Ketika hadir adik bayi, anak kedua, sering orangtua mulai curhat, bagaimana ya menghadapi kakak, bagaimana supaya kakak tidak cemburu pada adiknya, bagaimana supaya kakak tidak jahil atau menjahati adiknya, bagaimana supaya kakak sayang adiknya. Menghadapi kakak beradik yg masih kecil-kecil memang punya seni tersendiri. Kadang tindakan kecil sederhana bisa jadi bumerang yang berbahaya. Kadang tindakan kecil sederhana juga bisa mempererat kasih sayang adik-kakak. Orangtualah yang harus pintar-pintar memilih sikap dan kata-kata. Kali ini saya ingin share beberapa hal yang sebaiknya dihindari, bahkan sebisa mungkin TIDAK DILAKUKAN (BIG NO! NO!) oleh orangtua terhadap kakak. 1. Jangan Meminta Kakak harus menjadi contoh Meminta kakak menjadi contoh adalah tugas berat bagi seorang kakak, dan itu hal yang sangat tidak fair. Si kakak akan berfikir : "duh enak bener jadi adik, ga harus jadi contoh, coba aku aja yg jadi adik, pasti enak" Meminta kakak menjadi contoh juga hanya akan membuatnya terbelenggu, terpaksa atau tepatnya dipaksa untuk selalu dan harus menjadi benar, terpaksa untuk menjadi manusia sempurna, dan ini sungguh beban yang sangat berat dan tidak menyenangkan buat kakak. Hal ini bisa jadi akan membuatnya merasa tidak adil, merasa tidak diterima, merasa dikucilkan dan merasa tidak cukup disayang, karena nanti-nantinya kemungkinan besar orangtua akan selalu menyalahkan kakak jika saja adiknya berlaku tidak benar. Biarkan kakak menjadi dirinya sendiri, yang bisa melakukan apa saja, tanpa harus terbeban bahwa dia harus jadi contoh positif bagi adiknya. Padahal sebagai sesama anak-anak/balita yang belum tahu betul mana yg benar dan salah, yang masih ingin bereksplorasi, yang masih banyak ingin tahu, masih coba sana sini, tentu mereka juga berhak untuk menjadi diri mereka sendiri, yang bisa saja berbuat salah karena belom tahu benar mana yang benar-benar benar dan mana yang benar-benar salah. 2. Jangan Menyalahkan/Memarahi Kakak ketika adik mengalami hal-hal tertentu Kadang orangtua sering kelepasan mengucapkan hal-hal yang cenderung menyalahkan dan memojokkan kakak ketika adiknya menangis, terjatuh, atau terluka. "tuh kan, kakak, adiknya nangis deh" **iiihhh kan adik emang suka nangis, kog aku yg dimarahin siihh??** "kakak, adiknya diapain? sampe nangis gini?" **emang adiknya knapa yaa? kog kakak yg dimarahin??** "kakak, adeknya jatuh ya? kesenggol kakak ya? **padahal adik yg keseimbangannya belom mantab, kog kakak yg disalahin ya??** "wah, adik nangis tuh, kakak sih berisik, adiknya jadi bangun deh" **padahal mungkin memang waktunya adik bangun n nangis haus, kebetulan aja kakak ada di deket situ :((** Tuduhan, tudingan, menyalahkan, hanya akan membuat kakak merasa tidak diterima, tidak disayang, tidak diperhitungkan, rendah diri, dsb Si kakak jadi merasa "wah, aku tidak disayang, cuma adik aja yang disayang, aku melulu yang dimarahi, padahal adik yang nangis2 sendiri, jatuh2 sendiri". Dan hal-hal semacam ini cuma akan memunculkan kebencian atau bahkan dendam di dalam diri kakak. Hal ini pula yang nantinya bisa menyebabkan kakak jadi sering mengganggu adiknya, kasar terhadap adiknya, atau membenci adiknya. Jika hal semacam ini sering terjadi, bisa saja kakak jadi sulit dekat dengan adiknya karena kakak menganggap adiknya sebagai ancaman. "Gara2 adik nih, aku jadi tidak disayang lagi sama ayah bunda" 3. Jangan Meminta Kakak selalu Mengalah pada adiknya Perlu diingat, kedudukan kakak dan adik mustinya sama. Jadi tidaklah bijak meminta kakak untuk selalu mengalah pada adiknya. Kakak mustinya tetap mendapat hak untuk memperoleh hal yang sama, tidak mengalah demi adik, apalagi disuruh mengalah supaya adik tidak menangis, masih kecil atau belom mengerti apa-apa. Kakak nantinya bisa rendah diri dan merasa dianaktirikan. Bisa muncul dendam dan benci pada si adik. Sementara adik nantinya akan merasa di atas angin, selalu merasa benar dan tidak mau disalahkan, dan menjadikan "masih kecil" ini sebagai senjata. Jika terjadi pertengkaran antara kakak dan adik, biasakan untuk selalu melihat dg obyektif, jangan menyalahkan kakak atau meminta kakak "mengalah" pada adik kecilnya. Berikan penjelasan kepada kedua belah pihak secara berimbang. Jadi jika kakak kita beritahu, jangan lupa adik juga musti kita beritahu, walaupun kelihatan belom mengerti, tapi tetap adik harus tahu, minimal hal tersebut akan terekam di otaknya dan jadi panduannya di kemudian hari. Ok mom, sekian sharing yang kebetulan saya ingat, mungkin nantinya akan ada share tambahan lagi, tapi itu dulu yang baru saya ingat. Smoga bermanfaat!!
Best Regards, Maya Siswadi - Bunda 3F http://studio3f.co.cc http://bunda3f.co.cc Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/