Wa 'alaikumus-salaamu wa rahmatullahi wa barakaatuh
 
Al-Hamdu Lillah, semoga Allah tambahkan 'ilmu ana dan antum semua, juga untuk al-Akh yang menginformasikan bahwa hadits ini telah shah.
 
[Ana katakan] Hadits tersebut mirip maknanya dengan hadits yang tertera di bawah :
Riwayat
Kesaksian Abu Hurairah radhiyalahu 'anhu :
Muslim berkata - dan telah menceritakan kepada kami Harun ibnu Ma’ruf dan Ishaq ibnu Musa Al-Anshariy, mereka berdua berkata, menceritakan kepada kami Anas ibnu ‘Iyaadh, menceritakan kepadaku Ibnu Abi Dzubaab - di riwayat Harun (ibnu Ma’ruf) sedangkan dalam hadits (Ishaq ibnu Musa) Al-Anshariy - menceritakan kepadaku Al-Harits, dari ‘Abdir-rahman ibnu Mihran Maula Abi Hurairah, dari Abi Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tempat yang paling dicintai oleh Allah di negeri-negeri adalah Masjid-masjid, dan tempat yang paling dibenci oleh Allah di negeri-negeri adalah pasar-pasarnya.”
HR. Muslim, Shahih no.665; Ibnu Hibban, Shahih no.1600 (4/477) dll.
 
[Ana katakan] Demikian cukuplah kebenaran informasi yang disampaikan oleh Al-Akh yang menyampaikan berita kepada kita semua, wa Lillahil-Hamd. Sekian.
--------
[Ana katakan] Kecuali antum ingin memperoleh informasi tambahan, bahwa ternyata lafazh hadits ini berderajat Masyhur dalam segi makna. Dengan sejumlah shahabat radhiyallahu 'anhum yang meriwayatkannya.
 
=========================================
PASAR-PASAR ADALAH SEBURUK-BURUK TEMPAT
=========================================
Kesaksian 'Abdullah ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma -
Riwayat-1
Ibnu Hibban berkata - mengabarkan kepada kami Al-Fadhl ibnu Al-Hubaab ibnu ‘Amr Al-Qurasyiy di Bashrah, menceritakan kepada kami Abul-Walid Ath-Thayaalisiy, menceritakan kepada kami Jarir ibnu ‘Abdil-Hamiid, dari ‘Atha ibnu As-Sa’ib, dari Muhaarib ibnu Ditsaar, dari Ibnu ‘Umar,
Bahwa seseorang lelaki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Tempat apakah yang paling buruk?” Beliau menjawab, “Aku tidak tahu hingga aku bertanya kepada Jibril.” Maka beliau bertanya kepada Jibril, (Jibril) dia pun berkata, “Aku tidak tahu sampai aku bertanya kepada Miikaa’iil.” Maka (Miikaa’iil) dia pun datang lalu berkata, “Sebaik-baik tempat adalah masjid-masjid, dan seburuk-buruk tempat adalah pasar-pasar.”
HR. Ibnu Hibban, Shahih no.1599 (4/476-477).
 
Meriwayatkan juga :
Al-Hakim, Al-Mustadrak no.306 (1/167), 2149 (2/9); Al-Baihaqi, As-Sunan Al-Kubra no.4764 (3/65).
 
Kritik Sanad :
- Muhaaribu b Ditsaar As-Saduusiy [w116H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim)
- ‘Atha’ b As-Sa’ib b Malik Abu As-Sa’ib Ats-Tsaqafiy [w136H] (Perawi Al-Bukhari)
- Jarir b ‘Abdi-Hamiid b Qirath Abu ‘Abdillah Adh-Dhabbiy Ats-Tsaqafiy [w188H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim)
- Abul-Walid Hisyam b ‘Abdil-Malik Ath-Thayaalisiy Al-Baahiliy [w227H] (B-M)
- Al-Fadhl b Al-Hubaab b ‘Amr Al-Qurasyi adalah guru dari Ibnu Hibban rahimahumallah.
 
Dan Al-Haitsami dalam Majma'uz-Zawaid (2/6) menyatakan, "Telah meriwayatkan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir, dan padanya ada perawi bernama 'Atha ibnu As-Sa'ib, dia adalah seorang yang tsiqah (terpercaya) akan tetapi dia bercampur (hafalannya) di akhir usianya, sedangkan perawi yang lainnya adalah para perawi kepercayaan."
---------
Kesaksian Anas ibnu Malik radhiyallahu 'anhu -
Riwayat-2
Ath-Thabrani berkata – menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Nuh, menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Khalid ibnu Khidaasy, menceritakan kepada kami ‘Ubaid ibnu Waaqid Al-Qurasyi, dari ‘Ammar ibnu ‘Umarah Al-Uzdiy, menceritakan kepadaku Muhammad ibnu ‘Abdillah, dari Anas ibnu Malik, katanya,
Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada Jibril, “Dimanakah sebaik-baik tempat?” Jibril berkata, “Aku tidak tahu.” Beliau bersabda, “Tanyakanlah kepada Rabbmu?” Lalu Jibril shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis, kemudian berkata, “Wahai Muhammad, begitu pula kami,  kami bertanya pada-Nya, Dia-lah yang mengabarkan kepada kami tentang apa yang Dia kehendaki.” Maka naiklah Jibril ke langit, kemudian kembali mendatangi beliau dan berkata, “Sebaik-baik tempat adalah masjid-masjid (yakni) rumah-rumah Allah di muka bumi. Beliau bertanya kembali, “Lalu tempat apakah yang buruk?” Maka Jibril naik ke langit kemudian kembali mendatangi beliau dan berkata, “Seburuk-buruk tempat adalah pasar-pasar.”
HR. Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir no.7140 (7/154-155).
 
Kritik Sanad :
Dan Al-Haitsami dalam Majma'uz-Zawaid (2/6) menyatakan, "Telah meriwayatkannya Ath-Thabrani dalam Al-Ausath (yang kami temukan di Mu'jam Al-Kabir) dan dalam sanadnya terdapat 'Ubaid ibnu Waaqid Al-Qurasyi dia perawi Dha'if."
 
Tentang ‘Ubaid ibnu Waaqid Abu ‘Abbad Al-Qaisy Al-Laitsiy -
- Ibnu Abi Hatim, Al-Jarhu Wat-Ta’dil no.18 (6/5), "Aku bertanya kepada Ayahku (Abu Hatim) tentang dia (‘Ubaid) beliau berkata, Dha’iful-Hadits (dan) ditulis haditsnya."
- Ibnu ‘Adiy, Al-Kaamil Fi Dhu’afa’ Ar-Rijaal no.1511 (5/352), menyatakan,  "Pada umumnya apa yang diriwayatkannya tidak ada pendukung atasnya."
 
-------
Kesaksian Jubair ibnu Muth'im radhiyallahu 'anhu -
Riwayat-3
Al-Bazzar berkata - Mengabarkan kepada kami Muhammad ibnul-Mutsanna Abu Musa, katanya, telah mengabarkan kepada kami Abu ‘Amir, katanya, mengabarkan kepada kami Zuhair, dari ‘Abdullah ibnu Muhammad ibnu ‘Aqiil, dari Muhammad ibnu Jubair ibnu Muth’im, dari ayahnya radhiyallahu ‘anhu,
Bahwa ada seseorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bagian manakah di dua negeri ini yang paling dicintai Allah dan [bagian manakah] di antara dua negeri yang paling dibenci oleh Allah?” Beliau menjawab, “Aku tidak tahu sampai aku bertanya kepada Jibril shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Maka datanglah Jibril dan mengabarkan kepada beliau, “Bahwa tempat yang paling dicintai oleh Allah adalah masjid-masjid dan yang paling dibenci oleh Allah adalah pasar-pasar.”
HR. Al-Bazzar, Musnad no.3430 (8/352-353).
 
Kritik Sanad :
- Muhammad ibnu Jubair ibnu Muth'im Abu Sa'id An-Naufaliy [w100H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim)
- 'Abdullah ibnu Muhammad ibnu 'Aqiil ibnu Abi Thalib Abu Muhammad Al-Qurasyi Al-Hasyimiy [w142H] padanya ada pembicaraan di kalangan Muhadditsin. Dia Shaduq, haditsnya Layyin (lunak/lembek, yakni perlu pendukung).
- Zuhair ibnu Muhammad Abul-Mundzir At-Taimiy Al-Khurasaniy [w162H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim)
- Abu 'Amir 'Abdul-Malik ibnu 'Amr Al-'Aqadiy Al-Qaisiy [w204H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim)
- Muhammad ibnul-Mutsanna Al-'Anbariy [w252H] (Perawi Al-Bukhari dan Muslim).
 
[Ana katakan] Tentang 'Abdullah ibnu Muhammad ibnu 'Aqiil, berkata para Muhadditsin :
Ibnu Abi Hatim, dalam Al-Jarhu Wat-Ta'dil no.706 (5/153), berkata, Aku mendengar ayahku mengatakan tentang itu, "menceritakan kepada kami Ayahku, katanya, Aku mendengar Abu Ma'mar Al-Qathi'iy berkata, "Adalah Ibnu 'Uyainah tidak memuji hafalan Ibnu 'Aqiil."
(Ibnu Abi Hatim berkata) Menceritakan kepada kami Abu Zur'ah, menceritakan kepada kami Al-Humaidiy, katanya, telah berkata Sufyan (ibnu 'Uyainah), "Pada hafalan Ibnu 'Aqiil ada sesuatu maka aku benci untuk menemuinya."
 
- Ibnu 'Adiy, dalam Al-Kamil no.969 (4/127), berkata : Menceritakan kepada kami 'Ali ibnu Ahmad ibnu Sulaiman, menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Sa'd ibnu Abi MAryam, Aku mendengar Yahya ibnu Ma'in berkata, "'Abdullah ibnu Muhammad ibnu 'Aqiil Dha'iful-hadits." [Walaupun terakhir beliau -Ibnu 'Adiy- memujinya dengan penjelasan yang panjang - peny.]
 
- Adz-Dzahabiy, dalam Al-Mughniy Fidh-Dhu'afa' no.3337 hal.354, menukil : 'Abdullah ibnu Muhammad ibnu 'Aqiil, adalah Hasanul-Hadits, Ahmad dan Ishaq (Rahuuyah) menjadikannya Hujjah; Dan berkata Ibnu Khuzaimah, "Tidak dijadikan hujjah dengan(hadits)nya." Dan berkata Abu Hatim dan lainnya, "Layyinul-Hadits". 
 
Meriwayatkan juga :
Al-Hakim, Al-Mustadrak no.304 (1/167). Lalu beliau mencantumkan hadits Ibnu 'Umar sebagai pendukung.
--------
Kesaksian Waatsilah radhiyallahu 'anhu -
Riwayat-4
Ath-Thabrani berkata – menceritakan kepada kami Al-Walid ibnu Hammad, menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu ‘Abdir-rahman, menceritakan kepada kami Bisyr ibnu ‘Aun, menceritakan kepada kami Bakkaar ibnu Tamiim, dari Mak-hul, dari Waatsilah, katanya, Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Seburuk-buruk majelis (tempat duduk-duduk) adalah pasar-pasar dan jalan-jalan sempit, dan sebaik-baik majelis adalah masjid-masjid. Maka apabila engkau tidak duduk-duduk di masjid maka hendaklah engkau diam di rumahmu.”
HR. Ath-Thabrani, Al-Mu’jam Al-Kabir no.142 dan 143 (22/60).
 
Kritik Sanad :
Ibnu Abi Hatim, dalam Al-Jarhu Wat-Ta’dil no.1605 (2/408), berkata – Bakkaar ibnu Tamiim, dia meriwayatkan dari Mak-hul. Meriwayatkan darinya Bisyr ibnu ‘Aun. Aku bertanya kepada Ayahky (Abi Hatim Ar-Raziy) tentang Bakkaar ibnu Tamiim, maka beliau berkata, “Bakkaar ibnu Tamiim dan Bisyr adalah dua orang yang Majhul.”
[Ana katakan] Sedangkan pada no.143 terdapat seorang perawi Matruuk (ditinggalkan riwayatnya) yakni Ayyub ibnu Mudrik Ad-Dimasyqiy, mengklaim meriwayatkan dari Mak-hul juga. Berikut keterangan para ahli :
- Ibnu Abi Hatim menukil dari Ayahnya, beliau menyatakan, "Dha'iful Hadits lagi Matruuk." dan berkata Abu Zur'ah Ar-Raziy, "Dha'iful-hadits."
- An-Nasa'iy, dalam Adh-Dha’if Wal-Matruukiin no.27 hal.15., berkata, "Ayyub ibnu Mudrik Ad-Dimasyqiy, meriwayatkan dari Mak-hul Matruukul-Hadits."
- Ibnul-Jauziy, dalam Adh-Dha’if Wal-Matruukiin no. 481 (1/133), berkata, "Ayyub ibnu Mudrik Al-Hanafiy Asy-Syamiy Ad-Dimasyqiy meriwayatkan dari Mak-hul. Berkata Yahya ibnu Ma'in, "Kadzdzab (pendusta), Laisa Bisyai'in (Bukan apa-apa), dan berkata Abu Hatim Ar-Raziy, An-Nasa'iy, Al-Uzdiy dan Ad-Daruquthniy - Matruuk."
 
---------------------
KESIMPULANNYA
Bahwa hadits "sebaik-baik tempat adalah masjid-masjid dan seburuk-buruk tempat adalah pasar-pasar" adalah SHAH dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
1. Dari Abi Hurairah radhiyallahu 'anhu, Di-shahih-kan oleh Muslim dan Ibnu Hibban.
2. Dari Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma, Di-shahih-kan oleh Ibnu Hibban.
3. Dari Anas ibnu Malik, diisyaratkan oleh para Muhadditsin - sanadnya ada perawi yang Dha'if, haditsnya membutuhkan dukungan agar terangkat.
4. Dari Jubair ibnu Muth'im, diisyaratkan oleh para Muhadditsin - sanadnya ada perawi yang Dha'if, haditsnya membutuhkan dukungan agar terangkat.
5. Dari Waatsilah ibnu Al-Asqa' ibnu Ka'b ibnu 'Amir radhiyallahu 'anhu, diisyaratkan oleh para Muhadditsin terdapat orang-orang yang majhul (tidak dikenal).
 
[Ana katakan] Demikian informasi yang telah kami kumpulkan, semoga membuat kita semakin yakin, bahwa, sebaik-baik tempat di muka bumi ini adalah Masjid-masjid. Wallahu a'lam.
---------------------
Semoga mewakili dari apa yang antum ingin ketahui. Afwan kalau ada kekurangan ketik.
Was-Salaamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
[EMAIL PROTECTED]
 
 
 
 
MDN - Eko Junaidi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

teman ana pernah menyampaikan hadist yg isinya
kira-kira :

" sebaik-baik tempat adalah mesjid dan seburuk-buruk
  tempat adalah pasar/pajak "

karena teman itu hanya bisa bilang hadist ini sahih
tanpa bisa merincinya, ana mohon bantuannya apakah
ini hadist & derajatnya bagaimana ?

jazakallahu khoir atas bantuannya
abu qisthi

------------------------------------------------------------------------
Website Islam pilihan anda.
http://www.assunnah.or.id
http://www.almanhaj.or.id
Website kajian Islam -----> http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------------




Yahoo! Groups Links

Kirim email ke