Horee...PNS Dapat Gaji Ke-13 Selasa 4 Juli 2006, Jam: 6:12:0 JAKARTA (Pos Kota) - Rencana pemerintah membayarkan gaji ke-13, Juli ini, disambut perasaan senang dan syukur para pegawai negeri sipil (PNS). Mereka berharap rencana itu direalisasikan, tidak hanya sekadar angin surga.
"Wah, kalau benar akan dibayarkan bulan ini, kami tentu sangat bersyukur. Apalagi saat ini dua anak kami lagi membutuhkan biaya untuk masuk sekolah, ini jelas akan membantu," ujar Musril, PNS di lingkungan Pemko Jakpus, Senin (3/7). Gaji, menurutnya, banyak membantu terutama bagi pegawai bergolongan rendah, apalagi situasi ekonomi sedang sulit, ditambah anak memerlukan biaya sekolah. Perasaan senada diungkapkan Daelami dan Nani. "Kami benar-benar senang, ternyata pemerintah memahami kesulitan yang sedang dihadapi para pegawai golongan rendah, seperti kami ini," kata Daelami. Apalagi saat ini, merupakan tahun ajaran baru sehingga banyak memerlukan biaya untuk masuk sekolah anak. Sehingga pembayaran gaji ke-13, bisa menjadi penolong dan mengurangi beban pikiran. "Kalau benar, jadi plong pikiran, karena bisa untuk mengatasi masalah biaya sekolah," ujarnya. "Siapa yang tidak senang, saat sedang pusing memikirkan keuangan, dapat gaji ke-13. Tentu pusingnya bisa hilang dan tak kebingungan lagi mikirin uang sekolah," tambah Nani. DPR SAMBUT BAIK Kalangan anggota DPR juga menyambut baik rencana itu. "Namun terpenting diberikan kepada para pegawai negeri rendahan yang penghasilannya memang masih minim untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Wakil Ketua FBPD DPR, Nizar Dahlan. Menurutnya, dalam situasi seperti sekarang, masyarakat khususnya PNS rendahan sangat merasakan betapa sulitnya memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu rencana pemerintah itu merupakan hal baik dan pantas didukung. Anggota Komisi X, Nurul Qomar juga mendukung. "Saya minta pemberian gaji ke-13 ini benar-benar tulus karena mempertimbangkan kesulitan PNS khususnya golongan rendahan," kata mantan guru yang kini jadi politisi. Dia berharap gaji ke-13 hanya diberikan kepada pegawai rendahan saja. Karena mereka merupakan lapisan pegawai yang selama ini memang serba kekurangan. "Saya kira kalau yang eselon satu dan dua nggak ada masalah, tunjangan mereka sudah cukup. Tapi bagi pegawai kecil-kecil itu sehari-hari memang sulit, apalagi saat ini tahun ajaran baru yang memerlukan biaya." tegasnya. ] (Tarta/Untung)