Celana Membawa Sengsara
Penulis: Abu Yazid Nurdin

Saudaraku. semoga Alloh merahmatimu. Tidak ada yang diinginkan oleh Alloh dan 
Rosul-Nya kecuali kemaslahatan dan kebaikan umat ini. Semua perintah dalam 
agama pasti di dalamnya mengandung kebaikan untuk diri kita. Begitu pula segala 
macam larangan, tidak diragukan lagi di dalamnya banyak mengandung kemudhorotan 
bagi umat ini, baik disadari hikmahnya ataupun tidak. Oleh sebab itu Islam 
adalah agama yang sempurna. Karena segala sesuatu yang dapat menghantarkan 
makhluk kepada kebahagiaan dan segala hal yang dapat menjerumuskan makhluk ke 
dalam jurang kesengsaraan sudah dijelaskan dalam syari'at kita yang mulia ini 
dengan sejelas-jelasnya.

Ketahuilah wahai saudaraku. sesungguhnya ada celana yang dapat menjatuhkanmu ke 
lembah kesengsaraan (baca: neraka). Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam 
bersabda, "Apa saja yang di bawah mata kaki maka di neraka." (HR. Bukhori). 
Maksudnya bagian kaki yang terkena sarung/celana yang berada di bawah mata 
kaki, akan diazab di neraka, bukan sarung/celananya. Jadi, perbuatan menurunkan 
pakaian hingga menutupi mata kaki (baca: isbal) baik dilakukan dengan 
kesombongan ataupun tidak, maka pelakunya (musbil) akan diazab di neraka. Hanya 
saja bedanya jika dilakukan dengan kesombongan maka ini lebih parah dan lebih 
dahsyat lagi siksanya. Sebagaimana Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam 
bersabda, "Ada tiga golongan yang Alloh tidak berbicara dengan mereka pada hari 
kiamat, tidak memperhatikan mereka dan tidak mensucikan mereka (dari dosa) 
serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku isbal (musbil), 
pengungkit pemberian (mannan) dan orang yang menjual barang dagangannya dengan 
sumpah palsu." (HR. Muslim, Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Majah, An Nasa'i)

Pakaian Rosululloh Sampai Setengah Betis

Alloh berfirman, " Sesungguhnya telah ada pada diri Rosululloh itu suri teladan 
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan 
(kedatangan) hari kiamat." (Al Ahzab: 21). Saudaraku. apa yang menghalangimu 
untuk mengikuti dan mencontoh Rosululloh shollallohu 'alaihi wa sallam. 
Lihatlah pakaian beliau! Beliau orang yang paling bertaqwa, paling takut kepada 
Alloh, paling tidak mungkin untuk sombong, paling rajin beribadah, paling mulia 
di sisi Alloh, tetapi pakaian yang beliau kenakan tidak menutup mata kaki 
beliau. Bahkan celana beliau hanya sampai setengah betis. Rosululloh 
shollallohu 'alaihi wa sallam bersabda, "Sarung seorang muslim hingga tengah 
betis dan tidak mengapa jika di antara tengah betis hingga mata kaki. Maka apa 
yang di bawah mata kaki, tempatnya di neraka. Barangsiapa yang menyeret 
sarungnya (sampai menyapu tanah-pen) karena sombong maka Alloh tidak akan 
melihatnya." (HR. Abu Dawud, Malik, dan Ibnu Majah) Bukankah Rosululloh adalah 
qudwah/teladan kita di segala aspek kehidupan?! Lalu mau dikemanakan hadits 
beliau, "Barangsiapa yang meniru-niru gaya suatu golongan, maka ia termasuk 
bagian dari golongan tersebut." ?! Apakah kita tidak ingin bergabung dengan 
golongan beliau?

Masalah Isbal Bukan Perkara 'kulit'

Lihatlah 'Umar bin Khoththob ketika dalam kondisi yang sangat kritis (setelah 
ditikam perutnya hingga robek ususnya), masih menyempatkan diri untuk melarang 
kemungkaran yang satu ini (baca: isbal). Ini menunjukkan bahwa isbal bukan 
masalah sepele. Kalau benar isbal adalah masalah sepele, lalu apakah kita akan 
mengatakan masuk neraka adalah masalah sepele?

Wahai saudaraku. semoga Alloh memberikan petunjuk kepada kita. Marilah kita 
mengenakan pakaian dengan menggunakan tuntunan agama. Jangan sampai pakaian 
yang kita pakai, celana yang kita kenakan justru menjadi bumerang bagi kita 
yang ujung-ujungnya menghantarkan kita sampai ke dalam neraka. Wal 'iyaadzu 
billah. Wallohu a'lam.

Sumber : www.muslim.or.id

Kirim email ke