http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=206147&kat_id=255

Membentuk Generasi Tangguh

Pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sangat tergantung dari
makanan dan gizi yang dikonsumsi. Makin baik gizi makanannya, maka
semakin baik pula perkembangannya fisiknya, terutama adalah
perkembangan otaknya.

Kecerdasan seorang anak, salah satunya memang ditentukan kualitas gizi
yang dikonsumsi. Disamping juga karena beberapa faktor lain, seperti
keturunan dan perhatian serta bimbingan orang tua.

Anak yang tumbuh baik karena asupan gizi yang baik, bisa diharapkan
menjadi generasi yang tangguh di masa mendatang. Salah satu sumber
gizi yang diperlukan anak adalah susu.

Menurut guru besar departemen teknologi pangan dan gizi, fakultas
teknologi pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Made
Astawan MS, dalam makalahnya pada Lunch Syomposium di Bandung beberapa
waktu lalu, masa bayi dan balita adalah saat yang sangat rawan gizi.
Pada masa ini kebutuhan gizinya memang sangat besar.

Saat bayi dan balita, pertumbuhan otaknya mengalami periode
pertumbuhan emas kedua. ''Untuk meningkatkan kebutuhan gizi anak pada
peridoe ini di Indonesia, diperlukan revitalisasi kebijakan masa
lampau yang terbukti efektif untuk perbaikan gizi masyarakat. Misalnya
lewat Posyandu, usaha peningkatan gizi keluarga atau UPGK, dan susu
UKS,'' katanya.

Karenanya, ujar Dia, diperlukan sebuah upaya peningkatan pengetahuan
gizi masyarakat. Salah satunya adalah tentang manfaat susu bagi
perkembangan anak.

Dikatakan, ada beberapa jenis produk susu yaitu susu segar, susu
pasteurisasi, susu kental manis,susu bubuk, susu sterilisasi
konvensional, dan susu sterilisasi Ultra High Temperature (UHT).

''Susu cair segar yaitu air susu ibu, merupakan makanan yang pertama
kali dikonsumsi bayi setelah kelahiran.Dan ini merupakan sumber pangan
dengan kandungan gizi sempurna dan seimbang,'' terang Astawan.

Sedangkan susu bubuk, mutunya rentan terhadap perubahan kualitas gizi
dan sensori. Ini disebabkan karena proses pencoklatan (reaksi
Maillard), pembentukan rasemisasi asam amino, dan penurunan mutu
protein besar.

Reaksi Oksidasi, lanjutnya, menyebabkan pencoklatan (penggelapan)
warna. Risiko minimal pada susu UHT. ''Sedangkan resiko tinggi pada
susu bubuk akibat kontak berulang dengan udara saat pembukaan dan
penutupan,'' paparnya.

Beragamnya jenis produk susu yang ada di pasaran, kata Astawan,
menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa semua jenis memiliki kualitas
gizi yang sama. Padahal faktanya tidak demikian.

Manfaat susu yang optimal sangat berhubungan erat dengan proses
pengolahan, komposisi dan kualitas gizi susu. Beberapa hasil
penelitian menyebutkan susu yang diproses secara UHT dapat
mempertahankan nilai gizi lebih baik daripada proses pengolahan
lainnya. Indikatornya adalah prosentase kerusakan lisin atau asam
amino pembatas.

''Susu UHT atau Ultra High Temperature proses pemanasannya pada suhu
135-145 derajat celcius selama 2-5 detik.Penyimpanan pada suhu ruang
selama kemasan belum dibuka. Sedangkan umur simpan sekitar 10 bulan,''
jelas Astawan.

Menurut Astawan, susu baik dikonsumsi untuk mencegah hipertensi dan
dianjurkan dalam DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Selain susu, sayur dan buah juga baik untuk dikonsumsi karena
meningkatkan asupan kalium dan serat pangan (dietary fiber).

Zat mineral yang terdapat dalam susu bentuk utamanya adalah Ca fosfat,
Ca-fosfokaseinat, Ca-sitrat. Hal ini terdapat dalam keadaan
terlarut.Sebanyak 70 persen kebutuhan Ca pada manusia dapat disuplai
dari susu. ''Mengkonsumsi susu bisa mencegah osteoporosis di masa tua
dan menurunkan tekanan darah,'' tandas Astawan.
(jar)
-- 
mas asep

AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke