- >Sinar Harapan, 4 Agustus 2003 > >Jakarta, Sinar Harapan > >Kepala Suku Dinas Kesehatan Pemkot Jakarta Timur Dr. Estianti Msc >menegaskan praktik pengobatan alternatif serta warung Jamu Jaya >Mutajab di Jalan Raya Bogor Km 27 Ciracas tidak terdaftar dalam >register perizinan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta. > >Pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pengecekan sekaligus >operasi untuk menyelidiki kebenaran praktik pengobatan alternatif dan >penjualan obat atau jamu alternatif itu. > >"Kebetulan sekarang kita sedang melakukan operasi terhadap peredaran >obat-obatan ilegal di wilayah Jakarta Timur, khususnya di sentra- >sentranya seperti Toko Obat Pramuka, Rawa Bening, Kramat Jati, >Jatinegara, dan Rawamangun. Artinya, kalau praktik serta warung jamu >itu ilegal, perlu kita selidiki terlebih dahulu," tukas Estianti >ketika dihubungi SH beberapa waktu lalu. > >Dalam beberapa hari terakhir ini, redaksi SH menerima banyak email >yang mempertanyakan kebenaran praktik pengobatan alternatif Haji Jaya >yang dikenal kemampuannya membantu kehamilan, khususnya di kalangan >ibu-ibu yang mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Dalam >sejumlah email malah disebutkan kegagalan pengobatan yang dilakukan >Haji Jaya tersebut. > >Khusus perihal jamu yang digunakan Haji Jaya sebagai salah satu >sarana yang kabarnya berfungsi untuk membantu proses terjadinya >kehamilan, Estianti mengaku pihaknya belum pernah meneliti unsur- >unsur atau kandungan yang terdapat dalam jamu tersebut. Namun, ia >menegaskan akan melakukan pemeriksaan kandungan jamu tersebut >secepatnya ke Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). > >Sementara itu, seorang dokter kandungan di sebuah rumah sakit mengaku >dirinya pernah menangani beberapa kasus pasien Haji Jaya. Ternyata, >keseluruhan pasien yang melakukan USG (Ultrasonograph) menunjukkan >hasil pemeriksaan yang negatif atau tidak hamil. Mengenai hal >tersebut, sudah diturunkan dalam sebuah laporan di harian ini pada >Jumat (25/7). > >Ditanya mengenai gejala pembengkakan perut yang dialami pasien, ia >mengatakan bahwa dari hasil USG tersebut tidak terlihat pembengkakan >rahim seperti yang dialami wanita ketika sedang mengandung. >Pembengkakan itu menurutnya hanya semacam penimbunan lemak saja. > >"Hampir seluruh pasien memang mengaku mengalami penambahan berat >badan yang >cukup signifikan," kata dokter kandungan yang tidak mau ditulis >namanya itu. Namun, pada sisi lain, muncul fakta bahwa sejumlah >pasien Haji Jaya sukses memperoleh keturunan setelah berobat di >praktik pengobatan alternatif dan minum jamu ramuan haji itu. Sebagai >contoh, pasangan suami-istri Sugiarto dan Dessi yang telah melahirkan >seorang bayi perempuan hasil dari pengobatan kepada Haji Jaya pada 2 >Juli 2003 lalu. > >Sementara itu, salah satu karyawan Haji Jaya di warung jamu Haji Jaya >Mutajab ketika ditemui SH, Minggu (3/8) sore, mengatakan majikannya >belum bisa diganggu karena terlalu sibuk menangani pasiennya. (fel) > >Copyright © Sinar Harapan 2003 >
--------------------------------------------------------------------- >> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/ >> Info balita, http://www.balita-anda.com >> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]