Dear all, Saya sekedar meneruskan informasi...
Seperti biasa, kemampuan kita untuk mengkritisi sebuah berita, sangat diperlukan, agar kita tidak salah bertindak. Bagi anda yang pernah dan sedang menggunakan produk ini, mohon meluangkan waktu juga untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan informasinya dari media. Salam, ============================================ Senin, 31 Juli 2006, Resmi Ditarik, Hi Lo Masih Beredar Diduga Kandung Obat Rematik Masyarakat harus berhati-hati memilih susu. Salah satu produk susu Hi Lo Tropicana Slim kemasan gold yang diduga kuat mengandung zat berbahaya masih beredar di pasaran. Meski sudah resmi ditarik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sabtu (29/7) lalu, produk yang mengandung obat untuk penyakit rematik itu masih didapati di sejumlah supermarket di Jakarta. Berdasarkan pantauan Indo Pos di sejumlah supermarket, produk susu yang dikhususkan bagi usia 19 sampai lima puluh tahun itu masih terpampang rapi di barisan produk susu. Di salah satu supermarket di kawasan Manggarai Selatan, Jakarta Pusat, misalnya. Di tempat itu susu Hi Lo Tropicana Slim kemasan gold masih dijual bebas. Bahkan, menurut pengakuan petugas supermarket setempat, susu tersebut laku keras di antara susu-susu lainnya. Namun, dia tidak mengetahui kalau produk susu yang dijualnya itu mengandung zat yang diduga kuat berbahaya. "Saya tak tahu kalau ditarik. Sampai saat ini juga belum ada pemberitahuan kalau susu tersebut ditarik karena mengandung zat berbahaya," ujar Eni, petugas kasir kepada Indo Pos, kemarin. Menurut Eni, produk susu yang diolah dari bahan cangkang udang itu masih diminati banyak pelanggan. Bahkan, tidak jarang selalu kehabisan stok jika pelanggan kebetulan membeludak. "Biasanya kalau ditarik, selalu saja ada pemberitahuan. Seperti yang terjadi dengan obat nyamuk HIT dulu, baru kemudian langsung ditarik," katanya. Hal serupa juga terjadi di sebuah supermarket di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di tempat tersebut, produk susu Hi Lo Tropicana Slim kemasan gold juga masih dijual bebas. Umumnya, para petugas supermarket setempat mengaku tidak tahu jika susu tersebut mengandung obat berbahaya. "Kalau memang mengandung obat berbahaya, mestinya kami langsung diberitahu. Baru kemudian ditarik," ungkap Andi. Sementara itu, Kepala BPOM Husniah Rubiana mengatakan bahwa dirinya telah memberikan instruksi kepada jajarannya untuk menarik satu hari setelah temuan tersebut. Namun, jika produk susu tersebut masih beredar bebas di lapangan, maka pihaknya akan melakukan cek ulang dan meminta pertanggungjawaban kepada jajarannnya yang diberi tugas khusus dalam penarikan. "Kami sudah menginstruksikan. Cuma, biasanya dalam penarikan kan ada tenggang waktu untuk menarik semua produk. Biasanya antara dua minggu hingga satu bulan," jelas Husniah. Sebab, pihak yang menarik produk-produk yang dilarang dari lapangan adalah distributor. Sementara itu, pihak BPOM hanya akan mengawasi hingga seluruh penarikan dan perbaikan komposisi serta pelabelan produk dilakukan. Begitu pula soal iklan. Jika memang masih ada, BPOM akan melakukan teguran agar bisa dihentikan sampai produk itu diperbaiki setelah semuanya ditarik. Sekadar diketahui, produk susu Hi Lo Tropicana Slim tersebut dalam izin di BPOM masuk katagori produk suplemen. Namun, dua komposisi yang bernama glucosamine dan chondroitin itu akan menjadi obat atau suplemen penuh jika dosisnya mencapai sekitar 1200 mg hingga 1500 mg. Karena itu, agar tidak disalahgunakan kembali, pihak BPOM sedang membahas pengelompokan kategori antara suplemen, obat kimia, obat tradisional serta makanan. BPOM menarik susu yang diproduksi PT Nutrifood Indonesia Bogor setelah temuan dari Lembaga Advokasi Konsumen Muslim Indonesia (LAKMI) pada Selasa (25/07) lalu. (aak)