>From: "remeremere" <[EMAIL PROTECTED]>
>Date: Wed Feb 1, 2006  7:48 am
>Subject: puasa muharam 
>assalamu'alaikum
>saya masih bingung nih sebenarnya puasa yang disunahkan pada bulan 
>muharam itu tanggal berapa? klo tau ada dalilnya ga?
>jazakumullah

Alhamdulillah,
Dibawah ini saya ringkaskan keutmaan puasa Asyura di bulan Muharrom yang 
diambil dari Buletin Al-Furqon, semoga bermanfaat.

Pada bulan Muharrom terdapat hari yang pada hari itu terjadi peristiwa yang 
besar dan pertolongan yang nyata, menangnya kebenaran mengalahkan kebatilan, 
dimana Allah telah menyelamatkan Musa ‘Alaihis salam dan kaumnya dan 
menenggelamkan Fir’aun dan kaumnya. Hari tersebut mempunyai keutamaan yang 
agung dan kemuliaan yang abadi sejak dahulu. Dia adalah hari kesepuluh yang 
dinamakan Asyura. [Durusun ‘Aaimun, Abdul Malik Al-Qosim, ha;. 10]

DISYARIATKAN PUASA ASYURA

Berdasarkan hadits-hadits berikut.

“Artinya : Dahulu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan 
untuk berpuasa Asyura, tatkala puasa Ramadhan diwajibkan, maka bagi siapa 
yang ingin berpuasa puasalah dan siapa yang tidak ingin tidak usah berpuasa” 
[Haadits Riwayat Bukhari : 2001]

“Artinya : Tatkala Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah, 
beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura. Mereka 
mengatakan :’Hari ini adalah hari yang agung dimana Allah telah 
menyelamatkan Musa dan menenggelamkan pasukan Fir’aun, lalu Musa berpuasa 
pada hari itu sebagai rasa syukur kepada Allah”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam bersabda : “Saya lebih berhak atas Musa dari pada mereka”, lalu 
beliau berpuasa dan memerintahkan untuk berpuasa pada hari itu” [Hadits 
Riwayat Bukhari : 3397]

KEUTAMAAN PUASA ASYURA

“Artinya : Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu ditanya tentang puasa Asyura, 
jawabnya : “Saya tidak mengetahui bahwa Rasulullah puasa pada hari yang 
paling dicari keutamaannya selain hari ini (Asyura) dan bulan Ramadhan” 
[Hadits Riwayat Bukhari 1902, Muslim 1132]

Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu, berdasarkan hadits berikut.

“Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang puasa 
Asyura, jawabnya : “Puasa Asyura menghapus dosa setahun yang lalu” [Hadits 
Riwayat Muslim 1162, Tirmidzi 752, Abu Dawud 2425, Ibnu Majah 1738, Ahmad 
22031]

ASYURA ADALAH HARI KE SEPULUH

Berdasarkan hadits berikut.

“Artinya : Dari Ibnu Abbas : Tatkala Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam berpuasa Asyura dan memerintahkan untuk berpuasa, para sahabat 
berkata : ‘Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi dan 
Nashoro’. Maka beliau bersabda : ‘Tahun depan –insya Allah- kita akan 
berpuasa hari ke sembilan’. Ibnu Abbas berkata : “Tahun berikutnya belum 
datang, Rasulullah keburu meninggal” [Hadits Riwayat Muslim 1134, Abu Dawud 
2445, Ahmad 2107]

Imam Nawawi berkata : “Jumhur ulama salaf dan kholaf berpendapat bahwa hari 
Asyura adalah hari ke sepuluh. Yang berpendapat demikian diantaranya adalah 
Sa’id bin Musayyib, Al-Hasan Al-Bashri, Malik bin Anas, Ahmad bin Hambal, 
Ishaq bin Rawahaih dan banyak lagi. Pendapat ini sesuai dengan (dzohir) teks 
hadits dan tuntunan lafadznya. [Syarah Shahih Muslim 9 hal. 205]

Hanya saja Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berniat untuk berpuasa 
hari kesembilan sebagai penyelisihan terhadap ahlul kitab, setelah 
dikhabarkan kepada beliau bahwa hari tersebut diagungkan oleh orang-orang 
Yahudi dan Nashoro. Oleh karena itu Imam Nawawi berkata : Asy-Syafi’i dan 
para sahabatnya, Ahmad, Ishaq dan selainnya berpendapat ; disunahkan untuk 
berpuasa hari kesembilan dan kesepuluh karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa 
sallam berpuasa hari kesembilan dan ke sepuluh. Ulama berkata : “Barangkali 
sebab puasa hari kesembilan bersama hari kesepuluh adalah agar tidak 
menyerupai orang-orang Yahudi jika hanya berpuasa hari kesepuluh saja. Dan 
dalam hadits tersebut memang terdapat indikasi ke arah itu” (hal, 205)

Al-Alamah Muhammad Shidiq Hasan Khon berkata : “Mayoritas ulama menyunahkan 
untuk berpuasa hari ke sembilan dan ke sepuluh” [Raoudhotun Nadiyah hal. 
558]

Imam Syaukani mengatakan : “Bagi yang ingin berpuasa Asyura hendaknya 
berpuasa pada hari sebelumnya” [Sailul Jarar juz 2 hal. 148]

Namun dalam masalah ini ulama berselisih. Selain ada yang berpendapat 
seperti diatas, sebagian ulama berpendapat hendaknya berpuasa satu sebelum 
dan sesudahnyanya berdasarkan hadits :

“Artinya : Rasulullah bersabda : “Berpuasalah hari Asyura, dan berbedalah 
dengan orang Yahudi, (dengan) berpuasalah hari sebelumnya dan sesudahnya” 
[Hadits Riwayat Ahmad 2155]

Seperti dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim dalam Zadul Ma’ad 2 hal. 76 dan 
Al-Hafidzh Ibnu Hajar dalam Fathul Barii 4 hal. 772. Hanya saja hadits 
tersebut di dhoifkan oleh beberapa ulama seperti Imam Syaukani dalam Naulul 
Author 2 hal. 552. Kata beliau : “Riwayat Ahmad ini dhoif mungkar, 
diriwayatkan dari jalan Dawud bin Ali dari bapaknya dari kakeknya. Ibnu Abu 
Laila juga meriwayatkan dari Dawud bin Ali ini”. Al-Alamah Mubarokfuri 
menukil Imam Syaukani ini dalam Tuhfatul Ahwadzi 3 hal. 383. Imam Al-Albani 
juga mendhoifkannya dalam ta’liq Shohih Ibnu Khuzaimah yang dinukil oleh 
Syaikh Muhammad Musthofa Al-Adzomi dalam tahqiq Shohih Ibnu Khuzaimah 3 hal. 
290. Syaikh Syu’aib dan Abdul Qodir Al-Arnauth dalam tahqiq kitab Zadul 
Ma’ad 2 hal. 69.

Maka yang rojih adalah pendapat pertama yang disunnahkan untuk berpuasa satu 
hari sebelumnya.

[Diringkas dari Buletin Dakwah Al-Furqon Edisi 6 Th I, Muharrom Dalam 
Pandangan Islam oleh  Abu Nu’aim Al-Atsari, Penerbit Ma’had Al-Furqon Gresik 
Jawa Timur]

_________________________________________________________________
Express yourself instantly with MSN Messenger! Download today it's FREE! 
http://messenger.msn.click-url.com/go/onm00200471ave/direct/01/





------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/TXWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

------------------------------------------------------------------
HADIRILAH.. SILATURAHMI ULAMA DAN UMMAT KE II BERSAMA MURID-MURID SENIOR
ULAMA AHLI HADITS ABAD INI SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDIN AL-ALBANI, MASJID
ISTIQLAL, AHAD 20 MUHARRAM 1427H/19 FEBRUARI 2006M JAM 08.00 – 12.00
Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED]
------------------------------------------------------------------ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke