Senin, 01 Mei 2006, 15:00 WIB Pengunjuk Rasa Beralih Ke Depan Istana Presiden
Meski dia memberikan batasan waktu tersebut, tetapi Anton saat melakukan peninjauan atas unjuk rasa di depan Istana Presiden, Senin (1/5) siang mengaku tidak akan membubarkan para pengnjuk rasa, jika mereka merasa belum puas menyampaikan aspirasinya hari ini. "Hanya saja kan tidak enak unjuk rasa di malam hari." Ratusan ribu pengunjuk rasa pekerja yang berasal dari Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur sejak Senin (1/5) pagi membanjiri gedung DPR-RI, gedung Departemen Nakertrans, jalur Jl. Sudirman, Bundaran Hotel Indonesia, Jl. Thamrin, Jl. Merdeka Barat dan Istana Presiden di Jl. Merdeka Utara. Unjuk rasa ini digelar dalam rangka menyambut peringatan Hari Buruh Internasional yang jatuh pada 1 Mei dan para pekerja itu menolak revisi UU no.13 tahun 2003 tentang Ketenaga-kerjaan serta mendesak DPR-RI untuk membatalkan revisi tersebut. Sekitar 30 ribu pengunjuk rasa Senin siang memadati jalan di seberang Istana Presiden untuk menyampaikan aspirasi mereka sambil berorasi dan jumlah mereka kian bertambah karena arus pekerja terus mengalir secara bergelombang dari arah Bundaran Hotel Indonesia menuju Jl. Merdeka Utara. Karena para pengunjuk rasa berbondong-bondong menuju Istana Presiden, maka kerumuman massa mulai berkurang di Bundaran HI dan Bundaran Bank Indonesia, namun demikian jalur tersebut masih tertutup untuk arus lalu lintas. Lima orang perwakilan Gabungan Serikat Pekerja Manufaktur Independen Indonesia (GSPMII).. Iryadi (Sekjen), Sinur Syarifudin, Dunung Simantoro, Rusani Anwar dan Sodik menyampaikan aspirasi pengunjuk rasa yang menolak revisi UU Ketenaga-kerjaan. Sementara itu di gedung Depnakertrans, Jl. Gatot Subroto juru bicara perwakilan pengunjuk rasa yang diterima Direktur Kelembagaan dan Pemasyarakatan Hubungan Industrial, Subagio Handono mengatakan bahwa departemen itu mendukung aspirasi para pekerja dan akan meneruskan tuntutan mereka kepada menakertrans. Selesai perwakilan mereka diterima oleh pihak Depnakertrans, puluhan ribu pengunjuk rasa yang terdiri dari buruh asal Depok, Tangerang dan Bekasi tersebut membubarkan diri secara tertib. Di Kota Depok, Walikota Nurmahmudi Ismail, Senin (1/5) dalam surat rekomendasi yang ditujukan kepada sekitar puluhan ribu pengunjuk rasa pekerja, menyatakan mendukung aspirasi mereka yang menuntut dibatalkannya revisi atas UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan. Dia juga berjanji akan meneruskan tuntutan kaum buruh itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Unjuk rasa di kota Depok diikuti sekitar 21 ribu pekerja yang menyebabkan 59 perusahaan terpaksa berhenti beroperasi hari Senin, karena sebagian besar buruhnya ikut berdemo di depan kantor walikota. Usai pembacaan surat rekomendasi, para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib. Di Stasiun KA Gambir, para penumpang yang terlambat naik kereta karena terhambat arus massa pengunjuk rasa diberi toleransi untuk bisa menggunakan kereta yang berangkat berikutnya. Kepala Stasiun Gambir, Slamet Riyadi Wiyana mengatakan, jadwal keberangkatan kereta tetap normal, tetapi para penumpang yang melapor terlambat ke pihak stasiun karena adanya pengalihan arus lalu-lintas akibat aksi demo buruh, ditukar karcisnya dengan karcis kereta berikutnya. Tentang para pekerja peserta unjuk rasa yang menggunakan jasa kereta api untuk datang ke Jakarta, Slamet mengatakan, "tidak banyak buruh yang datang lewat Gambir." Di DPR-RI, para pengunjuk rasa diterima oleh Wakil Ketua Zaenal Maarif dan Ketua Komisi IX (Tenaga kerja) Ripka Ciptaning. Keduanya sama-sama menyatakan bahwa para wakil rakyat mendukung aspirasi kaum pekerja. Setelah mendengar pernyataan tersebut, para pengunjuk rasa secara berangsur-angsur membubarkan diri dan berbondong-bondong menuju arah Jembatan Semanggi dan Parkir Timur Senayan. Sekitar pk.15.00 puluhan ribu pengunjuk rasa yang memadati depan Istana Presiden di Jl. Merdeka Utara, secara berangsur-angsur membubarkan diri dengan tertib dan menuju bus masing-masing yang diparkir di lapangan Monas. (T. id.yr.js.vey.as.dt//toeb) http://www.depkominfo.go.id/index.php?action=view&pid=news&id=927