TARGHIB PUASA RAMADHAN
Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
http://www.almanhaj.or.id/content/1080/slash/0


[1]. Pengampunan Dosa
Allah dan Rasul-Nya memberikan targhib (spirit) untuk melakukan puasa Ramadhan 
dengan menjelaskan keutamaan serta tingginya kedudukan puasa, dan kalau 
seandainya orang yang puasa mempunyai dosa seperti buih di lautan niscaya akan 
diampuni dengan sebab ibadah yang baik dan diberkahi ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, 
(bahwasanya) beliau bersabda.

"Artinya : Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh iman dan 
ihtisab maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu" [1] 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, -Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 
sallam pernah bersabda.

"Artinya : Shalat yang lima waktu, Jum'at ke Jum'at. Ramadhan ke Ramadhan 
adalah penghapus dosa yang terjadi di antara senggang waktu tersebut jika 
menjauhi dosa besar" [Hadits Riwayat Muslim 233]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu juga, (bahwasanya) Rasulullah Shallallahu 
'alaihi wa sallam pernah naik mimbar kemudian berkata : Amin, Amin, Amin" 
Ditanyakan kepadanya : "Ya Rasulullah, engkau naik mimbar kemudian mengucapkan 
Amin, Amin, Amin?" Beliau bersabda.
"Artinya : Sesungguhnya Jibril 'Alaihis salam datang kepadaku, dia berkata : 
"Barangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan tapi tidak diampuni dosanya maka 
akan masuk neraka dan akan Allah jauhkan dia, katakan "Amin", maka akupun 
mengucapkan Amin...." [2]

[2]. Dikabulkannya Do'a dan Pembebasan Api Neraka
Rasullullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

"Artinya : Sesungguhnya Allah memiliki hamba-hamba yang dibebaskan dari neraka 
setiap siang dan malam dalam bulan Ramadhan, dan semua orang muslim yang 
berdo'a akan dikabulkan do'anya" [3]

[3]. Orang yang Puasa Termasuk Shidiqin dan Syuhada
Dari 'Amr bin Murrah Al-Juhani[4] Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Datang 
seorang pria kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata : "Ya 
Rasulullah, apa pendapatmu jika aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang 
hak kecuali Allah, engkau adalah Rasulullah, aku shalat lima waktu, aku 
tunaikan zakat, aku lakukan puasa Ramadhan dan shalat tarawih di malam harinya, 
termasuk orang yang manakah aku ?" Beliau menjawab.
"Artinya : Termasuk dari shidiqin dan syuhada" [Hadits Riwayat Ibnu Hibban 
(no.11 zawaidnya) sanadnya Shahih]

[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii 
Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh 
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka 
Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
_________
Foote Note.
[1] Hadits Riwayat Bukhari 4/99, Muslim 759. Makna "Penuh iman dan Ihtisab' 
yakni membenarkan wajibnya puasa, mengharap pahalanya, hatinya senang dalam 
mengamalkan, tidak membencinya, tidak merasa berat dalam mengamalkannya
[2] Hadits Riwayat Ibnu Khuzaimah 3/192 dan Ahmad 2/246 dan 254 dan Al-Baihaqi 
4/204 dari jalan Abu Hurairah. Hadits ini shahih, asalnya terdapat dalam Shahih 
Muslim 4/1978. Dalam bab ini banyak hadits dari beberapa orang sahabat, 
lihatlah dalam Fadhailu Syahri Ramadhan hal.25-34 karya Ibnu Syahin
[3] Hadits Riwayat Bazzar 3142, Ahmad 2/254 dari jalan A'mas, dari Abu Shalih 
dari Jabir, diriwayatkan oleh Ibnu Majah 1643 darinya secara ringkas dari jalan 
yang lain, haditsnya Shahih. Do'a yang dikabulkan itu ketika berbuka, 
sebagaimana akan datang penjelasannya, lihat Misbahuh Azzujajah no. 60 karya 
Al-Bushri
[4] Lihat Al-Ansab 3/394 karya As-Sam'ani, Al-Lubap 1/317 karya Ibnul Atsir 

 

ANCAMAN BAGI ORANG YANG MEMBATALKAN PUASA RAMADHAN DENGAN SENGAJA
Oleh
Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilaaly
Syaikh Ali Hasan Ali Abdul Hamid
http://www.almanhaj.or.id/content/1085/slash/0


Dari Abu Umamah Al-Bahili Radhiyallahu 'anhu, ia berkata : Aku pernah mendengar 
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Ketika aku tidur, datanglah dua orang pria kemudian memegang 
dhahaya[1], membawaku ke satu gunung yang kasar (tidak rata), keduanya berkata, 
"Naik". Aku katakan, "Aku tidak mampu". Keduanya berkata, 'Kami akan 
memudahkanmu'. Akupun naik hingga sampai ke puncak gunung, ketika itulah aku 
mendengar suara yang keras. Akupun bertanya, 'Suara apakah ini?'. Mereka 
berkata, 'Ini adalah teriakan penghuni neraka'. Kemudian keduanya membawaku, 
ketika itu aku melihat orang-orang yang digantung dengan kaki di atas, mulut 
mereka rusak/robek, darah mengalir dari mulut mereka. Aku bertanya, 'Siapa 
mereka?' Keduanya menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang berbuka sebelum 
halal puasa mereka.[2] ." [3] 

Adapun hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam 
bersabda.

"Artinya : Barangsiapa berbuka satu hari saja pada bulan Ramadhan dengan 
sengaja, tidak akan bisa diganti walau dengan puasa sepanjang zaman kalau dia 
lakukan"

Hadits ini lemah, tidak shahih. Pembahasan hadits ini secara rinci akan di 
bahas di akhir kitab ini.

[Disalin dari Kitab Sifat Shaum Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam Fii 
Ramadhan, edisi Indonesia Sipat Puasa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam oleh 
Syaikh Salim bin Ied Al-Hilaaly, Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid, terbitan Pustaka 
Al-Haura, penerjemah Abdurrahman Mubarak Ata]
_________
Foote Note.
[1] Yakni : dua lenganku
[2] Sebelum tiba waktu berbuka puasa
[3] [Riwayat An-Nasa'i dalam Al-Kubra sebagaimana dalam Tuhfatul Asyraf 4/166 
dan Ibnu Hibban (no.1800-zawaidnya) dan Al-Hakim 1/430 dari jalan Abdurrahman 
bin Yazid bin Jabir, dari Salim bin 'Amir dari Abu Umamah. Sanadnya Shahih] 

 
                                          

Kirim email ke