Judul buku: ENZO The Art of Racing in the Rain
Pengarang: Garth Stein
Penerbit: Serambi, April 2009
Tebal: 408 halaman


Subjudul buku ini mengagetkan, Novel tentang Seekor Filsuf, yang mendorong saya 
membacanya sampai tuntas dalam waktu singkat.

Di dalam sastra kita mengenal fabel, yakni cerita yang tokoh-tokohnya berupa 
binatang namun binatang itu sebagai representasi dari watak manusia. Kita 
mengenal Animal Farm di dalam bahasa Inggris. Ada pula kisah mengenai binatang, 
yakni benar-benar cerita tentang binatang. Ada Black Beauty, cerita tentang 
seekor kuda hitam yang cantik yang bahkan sampai difilmkan. Namun sejauh itu, 
ceritanya memang tentang seekor binatang dengan sifat-sifat binatangnya.

Novel ini unik sebab seekor anjing yang diberi nama Enzo menjadi pengkisah 
(narrator) dari seluruh novel ini, kecuali bab terakhir. Semua kejadian di 
dalam cerita ini dilihat melalui matanya yang terlatih melihat dan berpikir 
seperti manusia lantaran dia "dilatih" oleh Denny, seorang pembalap ulung.

Denny adalah raja di dalam sirkuit basah, karenanya judul novel ini The Art of 
Racing in the Rain (Seni Membalap di Bawah Guyuran Hujan), walau di dalam versi 
Indonesia ini nama pelaku utama--yakni Enzo--dicetak dengan huruf besar, ENZO, 
dan huruf O berupa ban mobil balap. Gambar depan seekor anjing sedang duduk 
dengan mata mengawasi. Di dalam novel ini Enzo memang bercerita bahwa dia 
mengamati semua kejadian di sekitarnya: tentang kehidupan Denny, Eve istrinya, 
dan kemudian Zoe puteri mereka semata wayang.

Enzo belajar mengenai balapan mobil dari Denny, yang sering memutar rekaman 
sejumlah balapan yang direkam oleh kamera yang diletakkan di atas kepala sang 
pembalap saat dia mengemudikan mobil balapnya. Dia bahkan pernah diajak duduk 
di dalam mobil balap sebagai "instruktur" yang berkewajiban menyalak bila 
memberitahu kecepatan harus ditambah. Dengan cara ini Enzo dapat mempelajari 
balapan dari dalam diri si pembalap, dapat merasakan dan memahami lika-liku 
balapan, berbagai macam sirkuit dan juga bermacam situasi, baik kering maupun 
basah.

Di dalam novel ini kita belajar banyak tentang balapan dan 
pengalaman-pengalaman pembalap besar dari zaman dulu sampai Schumacher. Melalui 
rekaman itu Enzo belajar banyak mengenai balapan dan mengenai manusia. 
Pengetahuannya tentang manusia dan dunia serta alam semesta didapatnya dari 
menonton berbagai acara TV sampai acara National Geographic. Dia juga belajar 
bahwa di Mongolia anjing bisa lahir kembali sebagai manusia, dan Enzo secara 
sadar menyiapkan dirinya untuk mati dan lahir kembali sebagai manusia yang 
sudah siap dengan bekal pengetahuan manusia saat dia masih menjadi anjing.

Denny sebagai pembalap terkemuka tak heran punya banyak fans, di antaranya 
Annika, gadis 15 tahun yang merasa bahagia karena bisa dekat dengan Denny dan 
saat pulang dari arena balap menumpang mobil Denny yang terkurung hujan salju 
sehingga perjalanan pulang memakan waktu lama. Annika menelepon orang tuanya 
bahwa dia menumpang mobil Denny dan akan menginap di rumahnya serta esok 
paginya akan diantar pulang. Dalam keadaan kelelahan setelah mengemudi cukup 
lama Denny tertidur dan Annika yang selesai mandi dalam pakaian mandi milik 
Denny mencoba menggoda Denny yang tertidur dengan berpose tanpa busana. Enzo 
yang menyaksikan hal itu menyalak sampai Denny terbangun dan mengingatkan 
Annika bahwa dia sudah beristri dan menolak ajakan gadis itu bekali-kali. Enzo 
adalah saksi mata.

Kelak ketika Eve meninggal lantaran sakit tumor otak, hak pengasuhan Zoe 
dipersoalkan oleh mertua Denny yang kaya raya dan salah satu butir tuntutannya 
adalah bahwa Denny pernah melakukan pelecehan seksual pada seorang anak di 
bawah umur.

Urusan pengadilan masalah ini menguras harta Denny sampai dia harus menjual 
rumahnya dan pindah ke sebuah apartemen kecil, dan Denny dilarang bekerja di 
luar Negara Bagian Washington padahal banyak tawaran dari tempat-tempat lain 
termasuk dari Italia. Tahun-tahun berlalu, Enzo yang terserempet mobil makin 
sakit dan membutuhkan banyak biaya untuk perawatannya, dan Denny berganti 
pengacara dari Mark Fein yang bombastis dan menguras uangnya kepada Lawrence 
yang kalem lantaran Mark diangkat sebagai hakim.

Pengadilan terhadap kasus Denny memang unik sebab Lawrence berhasil meyakinkan 
sidang bahwa ada seorang saksi, yakni seekor anjing. Dengan menggunakan 
synthesizer suara khusus yang dikembangkan untuk Stephen Hawking, Enzo 
bersaksi. Getaran di dalam otaknya diubah menjadi suara manusia, dan karena itu 
Annika mengaku dan mencabut tuntutannya. Denny bebas mengasuh Zoe dan bebas 
bekerja di mana saja, termasuk memenuhi undangan Luca di Italia yang 
menawarinya bekerja untuk Ferrari.

Pada Bab 58 dikisahkan tentang kematian Enzo dari mata Enzo. Bab terakhir unik, 
satu-satunya bab yang diberi judul "Imola, Italia". Bab 1 sampai 58 hanya 
ditulis dengan angka. Di dalam bab ini pengkisah bukan lagi Enzo tetapi orang 
ketiga dengan menggunakan sudut pandang orang ketika. Saat itu Zoe sudah 
menjadi gadis remaja, tinggal di Italia bersama ayahnya. Di sirkuit balap, 
Denny memenangi balapan musim ini di atas mobil Ferrari Nomexnya, dia merupakan 
fenomena unik, dalam usianya yang tua. Ke arena balap itu datanglah seorang tua 
Italia dari Napoli membawa anak lelakinya penggemar Denny dan ingin berkenalan 
dengannya. Ketika memperkenalkan diri dia menyebut namanya: Enzo. Denny 
tertegun dan kemudian mengatakan hal itu mengingatkannya kepada seorang teman 
lama.

Lepas dari kebenaran tentang anjing yang bisa lahir kembali sebagai manusia, 
novel ini sungguh menakjubkan karena detail mengenai balap mobil dapat 
diungkapkan dengan bahasa lugas oleh sekor anjing yang oleh pengarangnya 
dijuluki sebagai seekor filsuf. Pujian yang diberikan oleh The Seatle Times, 
The Oregonian, serta The Portland Oregonian memang tak berlebihan. Novel ini 
disejarkan dengan The Alchemist (Paulo Coelho) dan Life of Pi (Yann Martel). 
Kita juga belajar mengenai alam Seattle yang terkenal sebagai wilayah kaya air 
dengan menara Space Needle-nya dari mana kita bisa memandang wilayah indah itu. 
Memang benar-benar ajaib.

Sunaryono Basuki Ks, Novelis Tinggal di Singaraja

Kirim email ke