Sependek pengetahuan aku mulai umur5-6 th gigi susu mulai tanggal satu  persatu 
utk ganti gigi dewasa..lengkapnya baca artikel ini yaa
  
  Pertumbuhan Gigi Anak
  Submitted by KHARISMA on Mon, 2006-01-23 20:20. Education
  http://kharisma.de/?q=node/297
  
  Gigi susu atau gigi sulung, yang oleh awam lebih dikenal sebagai gigi  
anak-anak biasanya mulai tumbuh (erupsi) pada bayi usia 6 bulan.  Pertumbuhan 
gigi susu dimulai dengan gigi seri bagian bawah, disusul  gigi seri bagian 
atas. Selanjutnya, tumbuh gigi seri ke-2, baru  kemudian tumbuh geraham di usia 
usia 8-9 bulan. Gigi susu yang terakhir  tumbuh adalah gigi taring. Hal ini 
sering ditandai dengan gejala bayi  sering rewel, gusi bengkak disertai 
peningkatan suhu badan. Pada masa  pertumbuhan gigi susu, biasanya gusinya 
terasa gatal sehingga anak  ingin menggigit setiap benda yang dipegangnya. 
Untuk mengatasinya, anak  tersebut bisa diberi mainan karet yang lunak, yang 
bersih dan aman  untuk digigit-gigit dan dijauhkan dari benda-benda yang 
membahayakan  keselamatannya.
  
  Gigi susu diharapkan sudah tumbuh lengkap pada saat anak berusia 2  tahun. 
Kadang-kadang, ada bayi yang usianya belum genap enam bulan  giginya sudah 
mulai tumbuh, atau ada juga anak sudah menginjak satu  tahun giginya belum 
tumbuh sama sekali. Kondisi seperti ini tidak perlu  dirisaukan karena ada 
beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan  gigi misalnya nutrisi, hormonal, 
ataupun keturunan (faktor genetik).  Ada kasus anomali dimana tidak ditemukan 
benih gigi pada rahang anak  sehingga selamanya gigi tidak akan tumbuh (namun 
kasus ini jarang  sekali).
  
  Gigi susu bila tumbuh lengkap berjumlah 20 buah, masing-masing 10 gigi  di 
rahang atas dan 10 gigi di rahang bawah, yang terdiri dari 4 gigi  seri, 2 gigi 
taring, dan 4 gigi geraham. Gigi geraham pada gigi susu  hanya satu macam, 
sedangkan pada gigi tetap terdapat dua macam sehingga  dibedakan menjadi gigi 
geraham besar dan gigi geraham kecil. Jumlah  gigi tetap seluruhnya 32 buah.
  
  Saat gigi susu tanggal, biasanya bersamaan dengan saat gigi tetap (gigi  
dewasa) tumbuh, tetapi ada pengecualian pada gigi geraham besar. Gigi  geraham 
besar pertama mulai tumbuh pada umur enam sampai tujuh tahun.  Gigi geraham ini 
bukan gigi pengganti. Artinya, gigi ini langsung  muncul pada deretan di 
belakang gigi-gigi susu, baik pada rahang atas  maupun rahang bawah. Jadi, gigi 
ini (dan juga gigi geraham besar  lainnya) tumbuh tidak menggantikan gigi susu, 
sedangkan gigi lainnya,  geraham kecil, taring, dan seri akan tumbuh 
menggantikan gigi  pendahulunya (gigi susu). Usia anak 6 -11 tahun adalah 
periode gigi  campur. Gigi kelihatan tidak beraturan karena berada pada masa  
peralihan saat tanggalnya gigi susu dan saat tumbuhnya gigi tetap. Pada  masa 
ini perlu perhatian dari orang tua untuk memeriksakan kesehatan  gigi anaknya 
ke dokter gigi, minimal 6 bulan sekali, agar pertumbuhan  gigi tetap terkontrol 
dengan baik.
  
  Sama halnya dengan gigi tetap, gigi susu secara umum berfungsi membantu  
proses pencernaan, pengucapan, dan estetika. Di samping itu, fungsi  istimewa 
yang tidak dimiliki oleh gigi tetap adalah posisi gigi susu  sebagai petunjuk 
bagi gigi tetap agar kelak tumbuh pada tempatnya dan  menjaga pertumbuhan 
lengkung rahang. Bila gigi susu tanggal (lepas)  sebelum saatnya, baik karena 
karies ataupun dicabut, gigi tetap yang  akan tumbuh tidak mempunyai petunjuk 
sehingga sering salah arah,  sehingga gigi tetap tumbuh tidak pada posisi yang 
ideal. Selain itu  rahang yang ditinggal gigi susu jauh sebelum saatnya akan 
menyebabkan  pertumbuhan lengkung rahang terganggu, lengkung rahang akan 
menyempit  sehingga tidak cukup untuk menampung semua gigi dalam susunan yang  
teratur. Akibatnya, susunan gigi-geligi menjadi tidak beraturan (  crowded ).
  
  Begitu penting fungsi gigi sulung bagi pertumbuhan dan perkembangan  
anak-anak kelak, sehingga dibutuhkan bantuan orangtua untuk menjaga  kebersihan 
dan kesehatan gigi mereka. Karena anak belum bisa  membersihkan giginya 
sendiri, diharapkan para ibu secara perlahan dapat  mengajarkan kepada anaknya 
cara menggosok gigi yang benar dan teratur,  minimal 2 kali sehari dengan sikat 
gigi khusus untuk anak-anak. Untuk  gigi bayi yang belum erupsi penuh dapat 
dibersihkan dengan kain kassa  atau kapas basah. Dengan menyikat gigi yang 
teratur kita telah  melakukan tindakan preventif yang paling murah dan mudah 
bagi kesehatan  anak-anak, daripada harus mengobati penyakit gigi yang sudah 
terlanjur  parah.
  
  Dikirim oleh: drg. Ririn Fitriana di Magdeburg.
  
  ADUUUHH, GIGIKU LEPAS!        PDF          Cetak          E-mail
  
  By Drg. Wina Darwis, MDSc, on 02-04-2007 11:50, 11:50
  
  ADUH gigiku lepas..
  http://www.anakku.net/index.php?option=com_content&task=view&id=159&Itemid=72
  
  sakitgigi.jpg Orangtua pastilah sangat bahagia mempunyai anak sehat dan  
aktif. Anak aktif sering bermain, berlari-lari, dan berolahraga  lainnya. 
Kemungkinan anak terjatuh pastilah ada, dan akibat dari jatuh  tersebut dapat 
juga mengenai gigi. Nah, sebaiknya Anda tahu bahwa cara  Anda menangani keadaan 
ini dapat membantu mempertahankan gigi anak Anda  selama mungkin dalam rongga 
mulut.
  
  Kecelakaan yang mengenai gigi atau struktur lainnya dalam rongga mulut  
disebut trauma dental. Trauma dental dapat berupa gigi patah, goyang,  berubah 
posisi, atau tanggal, umumnya pada gigi depan atas, dan juga  luka atau 
robeknya gusi, bibir, atau lidah, dan patahnya tulang  alveolar (tulang 
penyangga gigi) atau tulang rahang.
  
   
  Trauma pada gigi susu
  
  Pada masa gigi susu, anak sering mengalami trauma gigi antara usia 2  sampai 
3 tahun. Usia ini rentan karena anak sudah dapat berjalan  sendiri namun 
koordinasi motoriknya masih dalam tahap perkembangan.  Akibatnya anak masih 
sering terjatuh. Jenis trauma dental yang sering  terjadi adalah bergesernya 
gigi karena benturan pada saat anak  terjatuh. Di bawah ini adalah jenis-jenis 
trauma dental yang mungkin  terjadi dan kebutuhan perawatannya.
  
      * Gigi patah, terutama gigi susu depan. Kalau patah  hanya sedikit, dapat 
dibiarkan atau bekas patahan dihaluskan oleh  dokter gigi, atau apabila 
memungkinkan dapat ditambal.
      * Gigi patah sampai saraf gigi terbuka (terlihat  sebagai bayangan warna 
pink atau adanya perdarahan pada permukaan gigi  yang patah) dapat menyebabkan 
sakit dan infeksi. Anak perlu dibawa ke  dokter gigi secepatnya karena gigi 
harus dirawat.
      * Gigi bergeser, gigi terdesak ke dalam gusi, atau  sebaliknya terdorong 
keluar, bawalah anak ke dokter gigi. Gigi perlu  diperiksa dan dilakukan x-ray 
untuk melihat posisi gigi yang bergeser  terhadap benih gigi tetapnya. Gigi 
susu yang mendesak ke arah benih  gigi tetap perlu dicabut untuk mencegah 
kerusakan lebih lanjut pada  gigi tetap tersebut.
      * Gigi susu tanggal, jangan dimasukkan lagi!  Memasukkan kembali gigi 
susu yang tanggal dapat berakibat buruk pada  benih gigi tetapnya. Anak perlu 
dibawa ke dokter gigi yang dapat  membersihkan dan memeriksa lukanya.
  
  Benih gigi tetap terletak amat dekat dengan akar gigi susu. Oleh karena  itu, 
perubahan posisi gigi susu karena trauma dapat mengakibatkan  gangguan pada 
benih gigi tetapnya, tergantung dari tahap perkembangan  yang sedang 
berlangsung. Pemeriksaan gigi yang rutin, sebaiknya tiap 6  bulan sampai gigi 
tetapnya tumbuh, perlu dilakukan untuk melihat adanya  masalah pada gigi tetap 
anak.
  Trauma pada gigi tetap
  
  Pada saat gigi tetap muncul, trauma gigi sering terjadi pada usia 9  sampai 
10 tahun dan lebih sering pada anak lelaki. Pada usia ini, anak  sangat senang 
bermain dan berolahraga, misalnya bersepeda,  berlari-lari, bermain basket, 
sepakbola, dan lain-lain. Jenis trauma  dental yang sering terjadi pada periode 
ini adalah patahnya gigi tetap  depan. Anda memegang peran penting dalam 
penanganan trauma pada gigi  tetap dalam memberikan pertolongan pertama untuk 
membantu bertahannya  gigi sebelum ditangani oleh dokter gigi. Berikut adalah 
jenis-jenis  trauma pada gigi tetap dan penanganan serta permasalahannya.
  
      * Gigi depan patah. Apabila patahnya gigi cukup  banyak, gigi sebaiknya 
ditambal. Selain untuk estetika, hal ini untuk  mencegah terjadinya rasa ngilu 
dan iritasi pada saraf gigi di bagian  gigi yang patah.
      * Gigi patah disertai terbukanya saraf gigi akan  menimbulkan rasa sakit, 
dan bila dibiarkan akan menyebabkan infeksi  disusul matinya saraf gigi 
(disebut gigi non-vital). Apabila saraf gigi  terbuka, anak perlu segera dibawa 
ke dokter gigi (dalam jangka waktu  kurang dari 6 jam) yang dapat melakukan 
perawatan untuk mencegah  matinya saraf gigi. Apabila lama dibiarkan, jaringan 
saraf yang  terinfeksi akan semakin banyak sehingga kemungkinan besar gigi 
menjadi  non-vital. Pada keadaan ini maka diperlukan perawatan saluran akar  
(PSA). Pada anak-anak akar gigi tetap belum terbentuk sempurna,  sehingga PSA 
lebih kompleks dan memakan waktu lama dibandingkan orang  dewasa.
      * Gigi goyang, bergeser, terdesak ke dalam gusi,  ataupun terdorong 
keluar mengharuskan anak dibawa ke dokter gigi  segera. Posisi gigi dapat 
dikembalikan seperti semula dan dilakukan  tindakan splinting, yaitu gigi 
ditahan dalam posisi yang benar (umumnya  dengan menggunakan kawat gigi) selama 
jangka waktu tertentu tergantung  parahnya perubahan posisi gigi.
      * Gigi yang tanggal seluruhnya kemungkinan dapat  ditanam kembali ke 
tempatnya semula, sehingga dapat dipertahankan untuk  jangka waktu tertentu. 
Perawatan yang sesegera mungkin, penanganan dan  penyimpanan gigi yang tanggal 
sangat penting untuk menentukan hasil  perawatan.
      * Anda memegang peranan yang penting dalam penanganan gigi tetap yang 
tanggal karena trauma:
      * Ambil gigi, pegang bagian mahkota gigi.
      * Jangan usik bagian akar gigi.
      * Jaringan gigi dan gusi yang terikut gigi yang  tanggal perlu diusahakan 
tetap vital. Cara terbaik adalah dengan  mengembalikan gigi ke luka bekas 
tanggalnya. Apabila kotor, terlebih  dahulu letakkan gigi di bawah air dingin 
mengalir selama 10 detik.
      * Bila ragu, simpan gigi dalam wadah berisi susu,  atau simpan dalam 
mulut (di bawah lidah atau di antara pipi dan gigi  anak Anda).
      * Langsung bawa anak ke dokter gigi.
  
  Perlu Anda ketahui bahwa perawatan untuk trauma pada gigi tetap adalah  
perawatan jangka panjang. Pemeriksaan gigi dan x-ray berkala perlu  dilakukan 
untuk mengetahui adanya kemungkinan komplikasi atau kegagalan  perawatan.
  Trauma pada struktur rongga mulut lainnya
  
  Struktur lain dalam rongga mulut dapat juga menjadi korban trauma  misalnya 
luka pada bibir, gusi, lidah, atau patahnya tulang alveolar  atau tulang 
rahang. Luka ringan dapat berhenti dengan sendirinya  apabila luka ditekan. 
Namun apabila luka yang terjadi cukup besar dan  dalam disertai banyak 
perdarahan, maka anak Anda perlu segera dibawa ke  dokter gigi.
  
  Patahnya tulang alveolar (penyangga gigi) atau tulang rahang perlu  dicurigai 
apabila: beberapa gigi sekaligus berbeda posisi, anak tidak  dapat 
membuka-menutup mulut maupun menggigit dengan benar, atau muka  anak tampak 
tidak simetris. Keadaan seperti inipun perlu penanganan  dokter gigi ahli bedah 
mulut dengan segera.
  Tips
  
      * Pada beberapa kasus, patahan gigi dapat direkatkan  kembali ke 
tempatnya dengan bahan tambal dan menghasilkan estetika yang  baik karena 
tampak seperti keadaan aslinya.Carilah patahan gigi,  masukkan ke dalam segelas 
air bersih dan segera bawa anak Anda ke  dokter gigi.
      * Apabila gigi susu tanggal, sebaiknya anda membawa  gigi tersebut supaya 
bisa diperiksa apakah ada bagian gigi yang patah  dan tersisa dalam lukanya.
      * Pertolongan pertama yang perlu Anda lakukan pada trauma jaringan lunak 
rongga mulut adalah:
      * Bersihkan luka dengan air bersih
      * Hentikan perdarahan dengan menekan bagian yang  terluka dengan kain 
kasa atau gulungan kapas selama lima menit.
  
  Referensi:
  
     1. American Academy of Pediatric Dentistry. Clinical  guidelines on 
management of acute dental trauma. Pediatric Dentistry,  2004.
     2. Andreasen JO, Andreasen FM, Bakland LK, Flores MT.  Traumatic Dental 
Injuries: A Manual. Munksgaard, Copenhagen, 1999.
     3. http://www.iadt-dentaltrauma.org
     4. http://www.guideline.gov/summary
  
  Last update : 02-04-2007 12:08, 12:08
              
  
  

Regards,
Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
       
---------------------------------
Bergabunglah dengan orang-orang yang berwawasan, di bidang Anda di Yahoo! 
Answers

Kirim email ke