FYI....dari milis sebelah -----Original Message-----
From: HASAN GUNAWAN [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: 28 Februari 2008 16:34
Subject: FW: Pro kontra bakteri dalam susu formula IPB Temukan Bakteri Dalam Produk Susu Bayi JAKARTA, (PR).- Pemerintah diminta segera menarik produk susu formula dan bubur bayi yang tercemar bakteri Enterobacter sakazakii. "Masalah bakteri, konsumen tidak bisa melihatnya. Mereka baru merasakan apabila sudah terkena dampaknya. Oleh sebab itu, lebih baik bahan makanan yang tercemar harus ditarik dari pasaran," kata Ketua YLKI Husna Zahir yang dikutip okezone, Minggu (24/2). Husna mengatakan, penarikan produk itu perlu dilakukan sambil menunggu hasil keputusan yang diambil pemerintah terkait dengan temuan itu. "Sambil menunggu tim gabungan bekerja, pemerintah bisa menarik produk yang tercemar, sehingga konsumen tidak dirugikan," katanya. Hal itu dikemukakan Husna terkait penemuan para peneliti Institut Pertanian Bogor (IPB) mengenai adanya Enterobacter sakazakii dalam susu formula anak-anak dan bubur bayi. Bakteri jenis ini bisa menyebabkan radang selaput otak. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 74 sampel susu formula, 13,5 persen di antaranya mengandung bakteri beracun. Tiga dari 46 sampel bubur susu bayi juga tercemar bakteri itu. "Awalnya kami hanya ingin meneliti penyebab diare pada bayi, tapi saya malah kaget dengan ditemukannya Enterobacter sakazakii, bukan bakteri Escherichia coli yang sering ditemukan itu," kata Ketua Tim Peneliti IPB, Sri Estuningsih, yang juga seorang ahli susu sapi dan makanan anak. Menurut dia, bakteri Enterobacter sakazakii sangat membahayakan. Selain bisa menyebabkan radang selaput otak, bakteri itu juga bisa menyebabkan radang usus dan peradangan jaringan di seluruh tubuh. "Apalagi, susu formula dan bubur bayi banyak diberikan kepada anak usia di bawah satu tahun. Ini sangat membahayakan, " katanya. Penelitian ini dilakukan sejak tahun 2003 dan terus disempurnakan, sebelum akhirnya dipublikasikan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Namun, dengan alasan Badan POM tidak memiliki kewenangan, penelitian baru ditindaklanjuti dalam pertemuan dengan lembaga terkait, Sabtu (23/2). Dijelaskan Sri, temuan bakteri Enterobacter sakazakii pada susu formula dan bubur bayi itu baru ditindaklanjuti oleh pemerintah, dengan membentuk tim gabungan untuk mengusut kasus itu. "Kami, (Sabtu) kemarin telah melakukan rapat dengan lembaga terkait di Kantor Departemen Pertanian untuk membahas temuan kami," katanya. Menurut dia, berdasarkan hasil pertemuan itu diputuskan pembentukan tim gabungan yang berasal dari Departemen Kesehatan, Departemen Pertanian, Badan POM, dan tim peneliti IPB yang melakukan penelitian tersebut. "Nantinya, masing-masing tim akan bekerja sesuai dengan kapasitasnya, " tuturnya. Departemen Kesehatan, misalnya, akan meneliti tentang proses pembuatannya. Departemen Pertanian pada bahan dasarnya, dan Badan POM akan melakukan pendekatan kepada produsen. "Setelah tim gabungan ini bekerja, nanti akan ditentukan langkah konkretnya," ujar Sri. Umumkan segera Sementara itu, masyarakat meminta agar pemerintah atau Balai Besar POM Bandung segera melakukan penelusuran seputar masalah susu formula dan bubur bayi yang ditengarai mengandung Enterobacter sakazakii. Hal itu diperlukan agar masyarakat terhindar dari efek yang tidak diinginkan. "Tetapi yang lebih penting, pemerintah segera mengumumkan nama susu formula dan bubur bayi yang bermasalah, agar masyarakat bisa menghindari produk beracun tersebut," ujar Dewi, ibu dari dua anak di daerah Pasteur yang mengaku mengetahui hal itu dari internet. Ketika "PR" meminta konfirmasi seputar masalah tersebut ke Balai Besar POM di Bandung, mereka menyatakan belum menerima informasi seputar masalah tersebut dari Badan POM. "Saya juga malah baru mengetahui masalah tersebut dari salah satu media elektronik siang tadi," ujar Kepala Bidang Sertifikasi dan Layanan Informasi Konsumen Balai Besar POM Bandung, Dra. Siti Nuraniyah kepada "PR", Minggu (24/2). "Biasanya, jika ada masalah yang harus ditindaklanjuti, Balai Besar POM Bandung menerima faksimile, dan dari sana baru kita bisa melakukan tindakan selanjutnya, sesuai dengan tugas yang diberikan. Tapi sejak Jumat kemarin, kami tidak menerima surat apa pun," katanya. (A-34/A-62)* ** ================================================== Dear All, Budi Satrio Isman, direktur Sari Husada pernah mengakui di Majalah trust bahwa pabriknya tercemar bakteri Sakazakii setelah gempa jogja, sampai pabriknya di pindah untuk sementara waktu. Selain itu, Sari Husada selain memproduksi untuk sendiri juga mensupply produknya ke Nutricia dan Morinaga. Selengkapnya... http://www.majalahtrust.com/ekonomi/investasi/1189.php Tak Ada Pabrik yang Terbebas dari Sakazakii" Budi Satrio Isman, Direktur Utama Sari Husada: PERSOALAN sepertinya masih enggan menjauh dari PT Sari Husada (SHDA). Menjelang hengkang dari Bursa Efek Jakarta, pabrik susu terbesar ini diterpa kabar tak sedap. Menurut Rolland Haas, pemegang saham minoritas SHDA, pabrik Sari Husada telah ter-cemar enterobacter sakazakii. Gara-gara bakteri itu, lanjut Rolland, Sari Husada pernah menghentikan salah satu pabriknya di Yogyakarta (TRUST edisi 21-5). Kabar tak sedap itulah yang membuat manajemen SHDA bak kebakaran jenggot. Maklum, bakteri ini bukan hanya mengakibatkan bayi menderita radang usus. Lebih dari itu, sebuah penerbitan di Korea Selatan menyebutkan, sakazakii bisa membuat korbannya mengalami kelumpuhan dan menghambat perkembangan mental. Makanya, "Setelah berita itu beredar, banyak klien kami menanyakan kebenaran informasi itu," ujar Budi Satrio Isman. Direktur Utama SHDA itu juga tak tahu dari mana informasi tak benar itu bisa keluar. Benarkah sakazakii telah menyerang pabrik milik Sari Husada? Berikut wawancara Kun Winasis dari TRUST dengan Budi Satrio Isman yang didampingi Sekretaris Perusahaan, Yeny Fatmawati, dan Ign. Ari Joko P., manajer PR. Petikannya: PEMEGANG SAHAM MINORITAS PERUSAHAAN ANDA, ROLLAND HAAS, MENGATAKAN BAHWA PABRIK SARI HUSADA TERCEMAR BAKTERI ENTEROBACTER SAKAZAKII. Saya sendiri tidak tahu informasi itu berasal dari mana. Mungkin Rolland yang bisa menjawabnya. Yang jelas, sekarang kami sedang melakukan perubahan mendasar terhadap seluruh sistem yang ada di perusahaan ini. Termasuk pembenahan di bidang sumber daya manusia. Mungkin akibat kebijakan tersebut, ada pihak-pihak yang keberatan. Sehingga muncul kabar seperti ini. BAGAIMANA PROSES PRODUKSI DI SARI HUSADA? Begini. Saat menerima bahan baku, kami akan langsung mengecek apakah sesuai dengan spesifikasi atau tidak. Di situ sudah ada quality control. Kalau tidak sesuai, akan kami reject. Perlu Anda ketahui, proses pembuatan bubuk susu ini cukup panjang. Tahapannya banyak. Di dalam setiap tahapan itu juga dilakukan quality control. Terakhir, ketika susu masuk ke kotak, kami juga melakukan pengecekan ulang. Jadi sistem kontrol kualitasnya berlapis-lapis. JIKA PADA TAHAP TERTENTU DITEMUKAN MASALAH? Kami akan melakukan pemeriksaan ulang. Yang tidak sesuai standar akan di-reject. Produk yang di-reject ini ada yang bisa diproses kembali dan ada yang tidak. Intinya, sebelum dirilis ke pasar produk kami sudah melalui tahap-tahap pengawasan yang ketat. BAGAIMANA DENGAN INFORMASI BAHWA PABRIK ANDA MENGHENTIKAN PRODUKSI? Definisi stop produksi itu harus jelas. Di Yogyakarta, kami punya dua pabrik. Di kotanya dan di daerah Kemudo (Klaten). Di Yogya itu kami memiliki dua drier (pembuat bubuk susu). Sementara di Kemudo ada satu yang besar. Setiap tahun, kami selalu membuat perencanaan produksi. Nah, dalam production plan inilah ada yang namanya pemberhentian yang direncanakan. Cuma, itu tak berarti menghentikan produksi. Sebab kami menginginkan output sebanyak mungkin. KAPAN PENGHENTIAN ITU DILAKUKAN? Seperti kemarin, ketika terjadi gempa. Pada saat gempa terjadi, awalnya kami perkirakan produksi berhenti sampai 3 bulan. Ternyata, sebulan sudah berproduksi lagi, walaupun belum maksimal. Penghentian produksi ini bisa juga dilakukan pada hari libur dan hari raya. Jadwalnya sudah diatur, tidak bersamaan. JADI PABRIK TIDAK ADA YANG BERHENTI BERPRODUKSI SELAMA 2007? Mungkin ada salah satu yang kami hentikan. Itu normal saja. Tapi kami tidak menghentikan produksi. Output-nya selalu ada. BEBERAPA WAKTU LALU ANDA MENGATAKAN BAHWA ATAP PABRIK BOCOR SEHINGGA PERLU PERBAIKAN. BISA DIJELASKAN? Waktu itu kan di Yogya dilanda hujan lebat, bahkan sempat terjadi puting beliung. Pada saat itu, atap di salah satu mesin bocor. Makanya, kami menghentikan bagian mesin itu. Tapi produksi jalan terus. Kenapa itu kami lakukan? Jika tidak, risikonya, bakteri bisa masuk. Kami tidak ingin itu terjadi. Sebenarnya kita ingin demolish tempat itu. Karena butuh produksi, kami hanya menyetop mesin sementara. JADI HAL SEPERTI ITU SUDAH BIASA? Ya begitu. Seperti dua hari kemarin (minggu lalu, red) kami stop drier di Kemudo. Itu dilakukan untuk mengganti refrigerator dan radiatornya. Orang yang tidak tahu mungkin menganggap kita stop produksi. Padahal faktanya tidak demikian. TERHADAP SETIAP PRODUK, APAKAH DILAKUKAN PENGECEKAN RUTIN OLEH BPOM? Tidak rutin. Tapi itu dilakukan BPOM. Selain itu, kami juga melakukan quality audit. Bahkan, minggu ini kami akan melakukan audit proses tahunan. Pokoknya, kami tidak akan menutup-nutupi apa yang ada di perusahaan ini. KABARNYA ANDA MEMINTA PABRIK KIVIET DI SALATIGA UNTUK MEMPRODUKSI BUBUK SUSU BUAT SARI HUSADA? Kami memang datang ke mereka dan sudah melakukan pembicaraan. Tapi, kerja sama dengan Kiviet sudah lama kami lakukan. Ketika terjadi gempa tahun lalu, kami meminta mereka memproduksi susu buat Sari Husada. Tentang kedatangan kami tadi, hal itu karena rencananya kami akan melakukan maintenance pabrik. Sesuai Jadwal, Juli nanti mungkin ada pabrik kami yang berhenti 7 hari. BAGAIMANA RESPONS MORINAGA DAN NUTRICIA MENDENGAR KABAR ADANYA SAKAZAKII INI? Mereka tentu bertanya. BEJ dan Bapepam pun meminta klarifikasi kepada kami. Tapi setelah kami jelaskan secara detail, mereka bisa mengerti. ARTINYA MORINAGA DAN NUTRICIA MASIH TETAP MENDAPAT PASOKAN BUBUK SUSU? Sampai saat ini masih berjalan dengan baik. Tidak ada yang berubah. MEMANGNYA BERAPA BANYAK PASOKAN BUBUK SUSU BUAT KEDUA PERUSAHAAN ITU? Tidak terlalu banyak. Mungkin sekitar 12% dari total produksi. Sebagian besar kami pakai sendiri. Angka pastinya nanti ya. PRODUK SUSU ANDA DIUJI DI LABORATORIUM CLF (CENTRAL LABORATORIES FRIEDRICHSDORF). BUKANKAH LABORATORIUM INI 100% MILIK NUMICO BV, PEMEGANG SAHAM SARI HUSADA? Setahu saya memang begitu. SEBENARNYA BAGAIMANA DENGAN SAKAZAKII ITU? Enterobacter sakazakii ini termasuk bakteri baru yang ditemukan oleh orang Jepang. Sebetulnya, bahaya bakteri ini bisa diperkecil, jika kita tahu cara menanganinya. Perlu diketahui, sakazakii ini ada di mana-mana. Seperti susu yang sudah bekas, kemungkinan besar terjangkit bakteri ini. Air yang Anda minum itu juga bisa mengandung sakazakii. ARTINYA TIDAK MUNGKIN PABRIK ANDA TERBEBAS DARI SAKAZAKII? Jujur saya katakan, itu tidak mungkin. Pabrik susu di mana pun enggak ada yang terbebas dari bakteri ini. Sakazakii me-nyerang bayi yang lahir prematur. Makanya, untuk mengatasinya kami terus berusaha memperketat kualitas produk yang dikonsumsi oleh bayi. Dengan cara seperti itu, kami berharap sakazakii tidak ada atau di bawah ambang batas yang diperbolehkan kesehatan. Hanya, saat ini, soal berapa batas maksimal yang diperbolehkan, belum diatur oleh BPOM. BAGAIMANA SISTEM QUALITY CONTROL DI SARI HUSADA? Saat ini kami terus berusaha meningkatkan kualitas produk kami. Kalau Anda datang ke pabrik kami, di sana tim dari R&D dan quality control sedang melakukan sosialisasi masalah sa-kazakii ini. Bisa jadi, orang yang tidak tahu mengira bahwa di pabrik tersebut sudah tercemar sakazakii. Kami ingin menyamai standar yang ada di perusahaan farmasi. BAGAIMANA ITU DILAKUKAN? Seperti masalah pakaian, akan diperketat. Karyawan itu harus memakai pakaian seperti astronaut, sangat steril. Kami juga membagi lokasi menjadi beberapa zone. Misalnya zone kuning dan zone merah. Di zone merah, tingkat sterilisasinya sangat tinggi. OH YA, BAGAIMANA SOAL TENDER OVER ITU. APAKAH SEMUA PEMEGANG SAHAM MINORITAS MENJUAL SAHAMNYA? Tidak. Tapi sekarang hampir 99,8% saham Sari Husada sudah dikuasai Numico. Tanggal 27 besok akan dilakukan pembayaran. o Be$t [EMAIL PROTECTED] & ** [EMAIL PROTECTED] A N!cE [EMAIL PROTECTED] ** Eka Murni A WAN HAI LINES JKT. Wisma Metropolitan 1, 15th Floor Jl. Jenderal Sudirman, kav. 29 Jakarta 12920, Indonesia Email : [EMAIL PROTECTED] Phone : (021) - 5254188 ext : 503 Fax : (021) - 5254788 -----Original Message----- From: Erma [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 27, 2008 9:57 AM To: obd docjkt /id.jkt-doc Cc: Utomo,Rijanto-Budi; Fitriah Subject: Re: [milis tarki] Pro kontra bakteri dalam susu formula fyi. ini info terakhir yg gw dpt.. Daftar A: Produk Daging, Susu, Telur dan Hasil Olahnya Yang Dilarang No. Nama Dagang Jenis Produk Negara Asal 1. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa vanila Belgia/Perancis 2. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa strawberry Belgia/Perancis 3. Elle & Vire Skim Milk UHT rasa cokelat Belgia/Perancis 4. Elle & Vire Skim Milk UHT natural Belgia/Perancis 5. Magnum Ice Cream Belgia (Milk Fat) Daftar B: Produk Daging, Susu, Telur dan Hasil Olahnya Yang diamankan Sementara No. Nama Dagang Jenis Produk Negara Asal 1. Campina Dutch Breda Butter Belanda 2. De Hollandsche Boerin Keju Belanda 3. Pregestimil Susu Bubuk Belanda 4. Breda Mentega Belanda 5. Pere de Du Tomato Daging ayam olahan Perancis 6. Pere de Du Fillet Cordon Daging ayam olahan Perancis 7. Pere de Du Nugets Daging ayam olahan Perancis 8. Perc de Du Drum Sticks Daging ayam olahan Perancis 9. Maya Brand Corned Beef Perancis 10. ABC Corned Beef Corned Beef Perancis 11. President Emmental ex France Keju Perancis 12. President Creme Liquide UHT Perancis 13. President Butter Perancis 14. President Butter salted batangan Perancis 15. President Butter unsalted Perancis 16. Elle & Vire Skimmed milk Perancis 17. Elle & Vire French Butter Perancis 18. Elle & Vire Spredable butter Perancis 19. Elle & Vire French Butter Perancis 20. Elle & Vire Cheese spread Perancis 21. Elle & Vire Cheese Perancis 22. Suny Boy Full Cream Milk Powder Perancis 23. Suny Boy Susu UHT Perancis 24. Plumrose Chicken Hot Dog Jerman Daftar C: Produk Susu Dalam Negeri Yang Aman Untuk Digunakan No. Nama Barang Jenis Produk 1. Frisian Flag Susu Bubuk Full Cream 2. Kompleta Susu Kental Manis 3. Caleimex Susu Rendah Lemak 4. Dutch Lady Susu Cair 5. Susu Bendera 123 Susu Pertumbuhan 6. Susu Bendera Yes! Susu Cair 7. Susu Bendera SKM Susu Kental Manis 8. Enaak Susu Kental Manis 9. Indomilk Susu Kental Manis 10. Indomilk Susu Pasteurisasi 11. Indomilk Susu Evaporasi 12. Kremer Krim Kental Manis 13. Tiga Sapi Krim Kental Manis 14. Tiga Sapi Susu Bubuk 15. Sustagen Susu Bubuk 16. Enfapro Susu Formula Lanjutan 17. Enfragrow Susu Pertumbuhan 18. Enfamil Susu Bayi 19. Bebelac 1 Susu Bayi 20. Bebelac 2 Susu Formula Lanjutan 21. Delilac Susu Pertumbuhan 22. Tropicana Slim Susu Bubuk 23. Nutrifood Susu Bubuk Instan 24. Nutrifood WRP Susu 25. Promina Susu Bubuk 26. Sun Susu Bubuk 27. SMA Susu Bayi 28. S-26 Susu Bayi 29. Promil Susu Formula Lanjutan 30. Procal Susu Pertumbuhan 31. Enercal Susu 32. Nursoy Susu Formula Khusus 33. Bear Brand Susu Steril Cair 34. Cap Nona Susu Kental Manis 35. Cap Nona Susu Evaporasi 36. Carnation Susu Bubuk 37. Carnation Susu Evaporasi Cair 38. Dancow Susu Bubuk 39. Dancow Susu Beraroma 40. Dancow Balita Susu Pertumbuhan 41. Lactogen 1 Susu Bayi 42. Lactogen 2 Susu Formula Lanjutan 43. Milkmaid Susu 44. Anlene Susu Bubuk 45. Nan Susu Bayi 46. Anchor Susu Bubuk Full Cream 47. Birch Tree Susu Beraroma 48. Dumes Mames Susu Bayi 49. FMC Powder Susu Bubuk Full Cream 50. Indokilin Susu Bubuk Full Cream 51. Kilimas Susu Beraroma 52. LLM Susu Formula Khusus 53. Milco Susu Beraroma 54. Nini Susu Bayi 55. Sari Husada Susu Bubuk Full Cream 56. SGM Susu Bayi 57. Vitalac Susu Bayi 58. Ultra Susu UHT Sumber: Ditjen POM Depkes Pertanyaan saya: Apakah produk susu MORINAGA produksi PT SARI HUSADA juga aman dikonsumsi?????? -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]