TANGGA PUSTAKA ==Jodi Foster pernah menerima Piala Oscar sebagai aktris terbaik 
dalam salah satu film layar lebar. Saat penyerahan piala tersebut, dari atas 
panggung dia mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah 
mendukungnya hingga meraih penghargaan ini.

Yang menarik, ucapan terima kasihnya yang pertama ditujukan kepada ibunya. 
Kira-kira ucapannya seperti ini, “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang tak 
terhingga kepada Ibu saya. Sewaktu saya masih kecil, Ibu selalu mengatakan 
bahwa semua lukisan tangan saya itu setara dengan karya Picasso. Pada saat saya 
sedang dalam keadaan sulit, ia  selalu bilang: Jodi, kamu pasti bisa 
mengatasinya, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Dan, kata-kata inilah yang 
selalu terngiang di benak saya hingga akhirnya saya yakin dan mampu untuk 
menjadi seorang seniman sehebat Picasso.” 

Demikian cerita yang dikutip Ayah Edy dalam membuka topik pentingnya kalimat 
yang diucapkan orangtua bagi anak. Ternyata, dulu Jodi Foster sangat gemar 
melukis. Dan, sering kali mengganggu ibunya hanya untuk memperlihatkan hasil 
lukisan-lukisannya yang pada saat itu semuanya masih tampak seperti benang 
kusut. 

Para orangtua dan guru yang saya cintai, tetapi apa yang terjadi jika 
seandainya yang diucapkan oleh ibunya adalah seperti ini:  “Jodi jangan pernah 
ganggu pekerjaan ibu lagi dengan lukisan-lukisan burukmu itu ya... Sudahlah 
Jodi, kamu tidak akan pernah mampu untuk menjadi seniman. Cepat sana segera 
selesaikan PR-mu, sebelum ibu berubah pikiran...!”

Kalimat-kalimat negatif seperti ini akan meninggalkan kesan dan luka yang 
mendalam bagi diri seorang anak. Bisa jadi, kalimat tersebut akan tertanam di 
dalam benaknya sepanjang hidupnya. Dalam beberapa kasus ditemui, pengaruh 
kata-kata di duga lebih menghancurkan hidup seorang anak daripada kekerasan 
yang menyangkut fisik.

Kata-kata yang kita ucapkan kepada anak membawa pengaruh besar bagi hidupnya 
karena setiap kata atau kalimat yang diucapkan sekaligus membawa pesan tersirat 
tentang dirinya, baik berhubungan dengan kemampuan ataupun ketidakmampuannya. 
Begitu si anak menyimpan pesan itu dalam batinnya, pesan itu lama-lama menjadi 
suatu keyakinan dan pembenaran atas setiap kegagalan yang dialaminya. Bahkan, 
sering kali kata negatif yang telah terserap dalam alam bawah sadarnya tetap 
bekerja, meskipun ia tidak menyadarinya.

Bayangkan, pada saat dilakukan penelitian terhadap kekuatan kalimat positif, 
Douglas Bloch mewawancara dua kelompok, yakni orang-orang yang sukses dan 
orang-orang yang tinggal di penjara. Ternyata ada perbedaan besar sekali 
mengenai kata-kata yang dulu sering didengar dari orangtua mereka. 

Inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh sebagian besar kelompok orang 
yang dipenjara: “Kamu memang anak sialan, lihat saja nanti kelak hidupmu akan 
berakhir di penjara!” 

Sementara itu, inilah kata-kata yang dulu sering didengar oleh kelompok 
orang-orang yang sukses. Mereka selalu diberikan duaa jenis kalimat positif, 
yaitu kalimat penghargaan dan penguatan.

Kalimat Penghargaan
- “Lihat... betapa bagusnya kamu melakukan itu....”
- “Terimakasih, kamu telah menepati janji....”
- “Papa sungguh berterimakasih, kamu telah mau berusaha....”

Kalimat Penguatan
- “Mama yakin, kamu akan mampu mengatasinya. Tidak ada yang perlu 
dikhawatirkan!”
- “Mama yakin, kamu sesungguhnya anak baik, hanya mungkin kali ini kamu sedang 
terpengaruh oleh teman-temanmu yang tidak baik. Apakah kamu mau bila mama 
membantumu untuk bisa menjadi baik seperti dulu lagi?”

Sebagaimana dijelaskan di dalam bukunya, "Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata 
Mudah Lho..." sungguh betapa dahsyatnya efek dari kalimat-kalimat negatif bagi 
masa depan seorang anak! 

Namun, berita baiknya adalah ternyata pengaruh kalimat-kalimat negatif tersebut 
masih bisa dihapuskan melalu kalimat-kalimat positif. Terlebih lagi yang 
mengucapkannya adalah orangtua atau gurunya sendiri. Jadi, segeralah ganti 
kalimat-kalimat kita yang selama ini bernuansa negatif dengan kalimat positif.

Berikut adalah beberapa contoh kalimat negatif yang mungkin dulu sering kita 
dengar dari para guru dan orangtua.
“Aduh... Kamu susah amat ya diajarinya...?” 
Coba kita ganti dengan: 
“Ibu Guru yakin, kamu sebenarnya mampu mengerjakannya. Kamu hanya perlu waktu 
saja. Ayo kita coba sekali lagi ya...!”

Ingat, kalimat mana yang kita pilih, tulah yang akan menjadi kenyataan pada 
masa depan anak-anak tercinta! Demi masa depan anak-anak kita yang lebih baik, 
mulai hari ini juga, mari kita biasakan untuk selalu mengucapkan 
kalimat-kalimat positif pada mereka setiap hari.

http://tanggapustaka.com
----------------------------

Judul: Mendidik Anak Zaman Sekarang Ternyata Mudah Lho...  
Penulis: Ayah Edy 
Ukuran: 15 x 23 cm
Tebal: 128 halaman
ISBN: 979-9051-70-3
Harga: Rp 29.500
 



------------------------------------

================= Bacayo.NET - Segalanya tentang buku =================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bacayo/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bacayo/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:bacayo-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:bacayo-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    bacayo-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Reply via email to