DetikFinance.com | Budi Cahyadi | Senin, 26 Juli 2010 | Tak jarang kita
mendengar penolakan, seperti: "Aduh, mahal sekali biaya di calon
sekolah pilihanmu Nak. Nampaknya kami tak mampu membiayainya. Kamu tahu
kan ? Ayah tidak punya uang sebanyak itu. Pilih saja sekolahan yang
lebih murah".

Sudah dapat ditebak suasana hati si anak, yang kecewa tidak mendapatkan
apa yang didambakannya. Tidak jarang pula sang Ayah menyesal. "Kalau
saja aku menabung sejak dulu, tentu anakku tak perlu kecewa seperti
ini". Nasi sudah menjadi bubur.
Belanja

Menurut hemat saya, pola ketiga ini adalah yang terbaik. Artinya, Anda
mewajibkan diri untuk memotong pendapatan Anda untuk menabung lebih
dulu. Ada baiknya Anda merubah "Mind set" tentang tabungan ini dengan
konsep "Paying yourself first" sebagai prinsip utama dalam buku "The
Richest Man in Babylon" karangan George S. Clason (baca deh!). Dalam
buku ini memberikan inspirasi bahwa anda sebaiknya menghargai segala
usaha anda selama ini dengan membayar diri sendiri paling tidak
(minimal) 10 % dari pendapatan Anda dalam bentuk tabungan wajib Anda
sebelum membayar kewajiban Anda dan membelanjakannya.

Hal ini akan memberikan keleluasaan bagi peningkatan aset Anda melalui
dana tabungan yang terkumpul. Dana tabungan tersebut akan
menjadi "Income Generating Asset" atau Aset yang memiliki kemampuan
mengembangkan dirinya sendiri yang akan memberi Anda "passive Income".
Tentu besarnya pendapatan pasif ini bergantung pada instrumen keuangan
yang anda pilih untuk menempatkan dana tabungan Anda (bacalah
artikel-artikel kami sebelumnya).

Setelah itu bayar dulu semua kewajiban Anda. Dan selanjutnya Anda bebas
berbelanja tanpa kekhawatiran. (cukup ngga cukup, harus cukup!).

Dengan pola yang ketiga ini akan memberikan kepastian akan bertambahnya
aset Anda, sesuai dengan tujuan-tujuan financial yang Anda rencanakan.
Terlebih lagi, kalimat penolakan (karena ngga punya uang) pada
paragraph pertama artikel ini tidak akan pernah terjadi.

Para pembaca yang bijak, tentu Anda setuju bahwa menabung itu wajib
hukumnya. Mari kita lakukan dengan benar, dengan memprioritaskannya
sebagai hal pokok dalam kehidupan kita. Dengan ditambah kedisiplinan
dan persistensi dalam menabung tentu akan lebih memberikan kepastian
atas pencapaian tujuan-tujuan financial Anda dimasa depan. Semoga
bermanfaat.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to FINANCIAL PLANNER at 7/18/2010 02:00:00 AM

Kirim email ke