Adiwijaya Astrianto PT. Fortune Indonesia Tbk Advocacy, Partnership and Social Marketing Division Tel. 021 - 8379 3771 Fax. 021 - 8379 3743
-----Original Message----- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Yani Pitono Sent: Monday, August 01, 2005 4:01 PM To: [EMAIL PROTECTED] Subject: [daarut-tauhiid] Tayangan Mistik = "Mistake" Show Tayangan Setan, Lawan dengan Akal dan Iman Artikel Oleh : Redaksi 20 Jul, 05 - 10:00 am Tayangan Mistik Sangat Menghawatirkan Belum ada 'kekuatan yang mampu menghentikan tayangan mistik di televisi kita. Protes atau himbauan dari berbagai kalangan masyarakat masih kalah dari kekuatan uang. Sebagai pemlrsa, mungkin kita hanya bisa mengandalkan akal sehat dan iman tegar agar terhindar dari tayang setan itu. Adegan dalam acara itu dimulai dengan tampilnya empat pria memakai gamis dan sorban putih melilit di kepala, ditambah untaian tasbih mengalung di leher mereka. Dari penampilan dan sebutan 'ustaz', pria-pria itu ingin membahasakan diri sebagai "kiyai", sebuah predikat keulamaan dalam masyarakat kita. Keempat pria itu menamakan kolompoknya sebagi "Pemburu Hantu". Adegan berikutnya menunjukkan sebuah rumah yang diyakini oleh pemiliknya dihuni oleh makhluk gaib. Makhluk ini sering mengganggu pada waktu-waktu tertentu. Adegan selanjutnya, menunjukkan keempat pria ini dengan gerakan-gerakan mirip jurus-jurus silat menghalau si makhluk gaib itu ke dalam sebuah botol. Selanjutnya, makhluk yang sudah "tertangkap" itu kembali "dimasukkan" ke dalam tubuh seseorang. Mereka kemudian berdialog. Dari dialog itu terungkap, nama dan sebab mengapa makhluk itu ada di rumah tadi. Untuk "meyakinkan" pemirsa, seseorang dengan mata tertutup mencoba rnelukis raut wajah si makhluk. Sejak awal adegan itu berlangsung, muncul tulisan pada bagian bawah layar televisi : "Bukan Rekayasa". Acara misteri alam gaib yang bertitel 'Pemburu Hantu' di sebuah stasiun tv swasta ini benar-benar menyeramkan. Pada stasiun tv lain, acara dengan dimensi yang sama menampilkan Mohammad Leo Lumanto yang bertanya pada si bintang tamu, Barata, "Anda sudah pernah menyentuh makhluk gaib?" Barata menggeleng. "Anda mau kalau saya arahkan untuk memegang?" pinta Leo. Setelah sejenak menimbang-nimbang, Barata pun bersedia, "Oke." Leo menunjuk ke suatu tempat di taman pinggir sungai. la "berdoa" sejenak, lalu meminta kamera diarahkan ke tempat yang ditunjuk. "Tapi, tolong lampunya kecil saja," kata Leo, sembari mulutnya komat-kamit. Dengan arahan Leo, Barata pun "menyentuh" makhluk halus. Barata mengaku menyentuh sesuatu yang sangat lembut. "Seperti permukaan balon yang sangat tipis, ada lekukannya," tuturnya, lirih. "Yang Anda pegang itu lututnya genderuwo. Lututnya saja hampir setinggi kita, apalagi tingginya. Itulah adegan dalam acara Percaya Nggak Percaya (PNP yang ditayangakan di Antv. "Tak ada rekayasa, semuanya berjalan apa adanya." kata Leo, narasumber tetap acara ini Anda percaya dengan adegan "bukan rekayasa" di atas? Untuk menjawabnya tentu kita harus menggunakan akal dan (juga) iman kita, Tapi, itulah di media tv kita. Makhluk gaib yang oleh sebagian masyarakat ditakuti keberadaannya itu kini justru menjadi tontonan di sejumlah stasiun tv. Bermula dari "Kisah-kisah Misteri (Kismis)" di RCTI lalu ada "0, Seraam!", "STV: Dunia Alam", dan "PNP" di Antv, disusul "Dunia Lain" di TransTV, dan "Antara Dua Alam" serta "Tumis Ma'jum" di SCTV. Kemudian berturut-turut hadir Nang Nak" dan "Misteri Kisah Nyata" di Lativi serta "Sundel Bolong" dan "Telemisteri : Wanita Sekutu Iblis" di TPI. Adapun Indosiar punya sinetron berseri dengan tajuk Misteri Gunung Merapi dan Dendam Nyi Pelet. Sinetron bertemakan hantu mulai ditayangkan RCTI pada 1995, ketika meluncurkan seri Si Manis Ancol (SMJA), Sukses SMJA, Desember 2001 RCTI mencoba keluar serial dari format serial dalam mengemas dunia hantu dengan menayangkan program "Kismis" dengan model Caroline Zacharie sebagai presenter. Acara ini dikemas dari cerita saksi seolah fakta dibubuhi efek dramatisasi yang melahirkan suasana seram. SCTV tak mau kalah meluncurkan "Ratu Misteri Malam Jumat" (disingkat "Tumis Ma'jum"} dan sinetron antara Dua Alam. Mengikuti arus tayangan setan itu, tv-tv swasta lainnya juga mulai marak menggarap dengan nuansa dan dimensi yang lebih apik. Meski demikian, seperti pandangan sineas Garin Nugroho, kreativitas tayangan horor di tv tidak beranjak dari hantu Jalanan , dan bergeser sedikit ke ilmu pengetahuan. "Pengetahuan pun hanya seperti Borobudur yang ditinjau mistis," katanya seperti yang dikutip sebuah mingguan nasional tahun lalu. Sebenarnya, mudah sekali kita pahami dari acara-acara bertemakan setan atau hantu tersebut, Format acara itu sangat sulit menghindari trik kamera. Rekayasa visual itu diperlukan untuk memberikan sentuhan dramatis. Karena, tentu saja para kru acara tersebut tidak mungkin melakukan klarifikasi ke jin, hantu, atau setan yang dijadikan "narasumber'1 acara itu. Berbagai Protes Terlepas dari seberapa canggihnya teknologi dan trik kamera sehingga tayangan itu begitu menyeramkan. tayangan-tayangan mistis itu sebenarnya sudah meresahkan. Keresahan ini sebenarnya sudah mulai terlihat sejak satu tahun lalu, ketika masyarakat banyak yang menyampaikan protes. Alih-alih protes itu ditang-gapi, stasiun tv justru menaikkan jumlah tayangannya. Kecuali TVRI, Metro TV dan Global TV, dipastikan stasiun tv lainnya memiliki tayangan mistik ini, tentu dengan nama dan kemasan yang berbeda. Keresahan masyarakat makin menjadi-jadi. Merasa tak ada "kekuatan" yang mampu menghentikan tayangan-tayangan ini, masyarakat akhirnya memilih Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai tempat pengaduan. Akhir Maret lalu, MUI telah melayangkan surat kepada pengelola televisi yang ada agar menghentikan tayangan-tayangan yang bisa mengakibatkan kemusyrikan itu. Dari hasil pengamatan MUI, kisah-kisah misteri itu bisa merusak moral masyarakat. "Bisa membuat orang menjadi musyrik karena percaya pada benda atau orang yang bisa memberi manfaat kepada dirinya," jelas Ketua MUI KH. Umar Shihab. Tidak hanya MUI yang risau, kalangan pendidik pun demikian. Pengamat pendidikan Dr. Arief Rachman Hakim, seperti yang dikutip Republika pada awal April lalu mengatakan, acara misteri di tv sama sekali tidak mengandung unsur pendidikan dan cenderung membodohi masyarakat. Acara-acara itu, menurut Arief, membuat masyarakat terbiasa dengan hal-hal mistis, klenik dan tahayul, karena itu sangat berbahaya jika diteruskan. Komnas Anak, yang diketuai oleh Seto Mulyadi, pernah melakukan kajian soal dampak dari tayangan jenis ini. Hasilnya, menurut lem-baga itu, anak-anak yang menggemari tayangan misteri umumnya memiliki masalah mental. Bahkan Imam Prasodjo, pengamat sosial dari Ul pernah mengatakan, tayangan ini bisa mengakibatkan masyarakat rnenjadi terbiasa dengan hal-hal yang tidak produktif dan irasional. Tayangan ini juga menyuburkan perklenikan dan perjudian Agustus tahun lalu, Afdal Makuraga dari Media Watch pernah menegaskan, apa pun alasannya, tayangan yang ber-tema alam gaib tetap harus dianggap sebagai bagian pembodohan publik. Afdal menilai, sama sekali tidak ada aspek pembelajaran yang bisa dipetik dari tayangan sernacam itu. Akan tetapi, malah membuat masyarakat berpikir instan untuk mencapai hasil tanpa mau bekerja keras. "Dalam situasi transisi, jangan terlalu berharap pada kearifan masyarakat untuk memberi nilai siaran seperti itu. Masyarakat yang sedang gamang, lalu dijejali pikiran menyesatkan bukannya makin arif, tetapi justru makin tidak beradab," ujarnya. Menurut Afdal, pihaknya sudah beberapa kali memberikan masukan dan peringatan kepada para pengelola TV akan terjadinya bahaya kemerosotan daya nalar masyarakat akibat tayangan alam gaib. "Namun, para pemilik TV tetap acuh tak acuh," katanya. Afdal menilai, semua itu karena pengelola stasiun televisi sudah terjerat arus kapitalisme dan paham mate-rialistis. Ide-ide mencerdaskan bangsa yang dulu melatarbelakangi pendirian stasiun televisi jadi terlanggar oleh dorongan meraup keuntungan. "Stasiun TV malah cenderung mengeksploitasi kebodohan rakyat, tanpa berupaya mengimbanginya dengan tayangan yang membangun budaya berpikir logis. Kalau acara yang membodohkan terus diulang, maka tingkat kebodohan masyarakat akan berlipat ganda," katanya. Media Islam? Sebenarnya, tayangan yang merusak itu bukan hanya monopoli televusi. Media cetak, bahkan yang mengusung nama dan label Islam-pun menampilkan cerita-cerita rnistik berbau syirik sebagai sajian utama. Saat ini setidaknya ada lima media (majalah berukuran kecil) yang "menjual" tema ini walau mereka membungkusnya dengan sajian dakwah Islamiyah. Media seperti ini sungguh digandrungi masyarakat, khususnya umat Islam. Konon, oplah majalah-majalah jenis itu sudah menyentuh tiras 1 juta eksemplar setiap kali terbit. Luar biasa. Sebagai contoh, salah satu dari majalah-majalah ini pernah menurunkan artikel berjudul : Kubur Meledak" Janazah Terpental Keluar Karena Terlantarkah Anak Yatim. Riwayat ini sangat eksploitatif. Dikisahkan, peristiwa ini terjadi tahun,1950 di sebelah barat Tangerang,Banten. Seorang kaya raya bernama Salim, selama hidupnya berperilaku zalim, kikir, dan sering menganiaya keponakannya yang yatim. Setelah Salim wafat tradisi orang Betawi, keluarga ini membayar orang untuk tahlil dan membaca Quran selama tujuh hari tujuh malam di atas kuburnya. Pada hari ketujuh, janazah Salim meledak dan terlontar dari dalam tanah ke permukaan, mengeluarkan asap, juga bau busuk. Semua orang tunggang langgang melarikan diri. Sejumlah orang diwawancarai majalah ini, dan mengaku sebagai saksi peristiwa gaib itu. Semua ini jelas-jelas omong-kosong dan hanya mengaduk-ngaduk minat keranjingan masyarakat akan klenik dan dunia mistik Sebagai orang yang mengimani Al Quran, perlu kiranya menyimak pesan-pesan Kitab Suci itu, bahwa masalah gaib itu hanyalah menjadi wilayah Allah. Rasulullah saja mengaku tidak memiliki otoritas menerangkannya kecuali hal-hal (gaib) yang sudah diWahyukan Allah dan kemudian menjadi teks Al Quran "Katakanlah: "Aku tidak menyatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang