NLP for Parenting #2 Cara Cepat Menidurkan Anak = seberapa baik Rapport Anda dengan anak. Meiske baru saja tiba di rumah setelah berhasil menembus kemacetan yang terjadi di jalan masuk menuju kompleks perumahannya. Hujan lebat disertai angin ribut seminggu terakhir ini membuat waktu perjalanan pulang semakin tidak dapat diraba lamanya. "Bobby mungkin sudah tidur sekarang. Si Isah tadi jam 8.30 melaporkan Bobby sudah mulai mengisap-isap jempolnya," batin Meiske sambil melihat jam tangannya yang menunjukan pukul 9 ketika turun dari Angkot. "Ingin rasanya berbincang-bincang dengan Mas Agung seperti awal-awal pernikahan sebelum kelahiran Bobby". Berkecamuk pikiran Ibu satu anak ini sambil memikirkan bagaimana komunikasi dengan suaminya belakangan ini mulai kurang. "Walaupun Mas Agung sering menelepon dari kantor tetapi rasanya tetap lain jika dapat menatap wajahnya". Lamun Miske membuyar ketika membuka pintu depan rumah. "Loh, Bobby kok belum tidur, Sah?" tanya Miske. Melihat ibunya baru pulang Bobby langsung berlari mendekat seraya berteriak,"Mama. Mama. gidong. gidong." Bobby memohon minta digendong. Rasa rindu setelah seharian tidak bertemu terlampiaskan ketika Meiske mengendong Bobby yang belum genap 1,5 tahun. Sedetik kemudian Mas Agung muncul di depan pintu dalam keadaan kuyu. Kemacetan di jalanan memang sangat menguras energi. "Ma, Papa agak lelah hari ini. Pengennya istirahat lebih awal, ya". Kata Agung sambil mengecup Meiske dan anaknya yang masih dalam gendongan istrinya. Kali ini Bobby mencoba mengapai-gapai ayahnya yang baru pulang. Tetapi karena ayahnya kurang memberikan respon, Bobby kembali memeluk ibunya dengan manja. "Pa, jangan langsung tidur, ya. Sudah lama kita tidak berbincang-bincang seperti dulu. Tunggu Mama menidurkan Bobby dulu, yah", pinta Meiske karena teringat kembali dengan rencana tadi. Anggukkan lemah Agung seperti memberi tanda kepada Miske untuk segera menidurkan Bobby secepat mungkin. Belum sejurus Meiske meninabobokan Bobby; anak ini malah memberontak dan memerosotkan diri dari gendongan Meiske. Sambil menarik-narik jempol mamanya, Bobby terus menerus berteriak,"Maen.. Maen." Apa jadinya dengan perasaan Meiske? Jika yang ingin didiskusikan ke suaminya adalah berita bahwa kantornya merencanakan pengurangan karyawan dan dia salah seorang yang dipanggil. Sementara suaminya sudah mendengkur dan anak bukannya tidur malah mengajak bermain walau malam telah larut? Untunglah siang tadi Meiske mendapatkan telepon yang memberitahukan bahwa dia memenangkan hadiah mobil idaman dari sebuah Bank swasta dan seluruh pajaknya ditanggung oleh penyelenggara. Tetapi berapa banyak orang yang seberuntung Meiske? Rapport Apa yang ada dalam benak orang-orang jika Anda mengucapkan kata "Rapport"? Kebanyakan orang mungkin akan langsung terbayang gambar "Buku Raport". Sebagian anak-anak tiba-tiba merinding karena teringat prestasi di sekolah yang tidak sesuai harapan orangtuanya. Bukan kata yang "itu"; yang dimaksudkan di sini. Kata Rapport yang saya maksud adalah kwalitas dari sebuah hubungan komunikasi yang terjalin. Baik atau buruknya Rapport yang tercipta sangat menentukan seberapa cepat dan dalam sebuah pesan dapat dikirimkan. Suatu ketika Anda berhadapan dengan dua orang wiraniaga dari sebuah perusahaan direct selling yang sama dan produk yang ditawarkan pun sama. Wiraniaga A sebelum mengemukakan maksudnya, berbasa basi dahulu mengenai keluarga Anda dan dengan sungguh-sungguh mendengarkan Anda. Lalu A hanya minta waktu 5 menit untuk menjelaskan produknya sebelum pamit. Sedangkan wiraniaga B tanpa mendengarkan Anda, langsung sok tahu mengatakan bahwa Anda pasti membutuhkan produk yang dijualnya. Selama 1 jam dia terus menerus menceritakan kehebatan produk, tanpa sekalipun Anda diberi kesempatan untuk menyela. Walaupun Anda pada akhirnya tidak membeli dari apa pun dari mereka. Ketika suatu hari Anda membutuhkan produk tersebut, wiraniaga mana yang Anda hubungi? A atau B? Jika anda menjawab A, berarti A berhasil membangun Rapport dengan Anda. Tips Pada tulisan terdahulu, sudah dijelaskan bahwa anak-anak selalu dalam keadaan Knowing Nothing State. Ini berarti juga anak-anak sangat jernih sekali membaca komunikasi non verbal Anda. Mereka dapat segera mengetahui maksud-maksud Anda walaupun tidak terucapkan. Jadi niatkan dahulu bahwa Anda sungguh-sungguh ingin memenuhi keinginan anak sebelum Anda memproyeksikan keinginan Anda. Jika anak ingin mengajak Anda bermain, bermainlah dengan sungguh-sungguh. Setelah Rapport terbentuk, anak Anda akan mudah diarahkan kepada keinginan Anda.
Sebelum saya dan isteri menyadari pentingnya Rapport. Beberapa kali kami saling bergantian membuai dengan gendongan. Setidaknya butuh lebih dari satu jam sebelum anak kami tertidur. Ketika kami berlatih membangun Rapport dengan anak; hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit untuk hal yang sama. Walaupun keterampilan membangun Rapport ini tidak berhubungan langsung dengan nasib dan peruntungan Anda, yang pasti; anak dan pasangan Anda akan merasa beruntung jika Anda menguasai keterampilan ini. Selamat berlatih! Pertanyaan: Bagaimana cara anda menidurkan anak selama ini? sumber http://portalnlp.com/ M. Tri Agustiyadi Telp. 5728569 / 08128549332 <http://triagus.multiply.com/> http://triagus.multiply.com -------------------------------------------------------------- Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com Info balita: http://www.balita-anda.com Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED] menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]