AGROMEDIA PUSTAKA ==Keberhasilan usaha pembenihan ikan mas sangat ditentukan 
oleh kualitas induk. Pemilihan calon induk harus mempertimbangkan ras atau 
varietas ikan yang akan dipelihara. Ciri-ciri calon induk yang baik 
berbeda-beda untuk setiap ras atau varietas. Secara umum ciri-ciri calon induk 
yang baik sebagai berikut.

— Sehat, tidak cacat, dan tidak terluka.
— Umur induk 1.5—3 tahun.
— Sisik tersebar teratur dan berukuran agak besar.
— Sisik tidak terluka dan tidak cacat.
— Bentuk dan ukuran tubuh seimbang, tidak terlalu gemuk atau terlalu kurus.
— Tubuh tidak terlalu keras atau terlalu lembek.
— Perut lebar dan datar.
— Ukuran tubuh relatif tinggi.
— Bentuk ekor normal, cepat terbuka, pangkal ekor relatif lebar, dan tebal.
— Kepala relatif kecil dan moncongnya lancip, terutama pada induk betina. 
Sebab, jumlah telur ikan mas yang berkepala kecil biasanya lebih banyak 
daripada ikan yang berkepala besar.
— Jarak lubang dubur relatif dekat dengan pangkal ekor.

Di samping sifat-sifat umum di atas, perlu juga diperhatikan beberapa sifat 
spesifik induk ikan mas jantan dan induk ikan mas betina. Sifat-sifat spesifik 
tersebut sebagai berikut.
Induk betina mulai dapat dipijahkan setelah berumur 1.5 tahun atau minimal 
berbobot 1.5 kg.
Induk betina mulai matang kelamin (cukup untuk dipijahkan) jika perutnya terasa 
lunak dan sudah tampak membengkak ke arah belakang, dari atas lubang urogenital 
(lubang urine sekaligus kelamin). Lubang urogenital biasanya berwarna kemerahan 
dan agak terbuka, tetapi banyak juga yang tidak terbuka.
Induk yang telah matang kelamin pada umumnya tidak banyak bergerak atau 
gerakannya sangat perlahan. 
Induk jantan mulai dipijahkan ketika berumur lebih dari enam bulan atau telah 
mencapai bobot minimal 0.5 kg.
Jika bagian perut induk jantan yang telah matang kelamin ditekan, akan keluar 
sperma.


Memilih induk ikan yang baik bukanlah pekerjaan mudah. Ikan yang berukuran 
paling besar belum tentu termasuk ikan yang pertumbuhannya paling cepat di 
dalam populasi tersebut. Hal ini terutama terjadi pada populasi calon induk 
yang mengalami penebaran dan pemanenan sampai beberapa kali.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemilihan induk yang baik sebagai 
berikut.
— Pemilihan calon induk dilakukan saat ikan masih burayak atau seukuran jari. 
Hal ini akan menjamin diperolehnya ikan-ikan yang baik untuk dibenihkan. Calon 
induk yang telah terpilih kemudian diberi tanda, misalnya pemotongan sirip atau 
pemasangan anting.
Ikan yang sudah diberi tanda tersebut dapat dicampur dengan ikan lain.
— Menghindari terjadinya kawin silang dalam, yakni perkawinan ikan yang terjadi 
antarkerabat dekat. Kawin silang dalam akan menurunkan kecepatan pertumbuhan 
keturunan sampai 20%, menurunkan tingkat keberhasilan pembenihan, dan 
menurunkan resistensi (ketahanan) terhadap serangan penyakit. Perkawinan ikan 
antarsaudara misan juga akan menurunkan pertumbuhan sekitar 5% pada setiap 
generasi. Kawin silang dalam kemungkinan besar terjadi jika induk ikan itu 
digunakan berulang-ulang selama beberapa tahun sehingga keturunannya dapat 
kawin dengan biangnya.
— Unit pembenihan minimal menggunakan induk sebanyak 30 ekor. Jumlah 
keseluruhan induk menggunakan perbandingan 3 jantan : 1 betina atau 3 jantan : 
2 betina. Jika populasi induk seperti di atas, pemijahan dapat berlangsung 
sepanjang musim. Pemijahan hendaknya menggunakan stok induk hasil pemijahan 
yang berbeda untuk menghindari terjadinya kawin silang dalam.
— Generasi-generasi calon induk hendaknya dipelihara secara terpisah untuk 
menghindari terjadinya pemijahan antara induk dan turunannya. Hal ini merupakan 
salah satu cara untuk mempertahankan kualitas genetis induk.
— Menggunakan ras atau strain unggul dari petani atau Balai Benih Ikan 
setempat. Ras ikan yang tahan penyakit dan memiliki produktivitas tinggi dapat 
tersedia dari program-program penelitian genetik perikanan. Apabila ras-ras 
ikan tersebut dapat dibuktikan keunggulannya, dengan sendirinya dapat 
dikembangkan di masyarakat petani ikan.  Beberapa faktor yang perlu 
diperhatikan dalam pengelolaan atau pemeliharaan induk sebagai berikut.


* Artikel ini dikutip dari buku "Budi Daya Ikan Mas Secara Intensif"

---------------------------------------------------------------------
SPESIFIKASI BUKU:


Judul: Budi Daya Ikan Mas Secara Intensif
Penulis: Khairuman,A.M, Ir. Dodi Sudenda, & Ir. Bambang Gunandi, M.Sc
Ukuran: 15,5 x 23,5 cm
Tebal: 80 BW + 8 FC
ISBN: 979-3084-49-9
Penerbit : AgroMedia Pustaka ( http://agromedia.net )
Harga: Rp 16.500

Sinopsis:
Pasar ikan hias tidak hanya berhenti pada pasar lokal, tetapi telah merambah 
pasar ekspor. Artinya, banyak eksportir yang bersedia menampung dan memasarkan 
ikan hias ke luar negeri. Justru yang menjadi kendala adalah kesulitan memenuhi 
pasokan akibat ikan hias yang dihasilkan tidak memenuhi standar para eksportir. 
Buku ini memaparkan seluk beluk budi daya ikan hias yang memenuhi standar 
ekspor. 



------------------------------------

================= Bacayo.NET - Segalanya tentang buku =================
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bacayo/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/bacayo/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:bacayo-dig...@yahoogroups.com 
    mailto:bacayo-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    bacayo-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke