KOMPAS.com | Selasa, 1 Desember 2009 | Saat memasuki usia 30-an,
kemampuan berpikir seseorang bisa saja mulai menurun. Bahkan menginjak
usia 60-an, penuaan sel-sel saraf dalam otak tak bisa terhindarkan,
sehingga kerap memicu terjadinya kepikunan atau demensia.

Meski proses penuaan ini tidak dapat dihindari, namun ada upaya yang
dilakukan supaya kepikunan dapat dihindari atau setidaknya ditunda.
Menurut para ahli, kepikunan dapat dihindari dengan membiasakan gaya
hidup sehat dan melakukan stimulasi kognitif agar sel-sel otak terus
aktif. Dengan begitu, sel-sel saraf akan terus menghasilkan zat
neurotransmitter yang dibutuhkan otak.

Nah..supaya kemampuan otak Anda terpelihara sampai tua. Ada baiknya
Anda melakukan beberapa aktivitas di bawah ini disesuaikan dengan usia.

Usia 30-an:

Flossing setiap hari :
Kebiasaan menyukai permen dan melupakan flossing ada kesamaannya.
Keduanya sama-sama berkontribusi menimbulkan plak pada gigi, dan juga
ternyata sangat buruk pada otak anda.

“Plak di antara gigi dapat menyebabkan reaksi imun yang dapat menyerang
arteri, sehingga tak dapat mengirim nutrisi yang vital ke sel otak,”
ucap Michael Roizen, MD, penulis YOU-The Owner’s Manual: An Insider’s
Guide to the Body that Will Make You Healthier and Younger. Lalu apa
solusinya? Lakukan flossing setiap hari saat mengawali aktivitas di
pagi hari.


Makan ikan :
Tengoklah ke laut untuk memberi "makan" otak Anda makan. DHA, sejenis
asam lemak omega 3 yang dapat ditemukan di salmon, ikan trout, dan
beberapa makanan fortifikasi, seperti yoghurt dapat meningkatkan daya
ingat anda.

“DHA menurunkan peradangan arteri dan meningkatkan perbaikan lapisan
pelindung di sekitar saraf, “ kata Dr. Roizen. “Hasilnya, berkaitan
dengan umur, berkurangnya penurunan ingatan, berkurangnya penyakit
Alzheimer, depresi, dan pikiran yang lebih cepat.”

Usia 40-an

Curi mainan Si Kecil :
Ada versi baru Kubus Rubik yang pernah anda cintai sewaktu kecil.
Bentuknya tiga dimensi seperti 360 derajat dan ini sangat baik untuk
otak di setiap umur, karena dapat mempertajam kemampuan menyelesaikan
masalah, ucap ahli psikologi saraf, Karen Spangenberg Postal, PhD, yang
juga presiden Massachusetts Psychological Association.

Kuncinya : Saat anda bermain, anda bekerja dengan memori, strategi dan
ketrampilan spasial yang dibutuhkan untuk meningkatkan kesehatan otak.
Bagaimana kalau anda frustasi bermain Kubus? Jangan khawatir: setiap
permainan yang menuntut anda berpikir akan sangat membantu.

Sempatkan olahraga :
Paculah detak jantung anda tiga kali dalam seminggu selama 20 menit.
Bahkan hanya dengan berjalan kaki, akan memasok otak Anda dengan
oksigen dan membantunya menumbuhkan sel baru.

"Latihan aerobik dua hingga tiga kali sama efektifnya seperti aktivitas
latihan otak,” ucap Sam Wang, PhD, Professor ilmu saraf di Princeton
University dan penulis Welcome to Your Brain: Why You Lose Your Car
Keys but Never Forget How to Drive dan Other Puzzles of Everyday Life.

Tak masalah jika anda tak punya waktu untuk ke gym pada akhir minggu.
Penelitian terbaru menunjukkan, olahraga sedang hingga berat meski
hanya sekali seminggu (misalnya joging akhir pekan) dapat membuat
anda 30 persen mempertahankan fungsi kognitif anda seperti usia anda.

Mulailah klub bridge :
Jika Anda bosan dengan klub buku dan lelah dengan pesta malam,
permainan kartu bridge cepat dianjurkan oleh para dokter. Kombinasi
strategi dan memori pada bridge menantang otak untuk mempelajari
informasi baru dan melatih sel-sel sehingga tidak mati, ucap Dr Postal.
Bersosialisasi sambil bermain kartu pun memberi penyegaran bagi otak,
yang tak dapat ditawarkan pada permainan solo.

Umur 50an ke atas

Pakailah sumpit
Penelitian menunjukkan bahwa dengan melibatkan sel-sel saraf di ujung
jari secara langsung merangsang otak Anda," kata Maoshing Ni, PhD,
penulis Second Spring: Dr. Mao’s Hundreds of Natural Secrets for Women
to Revitalize and Regenerate at Any Age.

Memakai sumpit, merajut, atau bermain dengan pen atau pensil di antara
jemari anda, dapat membantu otak dengan meningkatkan peredaran darah.

Bermain video game
Anda tak perlu merasa terlalu tua bermain Wii atau permainan lainya
yang melatih otak.”Saat ada sesuatu yang baru dalam video game, anda
akan merangsang berbagai bagian otak yang biasanya tidak anda gunakan
dari hari ke hari," kata Reon Baird, PhD, ahli psikologi saraf dari
Long Beach Memorial Medical Center.

Hati-hati dengan Obat-obatan
Hati-hati menggunakan pil tidur atau penghilang rasa sakit. Penelitian
di Clinical Interventions in Aging menunjukkan obat-obatan tanpa resep
dapat menyebabkan “kerusakan kognitif” seperti kebingunan pada orang
paruh baya. Obat yang dikenal sebagai diphenhydramine (banyak terdapat
pada obat alergi dan penghilang rasa sakit pada malam hari) memiliki
efek “anticholinergic”, yang memblok hubungan antar sel saraf.

www.AstroDigi.com (Nino Guevara Ruwano)

--
Posted By NINO to AstroDigi at 4/13/2010 11:17:00 AM

Kirim email ke