gaib dan tidak mengatakan kepadamu bahwa, aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti, kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?"Maka apakah kamu tidak memikirkan (nya)?". (Al An'aam : 50) "...Dan pada sisi-sisi Allah-ahl, kunci-kunci semua yang gaib; Tak ada yang mengetahui kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada seheiai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahui dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kenng, melainkan tertulis, dalam kitab yang nyata (LauhMahfuz)". (Al An'aam : 59). Amanahonline ------------------------------------------------------------------------ -------- Tayangan Mistik Sangat Menghawatirkan Media massa, terutama media elektronik tampak berlomba menyajikan tayangan mistik. Hampir di seluruh stasiun televisi menayangkan mistik. Bila hal ini dibiarkan, jelas akan me-nuntun masyarakat kepada kepercayaan takhayul yang sangat bertentangan dengan agama. Tayangan mistik, disajikan dengan kemasan yang sangat menarik, tak heran tayangan mistik banyak digemari masya-rakat berbagai kalangan, dari mulai kalangan anak-anak, ABG, orang dewasa sampai orang tua. Tayangan mistik yang bisa dinikmati oleh seluruh kalangan, seperti Tuyul dan Mbak Yul, atau Jinnie Oh Jinnie, serta Jin dan Jun. Mistik, dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang disusun WJS Poerwa-darminta, semakna dengan Tasawuf atau Suluk,yang diartikan, "Jalan ke arah kesem-purnaan batin." Namun dalam bahasa Inggris, "Mistake", diartikan "kesalahan atau kekeliruan" Bila digabungkan arti mistik dalam bahasa Indonesia dengan arti mistake dalam bahasa Inggris, artinya bisa sama dengan tahayul, yaitu kalimat yang diambil dari bahasa Arab, Takhayyul, yang diartikan dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah "Hanya khayal belaka, sesuatu yang hanya diangan-angan saja sebenarnya tidak ada", seperti kepercayaan kepada dewa-dewa, hantu-hantu. Atau "kepercayaan kepada sesuatu yang dianggap ada, sebenarnya tidak ada, atau sesuatu yang dianggap sakti, sebenarnya tidak". Arti ini mungkin lebih tepat, sebab memang tujuan penayangan mistik menjurus pada takhayul. Bila kita perhatikan tayangan mistik di media televisi, kita patut khawatir, karena masyarakat Indonesia yang mayoritas ummat Islam, sepertinya digiring kepada kepercayaan yang menyesatkan. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi, tayangan mistik ini justru disiarkan Televisi Pen-didikan Indonesia (TPI) yang seharusnya mendidik masyarakat dengan tayangan yang baik dan benar. Tayangan mistik di TPI sangat luar biasa, porsinya lebih banyak. Bisa dilihat dari jadwal acaranya,hampir tiap hari TPI menampilkan tayangan mistik dan waktunya pun dimulai siang hari pukul 13.00, ditayangkan "Siang Mencekam, Tumbal Darah Perempuan." Tayangan tersebut dilanjutkan lagi pukul 14.00 sore harinya disambung dengan "Tuyul dan Mbak Yul" pukul 18.30, lalu "Gentayangan, Uka-uka" yang ditayangkan pukul 21.00 yang kemudian dilanjutkan lagi pukul 21.32, karena terpotong dengan "Lintas Persitiwa" itu semua ditayangkan setiap hari Selasa, hari Rabu ditayangkan "Tali Pocong" hari Sabtu "Kolor Ijo". Sementara hari Seninnya, ditayangkan "Boneka Dajjal". Sebelumnya TPI juga menayangkan "Jin dan Jun." Di RCTI ada tayangan "Silet" pada siang hari (11.30), setiap hari Selasa, yang men-ceritakan perjalanan ke tempat-tempat "angker", dan kadang-kadang dipandu oleh paranormal. Lalu pada malam harinya ditayangkan, Jaka Tingkir, Jaka Tarub, Jaka Umbaran, Angling Darma, dan Jelangkung, semuanya berbentuk sinetron. Di Indosiar ada tayangan Nyi Roro Kidul dan Dendam Nyi Pelet, di Trans TV ada tayangan Ekspedisi Alam Gaib (misteri) pada siang hari (12.30), dilanjutkan tayangan yang sama pukul 22.00 Ekspedisi Alam Gaib (misteri), judul yang sama ini juga ditayangkan pula d TV 7 siang hari (12.30), dan Dunia Lain. Di SCTV ditayangkan "Gala Misteri" dan sinetron Di Sini Ada Syetan, yang tampaknya tayangan ini diperuntukkan bagi ABG. Di ANTV ada tayangan "Pesugihan", dan "Percaya nggak Percaya". Semua tayangan mistik itu menjurus pada takhayul. Apalagi yang berjudul Ekspedisi Alam Gaib, nuansa takhayulnya sangat kental, dan tidak ada upaya yang memberi petunjuk bahwa tayangan tersebut tidak benar, hanya khayalan, dan tidak perlu dipercaya. Malah sebaliknya, pemirsa diyakinkan bahwa adegan-adegan yang terjadi dalam "Pengalaman Ghaib" itu bukan rekayasa. Di Lativi bahkan ditayangkan acara mistik siang hari 12.30 dengan judul yang cukup serem, "Tim Pemburu Hantu." Krunya terdiri atas tiga orang, ber-pakaian putih-putih bersorban seperti pakaian yang layaknya dikenakan kiai dalam film. Dari ketiga Pemburu Hantu itu ada yang melengkapi pakaiannya dengan tasbeh yang cukup besar di lehernya, seperti yang biasa dikenakan para biksu di kuil. Bila diperhatikan, modus operandi Si Pemburu Hantu itu persis seperti kegiatan "mengusir roh Jahat" dalam film Kung Fu Cina, atau film vampir. Hanya dalam "menangkap roh jahat" dalam film Cina menggunakan tempat khusus, semacam gentong, dan mantera penangkalnya ditulis dengan huruf Cina pada kain atau kertas berwarna kuning dengan tinta hitam yang diikatkan pada tutup gentong setelah roh jahat itu masuk ke dalam gentong. Namun bila mantera itu lepas, roh jahat pun bisa keluar. Roh jahat perlu ditangkap, karena selalu mengganggu ketentraman hidup manusia. Demikianlah bentuk takhayul Cina. Kita tidak usil kepada mereka, karena itulah kepercayaan mereka, kepercayaan penganut agama non-muslim. Sebelum tayangan mistik marak di televisi, banyak majalah yang khusus menampilkan berita tentang mistik. Sebut saja di antaranya Majalah Mistik, Mantera, Misteri, Zona Misteri (ZoM), Wahana Mistis (MW), Tabloid Dunia Gaib, tabloid Posmo, tabloid Aneka Misteri, dan tabloid Fenomena Mistik. Sedangkan koran yang rajin memuat berita takhayul di antaranya Buana Minggu, Pos Kota, dan Galamedia yang dimuat dalam kolom Kisah (setiap hari), dan Kisah Misteri di Galamedia Minggu. Berita-berita mistik, mampu mendongkrak oplah. Majalah Misteri, misalnya, sejak terbitnya tahun 1979, hingga saat ini oplahnya telah mencapai 120.000 eksemplar. Seperti diakui Wakil Pemimpin Redaksinya, LS Ahmad, majalahnya berisi investigasi supranatural dan dianggap sebagai pelopor media mistik. Media mistik memang banyak digemari. Majalah yang terbitnya belum lama saja, misalnya Mantera, terbit tahun 2001, oplahnya telah mencapai 12.000, lalu majalah Wahana Mistis yang terbit bulan Juli 2000 oplahnya 50.000 eks, tabloid Aneka Misteri yang juga terbit pada tahun 2001, oplahnya 60.000 eks. Yang sangat fantastik dalam segi oplah adalah Tabloid Posmo, seperti diakui Pemimpin Redaksinya, Zubairi Indro bahwa tabloidnya yang terbit sejak 1999, oplahnya 250.000 eks. Bahkan pada tahun 2000 oplahnya menembus angka 400.000 eksemplar. Hal ini membuktikan bahwa kehadiran tabloid bermoto "Metafisika dan Pengobatan Alternatif" ini, kata Zubairi, bisa diterima. Sementara tabloid Dunia Gaib pimpinan Imung Pujarnako adalah tabloid "Supranatural Terpopuler". Terbit karena termotivasi dari kesuksesan Kismis (Kisah Misteri), Misteri Gunung Merapi dan acara-acara klenik di audio visual yang ratingya termasuk tinggi. Dunia Gaib mengakui telah mengekor bisnis yang acuannya ke media elektronik bukan ke media cetak. Seperti X-File, Kismis dan Twilight Zone. Di samping itu, untuk menarik para pembaca, media mistik pun tidak segan-segan membumbui dengan gambar-gambar porno. Seperti yang pernah ditampilkan tabloid Fenomena Mistik, dalam sampul dengan tabloid yang bermoto "Kisah nyata dan solusi", itu menampilkan foro wanita cantik yang nyaris tak berbusana. Tayangan atau pemberitaan mistik, sebenarnya mendapat sorotan dari Dewan Pers. Namun tampaknya Dewan Pers tidak bisa berbuat banyak. Bahkan tidak pernah membahasnya, seperti diakui salah seorang Ketua Dewan Pers, Atmakusumah Astraatmadja. Walau secara pribadi ia mengaku tidak mempercayai takhayul, karena takhayul jelas bermasalah, namun ia mengakui bahwa mistik-mistik itu hanya menanggapi realitas kepercayaan di masyarakat yang mungkin sudah terjadi sejak puluhan, bahkan ratusan tahun di Indonesia. Dulu, kata dia, terbitan masalah mistik sangat terbatas, bahkan medianya tidak begitu dikenal. Tetapi sekarang, masalah mistik atau perdukunan malah marak di televisi. "Saya pribadi tidak mempunyai keper-cayaan dalam mistik dan takhayul katanya kepada ". Katanya kepada Jurnal Media Watch Habibie Center beberapa waktu lalu. Menurutnya, mistik atau takhayul bukanlah karya jurnalistik. Bila suatu tulisan atau feature menunjukkan keyaki-nan si penulisnya terhadap peristiwa-peristiwa yang tidak nyata, itu jelas bukan karya jusnalistik, dan juga bukan bagian dari pers. Kecuali hanya berita saja. Misal-nya, suatu kelompok masyarakat tertentu yang mempercayai keajaiban takhayul atau mistik, itu masih disebut karya jurnalistik, asal arahnya hanya pemberitaan saja. Artinya wartawan yang menulisnya tidak memberi kesan percaya pada cerita itu. Pers yang baik dan profesional, bila men-ceritakan hal-hal mistik atau takhayul, biasanya ditandai dengan skeptisisme atau tanda tanya besar. Cerita takhayul jelas bermasalah, karena tidak mengajak pembaca untuk rasional, tetapi mendorongnya untuk irrasional. Karya jurnalistik, idealnya mengajak orang untuk berfikir secara luas dan rasional. "Bukankah demikian yang diharapkan oleh para pelopor pers dan jurnalistik?" Katanya dengan nada tanya (YB/dari berbagai sumber). *) Sumber Majalah RisalahNo.4 Th 42 Juli 2004 "Rubrik : Kajian Utama" =================================================================== Menuju Ahli Dzikir, Ahli Fikir, dan Ahli Ikhtiar =================================================================== Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/daarut-tauhiid/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/ -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.5/58 - Release Date: 7/25/05 -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.338 / Virus Database: 267.9.5/58 - Release Date: 7/25/05 AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]