Jumat, 16 September 2005

Menentukan Prioritas Hidup 
( oleh: Abdullah Gymnastiar ) 


"Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, serta saling
menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran." (QS
Al-Asher [103]: 1-3).

Saudaraku, ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam hidup ini. Karena
begitu banyaknya, kita tak akan mungkin bisa mengerjakan semuanya.
Karena itu, mampu menentukan skala prioritas dalam hidup menjadi sebuah
keniscayaan.

Sebenarnya, keterampilan membuat skala prioritas, termasuk satu dari
empat syarat menjadi pemimpin efektif. Empat syarat tersebut adalah:
memiliki visi dan tujuan hidup (dunia akhirat), terampil membuat
prioritas, mampu menggali dan mensinergikan potensi, dan mampu
memotivasi orang lain.

Pertanyaan sekarang, hal-hal apa saja yang harus kita prioritas dalam
hidup? Dengan kata lain, apa target terpenting dalam hidup kita?
Pertama, memiliki iman yang kokoh. Iman adalah fondasi. Iman adalah
keberuntungan. Iman adalah kunci kebahagiaan dan keselamatan. Tanpa
iman, tidak berarti semua yang kita miliki. Tanpa iman tidak akan pernah
kita mendapatkan keberuntungan, kebahagiaan, dan keselamatan yang
hakiki.

Allah SWT berfirman, "Demi masa. Sesungguhnya manusia berada dalam
kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh,
serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk
kesabaran." (QS Al-Asher [103]: 1-3).

Agar iman kuat, maka kita harus memupuknya dengan ilmu dan amal. Semakin
luas ilmu, semakin ikhlas amal, insya Allah akan semakin kuat pula iman
kita.

Prioritas kedua adalah sehat. Tanpa sehat, iman yang kita miliki tidak
akan maksimal. Sakit adalah cost, beban, dan pengeluaran. Makna sehat di
sini tentunya tidak sekadar fisik saja, tapi juga pikiran. Maka, kita
harus maksimalkan diri menjaga dua anugerah Allah ini (fisik dan
pikiran).

Ada tujuh komponen yang akan menentukan kesehatan fisik kita, yaitu:
(1) udara yang bersih, maka hindarkan radikal bebas dalam tubuh akibat
udara kotor; (2) makanan seimbang dengan memenuhi kriteria halal dan
thayyib; (3) cukup minum, standarnya dua liter atau tujuh gelas sehari.
Ideal pula bila disertai suplemen berupa madu, teh hijau atau hitam,
sayuran, dan buah-buahan; (4) olahraga teratur, minimal tiga kali
seminggu. Olahraga akan membentuk pertahanan tubuh yang bagus;
(5) istirahat yang cukup. Rasulullah SAW mencontohkan tidur bada Isya
dan bangun di sepertiga malam terakhir. Tidur yang cukup akan membuat
regenerasi sel dalam tubuh berjalan baik; (6) tidak stres, sebab stres
dapat memperlemah tubuh sehingga rentan terhadap penyakit; (7)
memperbaiki kualitas ibadah, khususnya shalat malam dan shaum.

Untuk menjaga kesehatan pikiran, perbanyaklah membaca buku, berpikir
positif, hindari buruk sangka, berani memaafkan, dan selalu melihat sisi
baik dari setiap kejadian. Intinya, perbanyak input positif dan
meminimalisasi input negatif.

Prioritas ketiga adalah akur. Sangat sulit menikmati hidup bila kita
memiliki banyak musuh, walau pun kita beriman dan sehat. Kapan pun dan
di mana pun, konflik tidak membawa apapun, kecuali: (1) rasa tidak
nyaman; (2) terputusnya silaturahmi; (3) menimbulkan dengki; dan (4)
kontraproduktif karena akan saling merusak.

Ada lima cara agar kita akur dengan sesama, yaitu: (1) siap berbeda
pendapat; (2) terlatih dengan kondisi tidak ideal; (3) jangan mudah
tersinggung; (4) jangan percaya pada orang yang selalu menjelek-jelekkan
orang lain; (5) jangan menuntut orang lain untuk akur, tapi awali dari
diri sendiri untuk menjadi pelopor dalam akur dan kebaikan. Wallahu
a'lam bish-shawab.

sumber: 
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=7&id=213456&kat
_id=105&kat_id1=232&kat_id2=234








================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke