Semoga Bermanfaat... :)))

Salam ~ Papa nya Owie
*********************************************************
Disfungsi Seksual: Mitos, Fakta, dan Penipuan

ISTILAH disfungsi seksual sebenarnya adalah istilah kedokteran, walau kini
telah menjadi istilah umum. Disfungsi seksual atau gangguan fungsi seksual
sebenarnya adalah sebuah istilah untuk menyebut berbagai jenis gangguan
fungsi seksual yang dapat terjadi, baik pada pria maupun perempuan.

Istilah ini menjadi semakin populer beberapa tahun terakhir, sejak media
massa lebih akomodatif terhadap berbagai informasi tentang seksualitas.
Sayang, masih banyak media massa yang memuat informasi salah tentang
seksualitas.

Banyak informasi tentang seksualitas yang tidak berdasarkan fakta ilmiah,
melainkan hanya berdasarkan mitos dan informasi lain yang belum terbukti
kebenarannya. Informasi tentang seksualitas memang menarik perhatian banyak
orang karena semua orang merasa berkepentingan. Seksualitas adalah sebagian
kehidupan manusia. Maka, wajar dan manusiawi bila semua orang ingin
mengetahui tentang seksualitas. Masalahnya, apakah informasi didapat itu
benar atau salah?

Disfungsi seksual tentu tidak dikehendaki setiap manusia normal. Siapa sih
pria normal yang mau mengalami disfungsi ereksi? Siapa sih perempuan normal
yang mau mengalami hambatan orgasme? Siapa pula manusia normal yang rela
kehilangan gairah seksualnya, sementara pasangannya normal saja?
Kehidupan seksual memang salah satu parameter kualitas hidup. Artinya,
kualitas hidup menjadi turun bila kualitas seksualnya rendah.
Banyak yang alami  Ternyata cukup banyak orang mengalami disfungsi seksual,
walaupun tidak
semua mau mengungkapkan. Ada beberapa sebab mengapa orang yang mengalami
disfungsi seksual tidak mengungkapkan masalahnya.
Pertama, merasa malu dengan masalah yang dianggap paling rahasia itu. Kedua,
tidak tahu kepada siapa harus mengungkap. Ketiga, tidak mengerti bahwa
disfungsi seksual merupakan dampak dari suatu sebab, termasuk penyakit.
Keempat, tidak mengerti bahwa gangguan itu dapat diatasi.
Ironisnya, di tengah ketidakmengertian itu, ada pihak yang oleh masyarakat
dianggap mengerti, ternyata tidak semuanya mengerti. Misalnya, ada
narasumber yang salah memberikan informasi tentang seksualitas karena hanya
berdasarkan common sense.
Lebih ironis lagi, berbagai informasi yang salah dan iklan bohong marak
dimuat di media massa. Banyak iklan menawarkan berbagai cara dan ramuan
dengan janji dapat menyembuhkan disfungsi seksual. Bahkan, ada pula yang
menjanjikan "kalau tidak berhasil uang kembali" atau "sekali datang sembuh
selamanya".

Masyarakat yang tidak mengerti jadi tertarik dan percaya, lalu datang untuk
menjadi korban. Padahal, iklan seperti di atas jelas bohong dan menyesatkan.
Disfungsi seksual, apa pun jenisnya, adalah sebuah gejala dari penyebab
tertentu. Jadi bagaimana mungkin dapat diatasi begitu saja hanya dengan
ramuan tertentu, apalagi cuma dengan sekali datang.

Mitos seks

Mitos adalah suatu informasi yang sebenarnya salah, tetapi dianggap benar
karena telah beredar dari generasi ke generasi. Begitu luasnya suatu mitos
beredar, sehingga masyarakat tidak menyadari bahwa informasi yang
diterimanya itu tidak benar.

