Untaian
Akidah Untuk Mukminin dan Mukminah (Bag I)
Penulis: Murojaah: PENGANTAR Sebagaimana sebuah hadits shahih
telah memberikan kabar gembira untuk kita, Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda, “(Ketahuilah) Ilmu (agama) ini akan diemban oleh
orang-orang adil dan taat di setiap generasi, merekalah yang membersihkan ilmu
itu dari pemutarbalikan pemahaman oleh orang yang melampaui batas, serta
kedustaan orang-orang sesat yang mengatasnamakan agama dan membantah ta’wilnya
orang-orang yang jahil” (Syaikh Ali mengatakan : ini Hadits shahih, lihat Al
‘Ilmu Fadhluhu wa syarfuhu hal. 21, dan Al Ustadz Luqman mengatakan: Dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani di dalam Al Misykat, lihat Mereka adalah Teroris hal. 44).
Pembaca yang budiman, semoga Alloh
menghidupkan kita di atas Islam dan Sunnah, di tengah berbagai arus pemikiran
dan beranekaragamnya cara beragama yang ada di antara kaum muslimin dewasa ini,
satu kelompok mengajak kita untuk mengekor kaum filsafat dengan gerakan Jaringan
Islam Liberalnya, satunya lagi mengajak kita untuk tenggelam dalam buaian akal
dan prediksi-prediksi politik yang sulit dibaca, satunya lagi menginginkan
tegaknya khilafah tapi sekedar mengangkat celana di atas mata kaki saja tidak
bisa, satunya lagi susah sekali untuk diajak memberantas bid’ah yang mengotori
agama, satunya lagi ngaku bermanhaj salaf tapi suka ngebom dimana-mana.
Subhanalloh!!
Karena itulah kiranya sudah menjadi
kebutuhan primer kita di masa yang seperti ini untuk mengetahui mutiara-mutiara
keyakinan Islam yang masih murni dan terbebas dari noda-noda yang mengotorinya.
Keyakinan-keyakinan kokoh yang mampu mengantarkan generasi pertama umat ini
menuju kejayaan dunia dan akhirat, itulah yang seharusnya kini kita cari-cari
dan mengerti. Yang dengan fondasi keyakinan-keyakinan itulah mereka bangun
seluruh sendi kehidupan mereka, baik dalam masalah ibadah, mu’amalah, akhlak
bahkan tentu saja siyasah/politik !! Marilah kita ingat firman Alloh
ta’ala di dalam kitab-Nya yang mulia, وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ
الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللّهُ
عَنْهُمْ وَرَضُواْ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا
الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَداً ذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ “Dan orang-orang yang terdahulu dan
pertama-tama (beriman dan membela Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar
beserta orang-orang yang mengikuti mereka dengan ihsan/baik, Alloh telah ridho
kepada mereka dan mereka pun ridho kepada-Nya. Dan Alloh telah mempersiapkan
bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang amat besar” (QS At Taubah:
100) Syaikh As Sa’di rohimahulloh
berkata setelah mengutip penggalan ayat “beserta orang-orang yang mengikuti mereka dengan
ihsan/baik” : “(yaitu mengikuti mereka –pent) dalam perkara
i’tiqad/keyakinan, ucapan, dan amalan, mereka itulah orang yang selamat dari
celaan dan berhasil menuai sanjungan terbaik serta kemuliaan paling utama dari
Alloh” (Taisir Karim Ar rahman, cet. Mua’assasah Ar Risalah, hal. 350). Di dalam
ayat ini Alloh tidak
mengatakan “orang-orang yang mengikuti akidah mereka” tapi Alloh
firmankan, “orang-orang yang mengikuti
mereka”, padahal kita tahu bersama bahwa akidah sangatlah penting,
akan tetapi Alloh Maha bijaksana. Dengan kalimat nan indah Alloh nyatakan
“yang mengikuti mereka” dengan
tanpa pembatasan dalam masalah akidah atau ibadah atau fikih saja, ya Subhaanalloh… Ini sungguh menakjubkan,
lalu bagaimana pendapat anda apabila ada orang yang dengan sok bijaksana
mengatakan dengan lisanul
maqal (ucapan lisan) maupun lisanul hal (ekspresi dan sikap)nya
bahwa kalau masalah akidah dan ibadah ya mari kita merujuk pada ulama salaf
(pengikut pemahaman sahabat), tapi kalau siyasah/politik tunggu dulu, …
Bagaimana hal ini bisa terjadi? Wallohul
musta’aan. Bagaimana bisa anda ambil sebagian lalu sebagian lagi
anda tinggalkan seenaknya. Orang Jawa Timur bilang, “Yo’ opo rek ?!” Belajar Akidah Mulai Dari Ushuluts
Tsalatsah “(Saudaraku) Semoga Alloh
senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada anda. Ketahuilah, bahwa wajib bagi kita
untuk mendalami empat masalah, yaitu :
Di dalam ucapan-ucapan beliau di
atas terdapat banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik, diantaranya
adalah: Pertama: “Di dalam ungkapan ini (yaitu
Ketahuilah, semoga Alloh merahmatimu -pent) terdapat kelemahlembutan, dan di
dalamnya juga terkandung penegasan bahwa bangunan ilmu ini didasari oleh
kelemahlembutan serta rasa kasih sayang terhadap orang-orang yang menuntut ilmu,
sebab beliau (di sini) mendoakannya dengan doa rahmat. Dahulu, para ulama
menerima dan menyampaikan kepada orang sesudah mereka yang meminta ijazah (untuk
meriwayatkan) hadits sebuah riwayat hadits, Ar Raahimuuna yarhamuhumur Rahmaan (yang
artinya) “Orang-orang yang penyayang niscaya akan disayangi pula oleh Ar
Rahman/Yang Maha penyayang”,…” (Syarah Kitab Tsalatsatil Ushul, penerbit Daar
Jamilurrahman As Salafy, hal. 4) Dan mungkin masih tersimpan dalam
ingatan kita sebuah kisah menarik yang dikisahkan oleh Imam Bukhari
rohimahulloh. Beliau berkata : Abul Yaman menceritakan kepada
kami, dia berkata: Syu’aib memberitakan kepada kami dari Az Zuhri, dia berkata:
Ubaidullah bin Abdillah bin ‘Utbah bin Mas’ud memberitakan kepadaku bahwa Abu
Hurairah rodhiallohu ‘anhu berkata: Sampai-sampai di dalam riwayat
Tirmidzi diceritakan bahwa si Arab badui tadi berdoa sesudah sholat, “Ya Alloh rahmatilah aku dan Muhammad dan jangan
rahmati bersama kami siapapun”… ini menunjukkan betapa bijaknya
sikap Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam melarang kemungkaran
(bandingkanlah dengan perilaku kita !!). Salah satu faedah yang bisa dipetik
dari hadits tersebut adalah sebagaimana dikatakan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar
rohimahulloh ketika menjelaskan hadits no. 221, “… di dalam hadits ini juga
(bisa diambil pelajaran -pent) hendaknya bersikap lembut pada orang yang bodoh dan
mengajarinya tanpa sikap keras apabila memang tidak ada sikap menentang
darinya, terlebih lagi apabila dia termasuk orang yang butuh
untuk didekati dan dibujuk hatinya, dan di dalamnya terkandung bukti kasih
sayang Nabi dan kebagusan akhlaknya, sehingga disebutkan di dalam riwayat Ibnu
Majah dan Ibnu Hiban dari (jalan) hadits Abu Hurairah si Arab badui tersebut
berkata kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam setelah ia cukup paham dengan
ajaran Islam, “Ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu, sungguh (ketika itu) anda
tidak marah dan mencela (saya)” (lihat Fathul Baari
I/385-387) Maka marilah kita teliti lagi sikap
kita kepada orang-orang awam di sekitar kita, apakah kita sudah meneladani sikap
Nabi ini ataukah kita justru orang pertama yang bersikap keras kepada mereka,
sehingga membuat mereka antipati? Wahai diri yang bodoh sadarilah kekeliruanmu,
manakah bukti ke-salafi-anmu? Allohumma inni a’uudzubika min ‘ilmin laa
yanfa’. Ya Alloh perbaikilah akhlaq kami… Tidakkah kita ingat kisah dakwah
Musa dan Harun yang difirmankan Alloh di dalam Al Quran, اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ
طَغَى فَقُولَا لَهُ قَوْلاً لَّيِّناً لَّعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ
يَخْشَى “Maka katakanlah kepadanya
(Fir’aun) dengan ucapan yang lembut semoga dia bisa mengambil pelajaran atau
merasa takut” (QS Thaaha : 43-44) Sesungguhnya di dalamnya terkandung
pelajaran dan peringatan, dan sesungguhnya hanya orang-orang mukmin sajalah yang
bisa mengambil manfaat darinya. sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi
orang-orang yang beriman (lihat Adz Dzariyaat: 55) Syaikh Abdurrahman bin Nashir As
Sa’di rahimahullah berkata dalam konteks faidah ayat dalam
Makna Doa
Rahmat
Syaikh Abdurrahman bin Qasim
rahimahullah mengomentari doa yang dipanjatkan oleh Syaikh Muhammad bin Abdul
Wahhab tersebut. Beliau berkata, “Ini termasuk bukti perhatian dan nasihat serta
maksud baik beliau kepada kaum muslimin agar mereka memperoleh kebaikan”
(Hasyiyah Tsalatsatil Ushul, hal. 10). Begitu pula yang dikatakan oleh Syaikh
Nu’man di dalam penjelasan beliau, beliau mengatakan, “Do’a bagi murid termasuk
kebaikan dalam cara mengajar, ia menjadi tanda kasih sayang pengajar kepada
orang yang belajar” (Taisirul Wushul, hal. 5). Syaikh Abdullah bin Shalih Al
Fauzan hafizhahulloh mengatakan setelah membawakan doa dari Syaikh tersebut,
“Ini adalah doa dari penulis rohimahulloh bagimu wahai pembaca, yang menunjukkan
kecintaan beliau kepadamu, kasih sayangnya kepadamu, dan karena beliau sangat
menginginkan tercapainya kebaikan bagimu…” (Hushulul Ma’mul, hal. 11). Sungguh
indah dakwah salafiyyah ini, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shalallahu
‘alaihi wa sallam, “Sayangilah yang ada di bumi, niscaya Dzat yang di atas
langit akan menyayangimu pula” (lihat Syarh Tsalatsatil Ushul Syaikh Shalih Alu
Syaikh, hal. 4). Alloh ta’ala berfirman, فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّهِ لِنتَ
لَهُمْ وَلَوْ كُنتَ فَظّاً غَلِيظَ الْقَلْبِ لاَنفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ
عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ “Maka disebabkan rahmat dari
Alloh-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, …” (QS Ali Imran :
159) Syaikh As Sa’di rohimahulloh
berkata tentang ayat ini, “…inilah pernyataan yang difirmankan Alloh kepada
Rosul yang ma’shum, maka bagaimanakah lagi terhadap orang selain beliau ?!”
(Taisir Karimir Rahman, hal. 154). Maka selain Nabi tentu lebih tidak pantas
bersikap keras… bukankah begitu ikhwan dan akhwat sekalian?
DOA Inilah sedikit keterangan yang bisa
kami nukilkan, insya Alloh masih akan bersambung pada bagian-bagian selanjutnya,
semoga Alloh memudahkannya, dan tidak menjadikannya sebagai pengundang bencana
bagi kami. Wa shalallahu ‘ala nabiyyina
Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam. Wa aakhiru da’wanaa al
hamdulillaahi Rabbil ‘alamiin. Ditulis oleh seorang pemuda yang
selalu berharap sepenuhnya kepada Robb-Nya. (15 Dzulhijjah 1426)
-------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] --------------------------------------------
SPONSORED LINKS
YAHOO! GROUPS LINKS
|