Dear all,

 

Sekedar hiburan, alasan kenapa besok nggak mau hadir..

 

Nasional

Dibalik Penolakan Megawati Menghadiri Pelantikan SBY
Senin, 18 Oktober 2004 | 20:50 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta: Langkah Ketua MPR Hidayat Nur Wahid dan Ketua Mahkamah 
Konstitusi Jimly Asshiddiqie membujuk Presiden Megawati Soekanoputri agar menghadiri 
pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden pada 20 Oktober 2004, terantuk 
batu. Sampai Senin (18/10) ini, sikap Megawati tetap kukuh, tidak akan hadir dalam 
acara yang digelar di Gedung MPR/DPR itu. 

Kubu PDI Perjuangan terus berargumentasi bahwa tidak ada aturan konstitusional yang 
mewajibkan presiden sebelumnya menghadiri pelantikan presiden yang baru. Lagi pula, 
kata Ketua DPP PDIP Roy BB Janis, pada hari TNI 5 Oktober lalu Megawati sudah 
memberikan ucapan selamat secara formal kepada Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Apakah 
argumentasi legal formal itu bisa diterima ? 

Dalam kultur politik Indonesia, apa yang tersurat belum tentu mencerminkan yang 
tersirat. Secara formal Megawati memang sudah mengakui kekalahannya. Hal itu terlihat 
dari pidatonya pada HUT TNI di Halim Perdana Kusuma dan penerimaannya terhadap 
keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil pemilihan presiden putaran kedua. 
Lantas apa alasan yang tersirat dibalik sikap Megawati yang menolak hadir di acara 
pelantikan Yudhoyono sebagai presiden RI ke 6 ? 

Untuk mengetahui soal itu, sumber Tempo pekan lalu mendengar kegundahan Megawati di 
kediamannya yang asri di Kebagusan, Jakarta Selatan. Ibunda Puan Maharani ini 
bercerita soal rapat menteri sekitar Januari-Februari 2004 lalu di Istana, yang 
dipimpinnya. Hadir dalam rapat yang membahas jadwal kampanye pemilu adalah Wakil 
Presiden Hamzah Haz, Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono 
dan Menteri Kehakiman dan HAM Yusril Ihza Mahendra. 

Di awal rapat, Mega menjelaskan posisi dirinya sebagai Ketua Umum PDIP yang diusulkan 
menjadi calon presiden mendatang. Untuk itu dia bertanya ke pejabat yang hadir yang 
kabarnya diusulkan partainya masing-masing menjadi calon presiden atau wakil presiden. 
Hamzah Haz menjawab dirinya dicalonkan partainya, jadi nantinya akan ikut kampanye. 
Yusril menjawab sebaliknya, bahwa Partai Bulan Bintang tidak mencalonkannya. 

Kini, giliran Mega bertanya ke SBY. Setahu saya dan saya mendengar, kata Mega, Pak 
Susilo dicalonkan sebagai presiden oleh partai baru, Partai Demokrat. Apa benar ? "Pak 
Susilo kaget, terkejut dan memerah wajahnya dan menjawab tidak benar," ujar Megawati 
kepada sumber Tempo dan dua orang lainnya yang hadir di ruang makan rumahnya di 
Kebagusan, pekan lalu. Megawati masih ingat jawaban SBY: "Tidak Bu. Itu rekaan rekan 
wartawan. Itu bisa-bisanya wartawan saja. Yang jelas saya tidak akan berkampanye," 
ujar Menko Polkam Susilo Yudhoyono. Presiden Megawati yang dipanggil Ibu oleh SBY, 
lantas berkata, "Oh ya sudah kalau begitu, sudah clear, Bapak-bapak sudah tahu semua 
jadinya." 

Menurut Megawati, dia beruntung jawaban Susilo itu disampaikan dalam sebuah rapat 
sehingga ada saksi yang mendengarkan. Mereka bisa mempertanyakan bagaimana sikap SBY 
seperti itu. "Padahal dia seorang militer yang seharusnya tunduk pada komandan. 
Akhirnya saya mempertanyakan kredibilitasnya," kata Megawati sambil menghela nafas. 

Kepada sumber Tempo yang tidak bersedia disebut namanya, Mega mengaku dibujuk-bujuk 
Taufik Kiemas untuk mengucapkan selamat kepada Susilo. "Lho gimana itu. Harusnya dia 
datang ke saya untuk minta maaf karena sudah berbuat seperti itu," ujarnya. Menurut 
Mega, jika yang menang dalam pemilu presiden adalah Amien Rais atau Wiranto, dia akan 
ikhlas dan legowo. "Saya akan datangi beliau dan ucapkan selamat. Tapi saya kalah 
dengan orang yang selama ini ikut saya, gimana ini ...." Sumber Tempo menyela apa 
orang itu bisa dikategorikan Brutus ? "Mboh lah. Saya pertanyakan kredibilitasnya 
sebagai seorang perwira," jawabnya tegas. 

Sikap Megawati untuk tidak hadir pada pelantikan presiden terpilih SBY disampaikan 
juga pada rapat DPP PDIP di kantor Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Sabtu 
(16/10) petang. "Ibu Megawati menyatakan bahwa tanggal 20 Oktober mendatang adalah 
acara pelantikan presiden terpilih, bukan acara serah terima jabatan," ujar Roy Janis 
usai rapat. Partai, ujarnya, sebenarnya menghendaki kehadiran Megawati di acara 
pelantikan Yudhoyono. "Partai sudah beri masukan tapi ini bukan urusan partai, ini 
urusan presiden, jadi berpulang pada yang bersangkutan," katanya.

Sumber Tempo lainnya yang menolak disebut namanya, yang juga hadir pada acara di ruang 
makan rumah Megawati di Kebagusan, pekan lalu, juga membenarkan kegundahan presiden. 
"Ibu Mega memang kecewa, kok Pak Bambang (SBY) tidak jujur," ujar sumber Tempo, yang 
tokoh masyarakat etnis tertentu ini. Menurutnya, memang Megawati kala itu 
mengungkapkan kembali jalannya rapat menteri di Istana yang dihadiri Hamzah Haz, 
Susilo Yudhoyono dan Yusril Ihza. 

Agus Haz, putera Wakil Presiden Hamzah Haz, mengaku mendengar soal kekecewaan yang 
amat sangat dari Megawati kepada SBY. "Saya mendengar dari orang-orang dalam 
(maksudnya Istana, red)," ujarnya kepada Tempo, Senin (18/10) pagi. 

Laode M Kamaludin, sekretaris Wakil Presiden Hamzah Haz, menjelaskan Hamzah akan hadir 
pada acara pelantikan Yudhoyono, 20 Oktober di Gedung MPR/DPR. Bahkan Selasa (19/10) 
ini, Hamzah mengundang Jusuf Kalla ke Istana Wakil Presiden di Jalan Medan Merdeka 
Selatan. "Langkah ini untuk membangun citra atau tradisi baru pergantian kepemimpinan 
nasional," katanya. 

Juru bicara Yudhoyono, Andi Malarangeng mengaku tidak mengetahui soal rapat menteri 
terbatas yang dihadiri Hamzah, Yusril dan Yudhoyono. "Saya tidak hadir di situ, jadi 
saya tidak mau berkomentar," katanya. Menurutnya, keputusan hadir atau tidaknya 
Megawati dalam pelantikan presiden 20 Oktober, tergantung pada dirinya. Pihaknya akan 
menghormati sikap Megawati. "Namun alangkah cantiknya jika usai berkompetisi pemimpin 
bangsa bersatu kembali. Kemenangan dalam pemilu kemarin adalah kemenangan bagi 
semuanya," ujarnya. 

Untung Widyanto -- Tempo

 

 

 

 



------------ Milisnya SMP 68 lulusan 1985--------------------

* Subscribe : [EMAIL PROTECTED]

* Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED]

* Databases :http://groups.yahoo.com/group/smp_68_85/database

* Home Page : http://www.smp68th85.org

* Event/Acara :http://www.smp68th85.org/calendar.php



      Yahoo! Groups Sponsor 
            ADVERTISEMENT
           
     
     


--------------------------------------------------------------------------------
Yahoo! Groups Links

  a.. To visit your group on the web, go to:
  http://groups.yahoo.com/group/smp_68_85/
    
  b.. To unsubscribe from this group, send an email to:
  [EMAIL PROTECTED]
    
  c.. Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 

Kirim email ke