan sistem "uang" yang sekarang, dimana nilainya tiap tahun menurun akibat inflasi, nah timbul pertanyaan, Sekarang orang menggunakan Dinar hanya sebagai investasi, (jadi bukan sebagai alat tukar", jadi memanfaatkan ke-stabilan harganya yang cenderung naik jika dibandingkan dengan nilai "uang kertas"). Sebenernya dengan menimbun dinar = menimbun emas, jadi malahan akan memperburuk kondisi ekonomi (kecuali emas nya/dinar nya beredar seperti halnya uang ... lain lagi ceritanya). Nah dalam hal ini bagaimana ditinjau secara syari'at Ana awwam tentang masalah ini, saya rasa ada dosen di FEUI di anggota milis, jadi mungkin bisa menyampaikan hukum yang sarih disini :) Jazakallah khairan atas jawabannya Abu Albanie
------------------------------------ Website anda http://www.almanhaj.or.id Berhenti berlangganan: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com Ketentuan posting : http://milis.assunnah.or.id/aturanmilis/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: assunnah-dig...@yahoogroups.com assunnah-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: assunnah-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/