Mitos tentang seks adalah contoh mitos yang sangat luas beredar dan
mempengaruhi pandangan dan perilaku seksual masyarakat. Tidak jarang
perilaku akibat mitos seks berakibat buruk bagi yang bersangkutan maupun
pasangannya.

Pada umumnya, mitos seks tumbuh subur di dalam masyarakat dengan tingkat
pengetahuan seksualitas yang rendah. Perilaku seksual yang dipengaruhi,
tidak jarang kemudian menimbulkan disfungsi seksual dan akibat buruk
lainnya.

Semakin bertambah tingkat pengetahuan seksualitas masyarakat, semakin kurang
pengaruh mitos di dalam perilaku seksual, karena mereka semakin mengerti
bahwa informasi seks itu salah dan menyesatkan.
Beberapa mitos seks di antaranya adalah sperma dapat membuat kulit perempuan
menjadi mulus, hubungan seksual membuat awet muda, etnik tertentu mempunyai
kelebihan dalam hal seks, dorongan seksual pria lebih kuat daripada
perempuan, dan perempuan menopause tidak punya gairah seksual lagi.
Khusus tentang disfungsi seksual, banyak juga mitos yang beredar dan
diyakini kebenarannya, seperti disfungsi ereksi (dulu disebut impotensi)
yang dianggap sebagai akibat guna-guna. Mitos tidak benar lainnya adalah
ukuran penis yang tidak besar menyebabkan perempuan mengalami hambatan
orgasme, disfungsi ereksi dapat diobati dengan penis buaya, dan disfungsi
seksual hanya terjadi pada usia tua.
Mitos-mitos ini-diperburuk dengan informasi dan iklan di media massa-telah
berdampak merugikan dan banyak orang menjadi korban tindakan yang salah.
Misalnya, suntikan silikon cair pada penis yang katanya bisa memperbaiki
ereksi dan menambah ukuran penis. Padahal, yang terjadi justru sebaliknya.
Ukuran dan bentuk menjadi tidak normal, dan terjadi disfungsi ereksi.

Ada pula ramuan yang dimasukkan ke vagina, yang diiklankan membuat
"perempuan kembali seperti perawan". Yang terjadi adalah infeksi vagina.
Pemalsuan obat Sejak sildenafil sitrat (nama dagang Viagra) ditemukan dan
digunakan oleh
para dokter untuk mengatasi disfungsi ereksi, terjadi perubahan luar biasa
dalam perilaku seksual pria di seluruh dunia. Kalau sebelumnya pria dengan
disfungsi ereksi seolah kehilangan harapan, kini harapan itu bisa dijadikan
kenyataan.

Sildenafil sitrat mampu membantu terjadinya ereksi dengan mekanisme yang
sangat jelas dan ilmiah. Sejak itu berbagai penelitian untuk menemukan obat
baru untuk mengatasi disfungsi ereksi semakin banyak dilakukan.
Namun, sukses Viagra telah membuat orang-orang yang ingin mereguk keuntungan
dengan cara mudah, tetapi tidak bermoral memalsukannya. Saat ini di
Indonesia telah beredar Viagra palsu, yang tampaknya dibiarkan saja oleh
yang berwenang. Sebuah kenyataan yang memprihatinkan karena masyarakat
menjadi korban. Padahal, kalau aparat mau bertindak, rasanya tidak sulit
membongkarnya karena sangat kasat mata.
Dengan tersedianya pengobatan dan cara yang benar untuk mengatasi disfungsi
ereksi, seharusnya tidak ada lagi pria maupun wanita dengan disfungsi ereksi
yang menjadi korban informasi dan iklan bohong yang bertebaran di media
massa.

Prof Dr Wimpie Pangkahila
Ketua Pusat Studi Andrologi dan Seksologi
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

Sabtu, 04 Januari 2003
Copyright © 2002 Harian KOMPAS






---------------------------------------------------------------------
>> Bunga untuk rayakan kelahiran ? ----> http://www.indokado.com/kelahiran.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke