Dear All,

Dari pada berdebat ttg "mahkluk halus" or jin-jin--an, ini ada millis
tetangga, siapa tahu berguna.

Chers,
Bunda Ryan
>  
>  
> Benarkah Si Kecil Melihat Mahluk Gaib?
> MOTHER & BABY: Thursday, 5 Jun 2003 13:27:14 WIB
> 
>  
> <http://cyberwoman.cbn.net.id/upload/Img_Mother_5_Jun_2003_sa62E.jpeg>Apa
> benar anak-anak kecil memiliki indra keenam sehingga dapat melihat mahluk
> gaib? Bagaimana jika hal tersebut membuatnya rewel dan penakut?
> 
> ''Takuuut!''
> ''Kenapa? Adik takut apa? Nggak ada apa-apa 'kan di situ?''
> ''Takuuut! Ada kepala botak!''
> 
> Tatia (2,5 tahun) belakangan ini sering menunjuk sebuah pojokan di
> rumahnya, yang menurutnya dihuni "Kepala Botak". Yang membuat ayah-ibunya
> kuatir, Tatia juga memperlihatkan ekspresi takut dan panik acapkali
> melewati pojokan itu, terutama pada malam hari.
> 
> Gara-gara ulah Si Kecil, ayah-ibunya menduga memang ada "sesuatu" di
> pojokan rumah. Seperti mahluk halus, misalnya. Mereka akhirnya jadi
> bertanya-tanya, apa benar mitos yang beredar di masyarakat anak kecil
> memiliki kemampuan melihat dunia gaib itu benar? Jadi apa yang dilihat
> Tatia? Kalau hal ini jadi mengganggu Si Kecil, bagaimana mengatasinya?
> 
> Imajinasi Atau Kemampuan? 
> 
> Bertentangan dengan mitos di masyarakat yang mengatakan anak kecil 
> mampu melihat mahluk halus, menurut Psikolog Perkembangan Ike Anggraike,
> sebenarnya saat mengatakan atau seolah-olah :"melihat sesuatu",
> kemungkinan anak hanya sedang berimajinasi. "Perilaku seperti Tatia tak
> berarti dia mampu melihat mahluk halus di sekitarnya. Anak balita memiliki
> imajinasi yang luar biasa. Mereka mampu membayangkan apapun yang ada di
> sekitarnya seperti apa yang diimajinasikan. Jadi bisa saja anak
> berimajinasi ada orang bertubuh besar di hadapannya atau imajinasi
> menakutkan lain," papar Dosen Fakultas psikologi Universitas Indonesia
> ini.
> 
> Namun berbeda pendapat dengan Ike, Parapsikog Nurcahyo Adu Kusumo justeru
> membenarkan mitos di masyarakat. Menurut pemilik Lembaga Mahadibya
> Cakrasana ini, anak di bawah usia lima tahun masih suci sehingga mampu
> menangkap mahluk halus di dunia nyata. Ia sendiri pernah mengalaminya.
> Pemandu acara Menembus Batas di AN TV ini di usia 8 tahun pernah melihat
> sahabatnya yang sudah meninggal.
> 
> Menurut Nurcahyo, mitos ini tak hanya milik Budaya Timur. "Kultur Barat
> pun mengakuinya. Karena itu tidak heran jika ada pantangan dan syarat di
> masyarakat yang tidak boleh dilanggar, agar anak tidak diganggu mahluk
> halus," ujarnya. Dalam adat Jawa misalnya, sejak bayi anak diwajibkan
> memakai tali di pinggang atau leher yang memiliki gandul berisi
> rempah-rempah dan doa. Menurut kepercayaan, cara ini bisa menghalau mahluk
> halus yang akan menggangu si kecil.
> 
> Hanya saja, lanjut Nurcahyo, kemampuan itu akan berkurang manakala anak
> beranjak dewasa. Kecuali pada anak-anak yang dianugrahi kemampuan khusus
> atau indra keenam. Pada mereka kemampuan itu akan terus dimiliki sampai
> dewasa, bahkan jika diasah dengan benar akan semakin tajam. 
> 
> Si Kecil Jadi Penakut
> 
> Terlepas dari benar atau tidaknya mitos anak kecil mampu melihat mahluk
> halus, agaknya yang terpenting untuk dicermati orang tua adalah dampak
> negatif dari perilaku tersebut. Sebab menurut Ike, bila anak sering merasa
> "melihat" hantu atau mahluk gaib lainnya, perkembangan psikologisnya bisa
> sedikit terganggu. "Biasanya anak menjadi lebih penakut dan tidak percaya
> diri. Perasaan ini muncul karena dia merasa tidak nyaman atau tidak aman.
> Padahal anak sangat membutuhkan perasaan itu agar dapat berkembang dengan
> baik," ujarnya.
> Ika menuturkan, kadang ada juga anak yang justru menyenangi dan menikmati
> mahluk khayalannya. Biasanya anak-anak semacam ini tak selalu
> mengungkapkan mahluk yang dilihatnya. "Mereka merasa tidak takut, bahkan
> sebaliknya "berteman" atau "bersahabat" dengan mahluk khayalannya," jelas
> Ike. 
> 
> Sebaliknya, lanjut Ike, anak-anak yang berteriak atau menunjukan ketakutan
> terhadap "mahluk halus" atau khayalannya, boleh jadi tipikal anak yang tak
> terlalu sering berkhayal atau berimajinasi. "Hampir semua anak mengalami
> periode perilaku berimajinasi dan ketakutan ini. Biasanya perilaku ini
> mucul di usia balita dan berangsur-angsur hilang ketika anak memasuki usia
> sekolah dasar."
> 
> Bila kepercayaan di masyarakat menyatakan setelah besar kemampuan anak
> melihat mahluk halus akan hilang, menurut Ike, bukan itu yang sebenarnya
> terjadi. Tetapi, "Di usia sekolah dasar anak-anak umumnya memiliki wawasan
> yang lebih banyak. Mereka juga sudah bisa memisahkan pemahaman antara
> khayalan dan kenyataan. Hal ini membuat kebiasaan berimajinasi mereka
> sedikit berkurang." Kalaupun anak masih berimajinasi, lanjut Ike, mereka
> dapat berbagi dengan teman atau dengan orang tuanya sehingga imajinasinya
> tidak terlalu menganggunya.
> 
> Ike menambahkan, perilaku "suka melihat hantu" lebih sering dilakukan anak
> yang kurang berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarnya. Kebiasaan ini
> akan hilang begitu anak-anak mendapatkan tempat berbagi atau berkomunikasi
> dengan bebas, yang terjadi ketika anak-anak memasuki usia sekolah.
> 
> Menghilangkan Rasa Takut Anak
> Taiching: Jika anak takut pada khayalannya sendiri, atau takut pada apa
> pun yang "dilihatnya", tak perlu menunggunya besar untuk mengatasi rasa
> takutnya. Orangtua bisa membantu.
> 
> 
> 
> 1.    Jadilah teman yang bisa diajak berbicara banyak oleh anak. Dengan
> begitu anak dapat mengungkapkan apa pun yang ada di benaknya. 
> 
> 2.    Saat ini banyak tayangan yang mendukung perilaku "suka melihat
> hantu", karena menampilkan bentuk hantu atau mahluk lain yang menakutkan.
> Ini akan menambah gambaran anak tentang mahluk halus. Akibatnya anak akan
> lebih terdorong berimajinasi lebih jauh dan mengerikan. Orangtua harus
> membantu anak mengurangi keadaan tersebut. Batasi kebiasaan menonton
> tayangan semacam ini. Beri anak pengertian hantu atau mahluk halus yang
> membuat mereka takut tak akan begitu saja muncul di hadapan mereka. 
> 
> 3.    Perilaku "suka melihat hantu" tak jarang datang dari orangtua
> sendiri. Misal, tidak sadar menakut-nakuti anak dengan kalimat "Sssst,
> jangan nangis. Nanti digigit hantu", "Diculik nenek gondrong", dll.
> Akibatnya anak membayangkan mahluk yang sering disebut orang tuanya.
> Hilangkan kebiasaan di atas dan mulailah menasehati anak dengan cara yang
> lebih bijaksana. 
> 
> 4.    Usahakan selalu memberikan rasa aman pada anak dan meyakinkan mereka
> mahluk halus itu tak bisa mengganggu mereka.
> 
> 5.    Cara yang dipakai orang tua zaman dulu dengan membacakan atau
> membekali anak pengetahuan doa-doa juga efektif. Cara ini mengajarkan anak
> selalu meminta pertolongan Tuhan. 
> 
> 6.    Cara lain yang cukup baik adalah menjelaskan keberadaan mahluk halus
> tersebut. Orang tua bisa memberikan penjelasan tentang kenyataan Tuhan
> memang menciptakan mahluk selain manusia. Tapi tekankan bahwa mahluk halus
> yang diciptakan Tuhan sudah memiliki tempat yang berbeda dengan manusia
> sehingga tidak mungkin menganggu anak-anak. 
> 
> 7.    Umumnya anak-anak akan memahami penjelasan orangtua. Meski demikian,
> yang paling penting adalah orangtua juga harus memberi contoh dirinya pun
> tidak penakut. 
> 
> (Mila Meiliasari)
> Sumber: Tabloid Ibu & Anak
> 
>       
>  
>  
>  
> 
>   _____  
> 
> Do you Yahoo!?
> SBC Yahoo! DSL
> <http://pa.yahoo.com/*http://rd.yahoo.com/evt=1207/*http://promo.yahoo.com
> /sbc/> - Now only $29.95 per month! 
> 
> Yahoo! Groups Sponsor  
>  
> <http://rd.yahoo.com/M=251812.3170658.4537139.1261774/D=egroupweb/S=170504
> 2089:HM/A=1564415/R=0/SIG=11t6t7kdo/*http://www.netflix.com/Default?mqso=6
> 0164784&partid=3170658>        
>  
> <http://us.adserver.yahoo.com/l?M=251812.3170658.4537139.1261774/D=egroupm
> ail/S=:HM/A=1564415/rand=237867620>   
> 
> To unsubscribe from this group, send an email to:
> [EMAIL PROTECTED]
> 
> 
> 
> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service
> <http://docs.yahoo.com/info/terms/>. 


_____________________  Confidentiality  ______________________

This electronic transmission is strictly confidential and intended 
solely for the addressee.  It may contain information which is covered 
by legal, professional or other privilege.  If you are not the intended 
addressee, you must not disclose, copy or take any action in reliance 
of this transmission.  If you have received this transmission in error, 
please notify us and delete the received data as soon as possible.
________________________________________________________


---------------------------------------------------------------------
>> Mau kirim bunga hari ini ? Klik, http://www.indokado.com/
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke