Sripoku.com | Senin, 12 April 2010 | Penulis Inggris dan aktivis
antiagama Richard Dawkins akan mengupayakan penangkapan Paus Benediktus
XVI untuk menghadapi pertanyaan-pertanyaan mengenai skandal pelecehan
anak di gereja Katolik ketika ia mengunjungi Inggris tahun ini, kata
salah seorang pengacaranya, Minggu (11/4/2010).

Dawkins, seorang ilmuwan dan pengecam sengit agama, meminta pengacara
hak asasi manusia mengkaji apakah tuntutan bisa diajukan terhadap Paus.

Kunjungan empat hari pada 16-19 September 2010 itu akan menjadi lawatan
pertama Paus sejak kunjungan pastoral Paus Yohanes Paulus II tahun 1982
dan merupakan kunjungan resmi pertama Paus ke Inggris.

Gereja Katolik telah menolak klaim-klaim bahwa Paus menutup-nutupi
pelecehan yang dilakukan para pastor dan Vatikan menuduh media
mengobarkan "kampanye fitnah keji" terhadapnya.

Dawkins dan wartawan Inggris, Christopher Hitchens, menugasi pengacara
Geoffrey Robertson dan Mark Stephens untuk menjajaki cara-cara
melakukan tindakan hukum terhadap Paus.

Dalam pernyataan e-mail kepada media, Stephens mengatakan, ada tiga
pendekatan yang memungkinkan: pengaduan ke Pengadilan Kejahatan
Internasional di Belanda, penuntutan pribadi atau umum "atas kejahatan
kemanusiaan", atau kasus sipil.

Mereka akan berargumentasi bahwa Paus tidak memiliki kekebalan
diplomatik dari penuntutan selaku kepala negara karena Vatikan
memiliki "status pengamat permanen" di PBB, tidak memiliki keanggotaan
penuh atau hak suara.

Dawkins, penulis "The God Delusion" dan "The Selfish Gene", mengatakan
kepada surat kabar Sunday Times, ia mencurigai kasus pelecehan anak
yang dilakukan oleh anggota-anggota gereja telah ditutup-tutupi.

Hitchens, yang menerbitkan sebuah buku tahun 2007 berjudul "God Is Not
Great: The Case Against Religion", mengatakan, "Orang ini (Paus) tidak
berada di atas atau di luar hukum. Tindakan kelembagaan menutup-nutupi
pelecehan anak merupakan kejahatan menurut hukum."

Pengecam menuduh Benediktus lalai menangani kasus-kasus pelecehan dalam
peran sebelumnya selaku kardinal di negara asalnya, Jerman, dan di Roma.

Vatikan membantah tuduhan menutup-nutupi kasus pelecehan 200 anak
laki-laki tuli di AS. Paus tidak memberikan komentar secara langsung
mengenai gelombang tuduhan pelecehan seksual yang telah mengguncang
gereja di seluruh dunia, yang mencakup AS, Irlandia, Italia, dan Jerman.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to BISNIS ONLINE at 4/13/2010 07:36:00 PM

Kirim email ke