Dari milis sebelah


SEMUA IBU PASTI BISA MENYUSUI
 Hambatan muncul karena masih banyak fakta lain seputar ASI yang belum
dipahami atau justru malah dilupakan. Berikut penjabaran Ketua Sentra
Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli, SpA, MBA.

* Semua ibu bisa menyusui

Penelitian seorang dokter dari Swedia membuktikan bahwa begitu lahir, bayi
yang ditaruh di perut ibunya dalam 50 menit akan bergerak ke arah payudara
lalu mengisap puting susu dengan benar. Sebaliknya, dari kelompok bayi yang
segera dimandikan setelah dilahirkan, baru kemudian dikembalikan kepada
ibunya ternyata 50 %-nya tidak bisa mengisap dengan benar walaupun sudah
didekatkan ke payudara. Lebih menyedihkan lagi, kelompok bayi yang
dimandikan dulu dan ibunya menjalani medicated labour (proses melahirkan
yang disertai obat-obatan) tak satu pun dapat menyusu dengan benar.

Jadi tanpa disadari dunia medis pun sebenarnya sudah melakukan intervensi
sejak dini terhadap hubungan bayi dengan ASI. Buktinya, hampir semua rumah
sakit dan klinik tempat bersalin akan memandikan bayi begitu dilahirkan,
sebelum diberikan kepada ibunya. Jamak saja bila ibu yang baru pertama kali
hendak menyusui akan bingung menghadapi bayinya yang juga bingung. Jika
pengetahuan ibu tentang ASI tidak mendalam, maka ia akan cepat sekali
menyerah, bahkan berkesimpulan tidak dapat memberi ASI.

* ASI terhambat oleh stres

Nah, kalaupun ASI sampai tidak keluar umumnya hambatan yang terjadi
berkaitan dengan faktor emosional ibu. Perlu diketahui, untuk bisa
mengalirkan ASI, ibu membutuhkan refleks yang disebut let down reflex.
Refleks ini sangat dipengaruhi kondisi emosi ibu. Walaupun produksi susunya
bagus, tapi kalau refleks itu tak bisa dilepaskan, maka susu tidak akan
dialirkan dari pabrik susu (Alveoli) ke gudang susu (Sinus Lacteferous).
Agar kondisi emosi ini baik, ibu yang hendak menyusui harus tenang dan
selalu berpikir positif.

* ASI Umumnya tidak akan kurang

ASI tidak mungkin kurang karena produksi ASI sebenarnya disesuaikan dengan
permintaan bayi (demand and supply). Rangsangan produksi ASI adalah
pengosongan gudang susu. Di bawah areola ibu terdapat 2 buah jaringan, yang
satu "pabrik" susu dan yang kedua sebut saja sebagai "gudang" susu. "Pabrik"
akan terangsang untuk memproduksi susu kalau susu di "gudang" sudah habis."
Misalnya, bayi menghabiskan 50 cc susu di "gudang", maka "pabrik" akan
memproduksi lagi 50 cc. Begitu seterusnya.

Kalau sampai bayi kekurangan ASI biang keladinya tak lain cara menyusu yang
salah. Jadi, jika bayi harusnya memperoleh ASI sebanyak 100 cc, tapi karena
cara menyusunya salah, maka yang didapat cuma 50 cc. Akibatnya "pabrik" pun
cuma memasok 50 cc. Faktor lain yang membuat bayi kekurangan ASI adalah
intervensi ibu dengan memberinya susu formula.

* Puting susu yang datar tetap bisa menyusui

Seringkali, puting susu yang datar/mendelep dianggap menghambat proses
menyusui. Pendapat ini timbul karena banyak ibu menyamakan puting susunya
dengan dot, lalu digunakanlah pemanjang puting.

Namun, menurut Utami, pemanjang puting tidak akan banyak berguna. Dalam
proses menyusui, sebenarnya yang menjadi dot bukan hanya puting susu, tapi
keseluruhan areola (bagian kecokelatan pada payudara). Puting susu sendiri
hanya 1/3-nya. Jadi kalaupun puting susunya datar atau mendelep ia masih
bisa menyusui karena masih ada 2/3 bagian lainnya. Lagi pula, setelah diisap
bayi, puting susu yang datar biasanya akan menonjol keluar. Memang, ada
puting yang benar-benar masuk dan terikat jaringan di dalamnya sehingga
lubang susunya terbalik. Puting susu seperti ini jelas sulit diisap. Namun
persentasenya hanya sekitar 1-2%.

* Payudara merupakan sumber makanan yang tidak henti-hentinya.

Jika payudara "dikelola" dengan benar, maka produksinya tidak akan berhenti.
Cara pengelolaannya tak terlalu sulit, yaitu dengan selalu mengeluarkan ASI
walau tidak diisap bayi. Jadi, bila karena suatu hal bayi tidak dapat
menyusu, misalnya lahir prematur, sakit atau ibu bekerja, ASI harus
dikeluarkan dengan cara dipompa atau diperah. Proses ini tidak akan membuat
ASI habis, kecuali bila cara memompanya salah.

Salah pompa sama kasusnya dengan posisi menyusui yang salah. Akibatnya ASI
sama-sama tidak keluar atau hanya keluar sedikit. Jangan lupa, produksi ASI
berlangsung dengan mekanisme demand and supply atau ada permintaan maka ada
pasokan. Kalau ASI hanya dikeluarkan 10 cc karena cara pompa yang salah,
maka supply-nya pun tak beranjak dari jumlah itu. Inilah yang membuat banyak
ibu menyangka ASI-nya habis akibat dipompa.

* Tak perlu selalu memberi 2 sisi payudara setiap menyusui

Memang tak ada salahnya untuk menawarkan sisi payudara yang belum diisap
kepada bayi, dengan catatan jika ia menolak tak perlu dipaksa. Prinsipnya,
biarkan bayi yang menentukan berapa lama ia menyusu. Kekhawatiran bahwa
menyusu yang cuma sebentar tidak akan memenuhi kebutuhannya ternyata tidak
beralasan.

Dalam menyusui, pada isapan pertama bayi akan mendapat foremilk. Pada isapan
kedua, ia akan mendapatkan susu yang disebut hindmilk. Komposisi keduanya
sangat berbeda. Foremilk lebih banyak mengandung air dan protein, sedangkan
hindmilk banyak mengandung lemak dan karbohidrat yang berarti lebih kental.

Memang, pada isapan pertama, bayi lebih banyak mendapat susu yang banyak
mengandung air. Namun, kalau ia hanya sebentar saja menyusu, tak perlu kita
khawatir bahwa kebutuhannya tak terpenuhi. Bisa saja, kan, bayi hanya haus
dan tidak lapar? Bukankah yang tahu lapar atau haus hanya ia sendiri? Jadi
biarkan bayi yang memutuskan berapa lama ia menyusu. Jika haus ia akan
menyedot sebentar, tapi kalau memang lapar ia akan menyusu sampai
mendapatkan hindmilk.

* Pompa bisa bikin ASI terkontaminasi

Pompa berbentuk squeeze and bulb yang terbuat dari karet dan berbentuk bola
tidak disarankan untuk digunakan karena mempunyai beberapa kekurangan: (1)
Kurang steril karena bulb-nya sulit dibersihkan. Dengan demikian, ASI yang
dipompa pun akan lebih mudah tercemar. (2) Bulb yang terbuat dari karet akan
menyulitkan pengukuran tekanan negatif yang diperlukan. (3) Bentuknya yang
kaku dapat membuat payudara lecet. Malahan, cara menekan payudara yang tidak
benar bisa merusak jaringannya, sehingga ASI tidak banyak keluar.

Pompa piston (dengan tuas piston yang dapat ditarik dan berbentuk seperti
suntikan) ataupun pompa elektrik lebih disarankan. Namun, yang paling baik,
karena murah dan higienis, adalah memerah dengan jari. Cara ini lebih
praktis karena ibu tidak perlu membawa pompa ASI kemana-mana.

* ASI perah bisa tahan sampai 3 bulan

ASI yang sudah diperah tidak mudah basi. Di udara terbuka saja ASI perah
bisa tahan 6-8 jam. Bahkan bisa bertahan sampai 3 bulan jika disimpan dalam
freezer. Namun, cara penyimpanan di freezer tidak terlalu disarankan karena
ASI akan mengalami perubahan jumlah imunoglobulin. Suhu yang dingin akan
merusak molekul protein yang berfungsi sebagai pembangun daya tahan tubuh
itu.

Lebih baik, masukkan ASI ke dalam termos atau lemari pendingin biasa karena
terbukti ASI perah tidak mengalami perubahan komposisi gizi sama sekali.
Hanya mungkin warna dan bentuknya saja yang berubah. ASI dalam termos yang
diberi es batu kira-kira tahan 1x24 jam, sedangkan di lemari es bisa tahan
2x24 jam.

* ASI yang sudah "habis" bisa dirangsang kembali

Teknik ini disebut relaktasi. Seorang ibu yang sudah berhenti menyusui,
secara teoritis bisa memberikan ASI eksklusif lagi apabila payudaranya
dirangsang kembali. Caranya adalah dengan mengonsumsi obat-obatan yang
mengandung oksitosin untuk merangsang produksi ASI plus penggunaan alat
bantu.

Alat bantu ini bisa berupa lactation aid yang terdiri atas botol plastik
yang diisi ASI donor atau susu formula. Botol plastik tersebut akan ditaruh
dengan mulut terbalik. Dari ujung tutup botol dialiri 2 buah selang kecil
yang ditempelkan di kedua puting susu. Sehingga ketika bayi mengisap
payudara, ia akan mendapat asupan susu dari botol. Isapan yang diterima
payudara sambil si bayi menyusu dari slang akan merangsang produksi ASI.

Sumber :

Faras Handayani. Foto: Ferdi/nakita













[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~-->
<font face=arial size=-1><a
href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12k7ur2i1/M=327951.6903888.7846657.1589681
/D=grphealth/S=1705126171:TM/Y=YAHOO/EXP=1124360951/A=2896150/R=0/SIG=11dd2v
0rf/*http://www.facetheissue.com/depression.html";>Ever feel sad or cry for
no reason at all? Depression. Narrated by Kate Hudson</a>.</font>
--------------------------------------------------------------------~->

Untuk unsubscribe, kirim blank e-mail ke :
[EMAIL PROTECTED]
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/anakku/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/






AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA 
UTARA !!!
================
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke