Bahaya Kandungan Formalin pada Makanan 
 
Latar belakang
  
        *       Berdasarkan hasil pemantauan BB-POM di Surabaya, dari   91 
contoh pangan olahan yang dijual di pasaran, sebanyak 24 di antaranya positif 
mengandung formalin. Selain mi basah, makanan lain yang mengandung banyak 
formalin adalah tahu, ikan asin, dan ikan segar. 
 
        *       Laporan Badan POM tahun 2002 menunjukkan bahwa dari  29 sampel 
mi basah yang dijual di pasar dan supermarket Jawa Barat, ditemukan 2 sampel 
(6,9 persen) mengandung boraks, 1 sampel (3,45 persen) mengandung formalin, 
sedangkan 22 sampel (75,8 persen) mengandung formalin dan boraks. Hanya empat 
sampel yang dinyatakan aman dari formalin dan borak.  
 
        *       Menurut beberapa produsen, penggunaan boraks pada pembuatan mi 
akan menghasilkan tekstur yang lebih kenyal. Sementara itu, penggunaan formalin 
akan menghasilkan mi yang lebih awet, yaitu dapat disimpan hingga 4 hari.  
 
Apa itu FORMALIN ???
  
        *       Formalin adalah nama dagang larutan formaldehid dalam air 
dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin dapat diperoleh dalam bentuk 
sudah diencerkan, yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen 
serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing-masing sekitar 5 gram. 
        *       
 
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam 
formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan 
metanol hingga 15% sebagai pengawet. 
 
  
Formalin biasanya diperdagangkan di pasaran dengan nama berbeda-beda antara 
lain : 
Formol 
Morbicid 
Methanal 
Formic aldehyde 
Methyl oxide 
Oxymethylene 
Methylene aldehyde 
Oxomethane 
Formoform 
Formalith 
Karsan 
Methylene glycol 
Paraforin 
Polyoxymethylene glycols 
Superlysoform 
Tetraoxymethylene 
Trioxane
Penggunaan formalin 
  
        *       Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih : lantai, 
kapal, gudang, dan pakaian. 
        *       Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. 
        *       Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca, 
dan bahan peledak. 
        *       Dalam dunia fotografi biasanya digunakan untuk pengeras lapisan 
gelatin dan kertas. 
        *       Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. 
        *       Bahan untuk pembuatan produk parfum. 
        *       Bahan pengawet produk kosmetika dan pengeras kuku. 
        *       Pencegah korosi untuk sumur minyak. 
        *       Bahan untuk insulasi busa. 
        *       Bahan perekat untuk produk kayu lapis (plywood). 
        *       Cairan pembalsam ( pengawet mayat ). 
        *       Dalam konsentrasi yang sangat kecil ( < 1% ) digunakan sebagai 
pengawet untuk berbagai barang konsumen seperti pembersih rumah tangga, cairan 
pemcuci piring, pelembut, perawat sepatu, sampo mobil, lilin dan pembersih 
karpet. 
 
  
        *       Penggunaan formalin yang salah
        Penggunaan formalin yang salah adalah hal yang sangat disesalkan. 
Melalui sejumlah survey dan pemeriksaan laboratorium,ditemukan sejumlah produk 
pangan yang menggunakan formalin sebagai pengawet. 
 
        *       Praktek yang salah seperti ini dilakukan produsen atau 
pengelola pangan yang tidak bertanggung jawab. 
                Beberapa contoh produk yang sering mengandung formalin misalnya 
ikan segar, ayam potong, mie basah dan tahu yang beredar di pasaran. Yang perlu 
diingat, tidak semua produk pangan mengandung formalin. 
 
  
Dasar hukumnya...
  
        *       Dasar hukum yang melarang penggunaan formalin di antaranya UU 
No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen.  
  
        *       Formalin dan metahnyl yellow merupakan bahan tambahan pangan 
(BTP) yang dilarang penggunaannya dalam makanan menurut peraturan Menteri 
Kesehatan (Menkes) Nomor 1168/Menkes/PER/X/1999. 
        *       
 
Peraturan Pemerintah RI Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi 
Pangan 
  
Mengapa perlu diwaspadai ???
 
  
        *       Formalin merupakan bahan beracun dan berbahaya bagi kesehatan 
manusia. Jika kandungannya dalam tubuh tinggi, akan bereaksi secara kimia 
dengan hampir semua zat di dalam sel sehingga menekan fungsi sel dan 
menyebabkan kematian sel yang menyebabkan keracunan pada tubuh. 
        *       
Selain itu, kandungan formalin yang tinggi dalam tubuh juga menyebabkan iritasi 
lambung, alergi, bersifat karsinogenik (menyebabkan kanker) dan bersifat 
mutagen (menyebabkan perubahan fungsi sel/jaringan), serta orang yang 
mengonsumsinya akan muntah, diare bercampur darah, kencing bercampur darah, dan 
kematian yang disebabkan adanya kegagalan peredaran darah. 
        *       
Formalin bila menguap di udara, berupa gas yang tidak berwarna, dengan bau yang 
tajam menyesakkan, sehingga merangsang hidung, tenggorokan, dan mata. 
  
Dampak formalin pada kesehatan manusia
 
  
        *       Akut : efek pada kesehatan manusia langsung terlihat : seperti 
iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, rasa terbakar, sakit 
perut dan pusing
 
        *       Kronik : efek pada kesehatan manusia terlihat setelah terkena 
dalam jangka waktu yang lama dan berulang : iritasi kemungkin parah, mata 
berair, gangguan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, system saraf pusat, 
menstruasi dan pada hewan percobaan dapat menyebabkan kanker sedangkan pada 
manusia diduga bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Mengkonsumsi bahan 
makanan yang mengandung formalin, efek sampingnya terlihat setelah jangka 
panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. 
  
        *       jika dikonsumsi manusia, formalin bisa menyebabkan iritasi pada 
saluran pernapasan, mengganggu fungsi hati, ginjal, dan sistem reproduksi 
        *       Menurut Winarno dan Rahayu (1994), pemakaian formalin pada 
makanan dapat menyebabkan keracunan pada tubuh manusia. Gejala yang biasa 
timbut antara lain sukar menelan, sakit perut akut disertai muntah-muntah, 
mencret berdarah, timbulnya depresi susunan saraf, atau gangguan peredaran 
darah.             
        *       Konsumsi formalin pada dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan 
konvulsi (kejang-kejang), haematuri (kencing darah), dan haimatomesis (muntah 
darah) yang berakhir dengan kematian 
        *       Formalin atau larutan formaldehida (HCHO) yang biasanya untuk 
bahan pengawet mayat, penggunaannya pada makanan dalam dosis tinggi akan 
menyebabkan iritasi lambung, menyebabkan kanker, gagal ginjal, lever, limpa dan 
merusak jaringan tubuh. 
  
Cara mendeteksinya...
 
  
        *       Deteksi formalin dan boraks secara akurat hanya dapat dilakukan 
di laboratorium dengan menggunakan bahan-bahan kimia, yaitu melalui uji 
formalin dan uji boraks.        
  
Ciri-ciri produk pangan yang mengandung formalin 
 
  
        *       Tahu yang bentuknya sangat bagus, kenyal, tidak mudah hancur, 
awet beberapa hari dan tidak mudah busuk. 
        *       Mie basah yang awet beberapa hari dan tidak mudah basi 
dibandingkan dengan yang tidak mengandung formalin. 
        *       Ayam potong yang berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah 
busuk. 
        *       Ikan basah yang warnanya putih bersih, kenyal, insangnya 
berwarna merah tua bukan merah segar, awet sampai beberapa hari dan tidak mudah 
busuk. 
 
  
Tips memilih tahu
 
  
Tahu yang mengandung formalin dapat ditandai dengan : 
        *       Semakin tinggi kandungan formalin, maka tercium bau obat yang 
semakin menyengat;  sedangkan tahu tidak berformalin akan tercium bau protein 
kedelai yang khas; 
        *       Tahu yang berformalin mempunyai sifat membal (jika ditekan 
terasa sangat kenyal), sedangkan tahu tak berformalin jika ditekan akan hancur; 
        *       Tahu berformalin akan tahan lama, sedangkan yang tak 
berformalin paling hanya tahan satu dua hari. 
        *       Tahu yang memakai pewarna buatan dapat ditandai dengan cara 
melihat penampakannya. Jika tahu memakai pewarna buatan, warnanya sangat 
homogen/seragam dan penampakan mengilap. Sedangkan jika memakai pewarna kunyit, 
warnanya cenderung lebih buram (tidak cerah). Jika kita potong tahunya, maka 
akan kelihatan bagian dalamnya warnanya tidak homogen/seragam. Bahkan, ada 
sebagian masih berwarna putih.
 
  
Pertolongan pertama bila terjadi keracunan akut
 
  
        *       Pertolongan tergantung konsentrasi cairan dan gejala yang 
dialami korban.
        *       Sebelum ke rumah sakit : berikan arang aktif ( norit ) bila 
tersedia. Jangan melakukan rangsang muntah pada korban karena akan menimbulkan 
risiko trauma korosif pada saluran cerna atas.
        *       Di rumah sakit : lakukan bilas lambung ( gastric lavage ), 
berikan arang aktif (walaupun pemberian arang aktif akan mengganggu penglihatan 
bila nantinya dilakukan tindakan endoskopi). Untuk mendiagnosis terjadinya 
trauma esofagus dan saluran cerna dapat dilakukan tindakan endoskopi. Untuk 
meningkatkan eliminasi formalin dari tubuh dapat dilakukan hemodyalisis 
(tindakan cuci darah), indikasi tindakan cuci darah ini bila terjadi keadaan 
asidosis metabolik berat pada korban. 
  
Referensi :
 
 
        ¬       Situs Depkes (www.depkes.go.id) 
        ¬       Situs BPOM * Sentra Informasi Keracunan Nasional 
(www.pom.go.id) 
        ¬       & berbagai sumber lainnya
 
  
TERIMA KASIH
Turut menyebarluaskan informasi masyarakat tentang bahaya formalin 

Salam, 
dr.Handayani (HDY)
Associate - Occupational Doctor / Head of Clinic
Environment & Social Responsibility Division 
PT. Astra International Tbk - Head Office
Jl. Gaya Motor Raya 8, Sunter II
Jakarta Utara.
Phone : (021) 6522-555 ext.126
Fax : (021) 6512-058 / 059.
email : [EMAIL PROTECTED] <mailto:[EMAIL PROTECTED]>




================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke