nambahin aje.. eh iya ntu Jeng Dini anaknya si Faris pernah juga kena ni virus
Coxsackie, Virus Penyerang Balita http://www.ayahbunda-online.com/info_ayahbunda/info_detail.asp?id=Kesehatan&info_id=94 Jangankan mengunyah makanan, untuk minum pun, mulut pedih sekali! Ya, itulah salah satu gejala penyakit mulut, kaki dan tangan (MKT). Repotnya, penyakit ini amat mudah menular. Karena tak terlalu membahayakan, penyakit ini memang sering terlewatkan begitu saja. Apalagi, gejalanya juga tak terlalu istimewa. Dan, entah mengapa, jumlah penderita penyakit ini biasanya meningkat pada musim pancaroba. Cirinya: bintil-bintil berair Umumnya, anak yang kurang sehat akan rewel, mogok makan dan minum, serta tubuh agak sumang (suhu tubuh agak naik). Namun, bila rewelnya berlanjut dengan bertambah sulitnya si kecil makan plus mulutnya sakit sampai keluar air liur (untuk menelan air liur saja perih, apalagi minum), maka Anda perlu ekstra hati-hati. Bisa jadi, si kecil bukan menderita sariawan biasa. Menurut Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A(K), staf pengajar dari Divisi Infeksi dan Pediatri Tropik, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, “Coba lihat, apakah ada bintil-bintil berisi air dalam mulut si kecil dan sebagian di antaranya mungkin sudah pecah. Kalau ada, ini adalah salah satu gejala dari penyakit MKT.” Memang, bintil-bintil berisi cairan merupakan salah satu gejala khas dari penyakit MKT atau hand, foot and mouth disease (HFMD) . Tapi jangan samakan ini dengan penyakit kuku dan mulut pada binatang ternak. Biar namanya mirip, tapi penyakit ini sama sekali berbeda dengan penyakit kuku dan mulut pada sapi misalnya! Di Indonesia, kebanyakan virus penyebab penyakit MKT termasuk enterovirus yang dikenal sebagai virus coxsackie A16 atau enterovirus 71. Virus coxsackie adalah sejenis enterovirus yang hidup di usus halus. “Karena penyakit ini disebabkan oleh virus, biasanya penyakit ini akan sembuh sendiri dalam waktu 5–7 hari,” kata Prof. Sri. Sekalipun begitu, ini bukan berarti Anda tak harus waspada. Sebab, bisa saja virus yang menyebabkan penyakit ini berbeda serotipe. Menurut National Center of Infectious Disease , Amerika Serikat, virus coxsackie yang masih sekeluarga dengan virus polio ini sangat mudah bermutasi alias berubah bentuk jadi serotipe yang berbeda. Jangan sampai komplikasi Sekalipun orang dewasa bisa juga tertular, penyakit MKT ini lebih sering tampak pada anak-anak di bawah usia 10 tahun, termasuk pula bayi. Masalahnya, jika bintil berair itu ada di mulut si kecil, bisa dibayangkan betapa perihnya mulut yang tampaknya seperti sariawan itu. Untuk mengurangi rasa sakit tersebut, umumnya dokter memberi obat oles mulut, semacam obat untuk sariawan. Antibiotika tidak diperlukan, kecuali ada tambahan infeksi bakteri. “Juga, karena mulutnya perih, orang tua sangat khawatir karena anaknya tidak mau makan dan minum,” jelas Prof. Sri Rezeki. Makanya, anak yang dirawat umumnya hanya diberi cairan infus sebagai pengganti makanan yang dibutuhkan tubuh. Uniknya, si kecil biasanya tidak kelihatan seperti anak sakit. Tak heran, kalau selama dalam perawatan, ia bisa mondar-mandir di kamar sambil membawa infus yang menempel di lengan. Yang pasti, penyakit MKT ini jarang membahayakan penderitanya, kecuali kalau ada komplikasi. Walau begitu, kalau anak masih saja demam, mengantuk, lemas dan tidak bergairah, segeralah bawa ke dokter. Bisa jadi telah terjadi komplikasi. Kalau dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan virus bisa sampai ke jaringan otak dan menyebabkan ensefalitis (radang jaringan otak). Kalau ini yang terjadi, akibatnya bisa fatal. Inilah yang dialami oleh murid sekolah dasar di Malaysia tahun 1997. Dari ratusan murid sekolah yang harus dirawat di rumah sakit, 26 orang di antaranya meninggal. Waktu itu, sekolah sampai harus diliburkan selama seminggu. “Jika penyebab penyakit MKT ringan, sekolah tak perlu diliburkan kok,” lanjutnya. Jaga kebersihan Yang benar-benar perlu diwaspadai adalah, penyakit ini sangat mudah menular. Proses penularannya bisa dari cairan yang keluar dari bintil-bintil di mulut, kaki dan tangan, bisa juga dari kotoran (tinja) si kecil. “Anak yang terkena MKT (dengan bintil-bintil di tangan yang baru pecah) memegang mainan, lalu mainan itu dipegang oleh temannya. Dari sini, jelaslah bahwa si teman anak sudah tertular,” ujar Prof. Sri. Juga, karena menahan rasa sakit di mulut, anak-anak yang masih kecil tak jarang meneteskan air liur. Nah, air liur itu bisa saja menetes pada bajunya. Jika baju yang basah itu kemudian dipegang oleh orang lain, ya ikut-ikutan tertular juga. Bagaimana penularan via kotoran? Gampang juga. Dari kotoran yang menempel pada diaper yang tak langsung dibuang, atau tangan pengasuh yang kurang bersih dicuci setelah membersihkan kotoran bayi. “Tangan yang sudah tertempel virus itu berpotensi menularkan penyakit pada orang lain. Apalagi, bila ia harus pula menyediakan makanan atau memegang makanan,” ujarnya lagi. Apa jalan keluarnya? Jika bayi Anda terkena MKT, sebaiknya diaper yang kotor terkena tinja langsung dibuang dan dimusnahkan. Apalagi, virus yang tersimpan dalam tinja bisa bertahan lama. Juga, si pengasuh harus lebih memperhatikan kebersihan tangannya. Lalu, jangan dikira jika si kecil yang sudah sembuh serta bintil berisi cairan di mulut dan tangan sudah hilang, tidak mungkin menularkan MKT lagi! Sekalipun sudah lewat 2 minggu, Anda harus tetap waspada. Tinja si kecil masih bisa menularkan virus itu. Boks 1: Gejala Bisa Beda Masa inkubasi (mulai dari saat terpapar virus sampai munculnya gejala) penyakit ini sekitar 2-10 hari. Dan, lama infeksinya tergantung dari masing-masing tipe virus. Bila demam tidak dibarengi gejala lain, biasanya infeksi hanya berlangsung sekitar 24 jam. Namun, ada juga yang berlangsung sampai sekitar 3–4 hari. Gejala awal penyakit MKT biasanya berupa: • Demam. • Hidung berair. • Leher atau tenggorokan sakit. • Timbul bintil-bintil di mulut, kaki dan tangan. Meski begitu, tidak semua penyakit MKT ditandai dengan gejala-gejala ini. Ada penderita yang hanya demam saja, lalu muncul bintil di kaki dan tangan. Namun, ada juga yang bintilnya hanya muncul di mulut saja. Jumlah bintil juga tidak selalu banyak. Bisa hanya 3, namun bisa juga sampai puluhan. Kadang-kadang, bintil juga muncul di bokong bayi. “Karenanya, jika ruam popok pada bokong si kecil berisi bintil-bintil berair, coba periksa mulut, kaki atau tangannya. Kalau ada bintil semacam itu di mulutnya, mungkin saja ia terkena MKT,” ujar Prof. Sri. Boks 2: Cara Merawat Penderita • Beri obat penurun panas ketika suhu tubuh meningkat. • Beri obat oles pada mulut untuk mengurangi rasa perih (biasanya diberi oleh dokter). • Beri makanan lunak atau cair untuk memudahkan anak menelan makanan. • Biarkan anak istirahat di rumah selama 7-10 hari untuk mempercepat penyembuhan (dan juga menghindarkan penularan pada anak lainnya). • Jika lebih dari 5 hari panasnya tidak turun-turun (dan sudah diberi obat penurun panas), segera bawa ke dokter lagi. • Bila anak tampak lemas, ingin tidur terus, atau kesadarannya menurun , kemungkinan ia perlu segera dirawat di rumah sakit. • Kalau anak mengeluh nyeri kepala, tengkuk kaku, serta nyeri punggung , cepat-cepat bawa ke rumah sakit. Bisa jadi, ia perlu penanganan yang lebih intensif. Boks 3: Bisa Dicegah Sampai sekarang, belum ada vaksin yang dapat mencegah infeksi akibat virus coxsackie ini. Meski begitu, penularan penyakit MKT bisa dihindari dengan cara sebagai berikut: • Sering-sering mencuci tangan, terutama sehabis kontak dengan penderita. • Jika penderita bersin atau batuk, minta dia menutup mulut dengan kertas tisu dan langsung dibuang. • Bersihkan mainan yang sering digigit-gigit bayi secara rutin. Sebaiknya, mainan semacam itu tidak dipinjam-pinjamkan. • Untuk sementara, pisahkan pemakaian gelas dan sendok penderita. • Rendam baju penderita dalam cairan desinfektan, cuci, lalu jemur di panas matahari. • Jaga kebersihan toilet dengan desinfektan setiap kali penderita habis buang air besar. --- Lif Rahayu <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Hmmm, hand food mouth syndrome-kah? Berikut ini > artikelnya. Kategorinya sih > mild and self limiting, jadi sembuh sendiri. sumber > http://www.medicinenet.com/hand-foot-and-mouth_syndrome/page2.htm > > *What is hand foot and mouth syndrome?* > > Hand foot and mouth syndrome is a clinical complex > caused by a viral > infection It consists of a > rash<http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=1992>(as > the name indicates) on the hands and feet and in the > mouth. > > *What is the nature of the rash in hand foot and > mouth syndrome? * > > The internal rash consists of blisters and little > ulcers that may involve > not only the lining of the mouth but also the gums, > palate, and tongue. The > external rash on the body typically affects the > hands (most commonly), feet > and, sometimes, the buttocks. > > *Are there any other symptoms of hand foot and mouth > syndrome?* > > There may also be sore > throat<http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=480>, > irritability, decreased appetite, and (or) fever. > > *What causes the hand foot and mouth syndrome?* > > The syndrome is caused by various viruses, including > several types of > coxsackievirus<http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=2047>-- > coxsackieviruses A16 (most often), A5, A9, A10, B1 > and B3 -- and > enterovirus 71. These viruses belong to a group > called the enteroviruses. > This group includes the coxsackieviruses, > echoviruses, and polioviruses. New > members of the group discovered since 1970 have > simply been accorded an > enteroviral number such as, for example, enterovirus > 71. > > *What is the incubation period for hand foot and > mouth syndrome?* > > The time from first contact with the virus until the > appearance of signs and > symptoms) is short, on the order of 4 to 6 days. > > *When does it usually occur?* > > The hand foot and mouth syndrome is most frequent in > summer and fall. This > seasonal pattern is characteristic of a particular > family of viruses called > enterovirus. > > *What is the expression of the hand foot and mouth > syndrome?* > > The rate of clinical expression in hand foot and > mouth syndrome is high. The > internal and external rash pattern is evident in > nearly 100% of > preschoolers, nearly 40% of school-age children and > about 10% of adults. > > A young child might well contract the hand-foot-and > mouth syndrome just > before or after the start of preschool. > > *What is the course of the disease?* > > The illness is characteristically self-limited and > is usually over and done > within a week, particularly when due to its most > common cause: > coxsackievirus A16. In those outbreaks due to > enterovirus 71, the illness > may be more severe with complications such as viral > meningitis and > encephalitis and paralytic disease. However, Hand- > Foot-And-Mouth syndrome, > as a rule is, fortunately, mild and self- limited. > > *Why haven't we heard more about this condition?* > > Recognition of the hand foot and mouth syndrome is > relatively recent (as > compared to > mumps<http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=1989>, > measles > <http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6242> > and > chickenpox > <http://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=319>, > for example). The hand foot and mouth syndrome was > first reported in 1956 in > Australia. By the early 1960s, it had emerged as a > common childhood illness > around the world. > > Hand foot and mouth syndrome is also called hand > foot and mouth disease and > sometimes the hyphens are dropped and it is termed > hand, foot, and mouth > syndrome (or disease). > Hand Food And Mouth Syndrome At A Glance > > - Hand foot and mouth syndrome is a viral > disease. > - Hand foot and mouth syndrome produces a rash on > the hands, feet and > in the mouth. > - Hand foot and mouth syndrome often occurs in > the summer and fall. > - Hand foot and mouth syndrome is common in kids, > particularly > preschoolers. > - Hand foot and mouth syndrome usually is mild > and over within a week. > > > > > > On 7/4/07, Hartini Suhermawati > <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > > > Dear Smart parents > > > > Ada titipan pertanyaan temanku.. > > > > Kedua anak temanku sekarang sedang terkena virus > (menurut DSAnya) tetapi > > Dr tersebut tidak bisa menentukan virus apa. > > Gejalanya seluruh mulutnya terdapat sariawan , dan > badanya bintik-2 merah > > dan ada beberapa yang mengandung air. > > > > kira2 apa yang harus dilakukan ? > > karena DSANya hanya memberikan resep antibiotik > saja? > > > > Ditunggu advisenya.. > > > > > > < > > > http://geo.yahoo.com/serv?s=97359714/grpId=11657654/grpspId=1705061104/msgId=87705/stime=1183530504/nc1=4670547/nc2=3848490/nc3=3848567 > > > > > __,_._,___ > > > Regards, Uci mamaKavin+Ija http://oetjipop.multiply.com ________________________________________________________ Kunjungi halaman depan Yahoo! Indonesia yang baru! http://id.yahoo.com/ -------------------------------------------------------------- Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]