Info dari tetangga sebelah :-)

 Detox Kaki: Terapi atau Penipuan?

 Pernahkah  anda  melihat sistem terapi detox kaki? Jika sering bepergian
 ke
 pusat  keramaian  seperti  supermarket  atau  mal,  maka  pasti anda
 pernah
 melihatnya. Sistem terapi ini bekerja dengan menempatkan kedua kaki
 peserta
 terapi  ke  dalam  sebuah  bak  yang  terhubung  ke sebuah alat. Terapi
 ini
 diklaim  berfungsi  untuk mengeluarkan racun dari dalam tubuh melalui
 kaki.
 Setelah  kurang  lebih  30  menit,  air  dalam bak yang tadinya jernih
 akan
 menjadi berwarna merah kekuning-kuningan pekat. Zat yang berwarna pekat
 ini
 adalah  racun  yang  berasal dari tubuh peserta. Sungguh menakjubkan!
 Hanya
 dalam 30 menit sudah sedemikian banyak racun yang berhasil dikeluarkan
 dari
 tubuh peserta.

 Jika   ditanya,   para  pemasar  alat  ini  -  yang  seringkali
 berpakaian
 putih-putih  layaknya  seorang dokter - dengan sigap akan menjelaskan
 bahwa
 terapi  detox  akan mengurangi resiko terkena berbagai macam penyakit
 mulai
 dari pusing-pusing sampai kanker dan diabetes.

 Yang  menjadi  pertanyaan:  Apakah  kenyaatannya  benar seperti yang
 mereka
 klaim?

 Alat  detoksifikasi ini dapat dibeli dengan harga sampai jutaan rupiah
 atau
 peserta  dapat melakukan terapi pada tempat-tempat yang populer dengan
 nama
 "Foot  Spa"  dengan  harga  antara 100-200 ribu rupiah per sesi. Harga
 yang
 tidak  mahal - menurut para penjual - jika dibandingkan dengan manfaat
 yang
 didapat.

 Di  Indonesia,  media  massa  beberapa  kali  mengulas  terapi  detoks
 ini.
 Sayangnya,  seluruh  artikel-artikel  tersebut  tak  lebih  daripada
 sebuah
 promosi   terselubung.   Sebagai   contoh   adalah  artikel  "Sehat
 dengan
 Detoksifikasi"" dari Tabloid Bisnis Uang atau artikel "Detoksifikasi:
 Bikin
 Hidup Lebih Hidup" dari Tabloid Senior.

 Ray  Girvan  pada  tulisannya  "Dodgy  Detox"  menyimpulkan bahwa semua
 ini
 hanyalah  sebuah  reaksi elektrolisis, suatu topik yang umum pada
 praktikum
 anak-anak  SD/SMP.  Warna merah kekuning-kuningan tersebut adalah besi
 yang
 telah teroksidasi yang berasal dari elektroda alat tersebut. Bukanlah
 suatu
 kebetulan jika elektroda alat ini perlu diganti dari waktu ke waktu.

     As  to  the  brown  colour,  a number of critics, such as WicklowLass
     cited  below,  argue  that  foot  detox  machines  are  simply  AC-DC
     transformers  attached to ferrous electrodes that corrode to generate
     rust when used to electrolyze the saline water in the footbath.

     This  theory  is  backed  up  by  some  observers  who  have found by
     experiment  that  their  feet  didn't  need to be in the bath for the
     brown to appear.

 Ben  Goldcare  dari  The  Guardian  melakukan sebuah penelitian kecil
 untuk
 menganalisis  kandungan  zat  air  sebelum  proses  detox  dan
 setelahnya.
 Kandungan  besi  setelah  "terapi" melonjak sangat tinggi jika
 dibandingkan
 sebelumnya. Selain itu, tidak ditemukan urea dan kreatinin pada sampel
 yang
 dianalisis, menandakan tidak ada racun yang keluar dari tubuh.

     Bravely  I  sent  along my friend Dr Mark Atkins to have himself Aqua
     Detoxed.  He  took  water samples from the bowl, which we sent off to
     the  Medical Toxicology Unit at New Cross, south-east London. You can
     only  imagine  our excitement, especially as they charged us ?200 for
     the  analysis. And so - triumphant music - the water taken out before
     they  switched  their Aqua Detox machine on contained only 0.54mg per
     litre  of  iron  (probably  from  the metal spoon); but afterwards it
     contained   23.6mg/l.  Our  water,  from  our  kitchen  table  setup,
     contained 97mg/l (and it was a bit browner).

     But   did   it  extract  toxins?  "Toxin"  is  classic  pseudoscience
     terminology.   Essentially,   the  Aqua  Detox  people  are  offering
     dialysis,  through  your  feet.  Urea and creatinine are probably the
     smallest  molecules - call them "toxins" if you like - that your body
     gets  rid  of, in places like urine and sweat: if "toxins" were going
     to come out, anywhere, you'd expect those to come out, too. There was
     no  urea  or creatinine in the water before the Aqua Detox, and there
     was  none  in  the  water afterwards. Which means, I believe, that we
     win.

 Alat ini pun masuk dalam DeviceWatch.org, sebuah situs yang khusus
 membahas
 alat-alat  medis  yang dipertanyakan kebenarannya. Dalam situs ini,
 Stephen
 Barrett, M.D. menyimpulkan bahwa alat-alat ini secara medis tidak 
berguna.

     The  Guardian  Unlimited  article has had some impact on how the Aqua
     Detox  and  its imitators are marketed. Some marketers admit that the
     colors  are  due  entirely to electrode conversion, and there is less
     emphasis  on  toxin  removal  and more emphasis on the "balancing" of
     "energy"  that  is not measurable with scientific instruments (and is
     therefore  untestable.)  But the bottom line is very simple. All such
     devices should be considered medically worthless.

 Talkabouthealthnetwork.com  bahkan  mengatakan bahwa terapi detox kaki
 juga
 memiliki  resiko  karena  reaksi ini melepaskan gas Klorin yang beracun
 dan
 Hidrogen  yang  mudah  terbakar. Berhati-hatilah jika menggunakan alat
 ini.
 Jangan  gunakan alat detoks kaki pada ruangan tertutup karena gas
 berbahaya
 akan terkonsentrasi. Atau lebih baik lagi, jangan gunakan alat ini.

     Hydrogen  and  chlorine  gas is given off in this process. The oxygen
     atoms  from  the  water combine in the liquid with the salt (added to
     water  to  improve  conductivity) to form hydroxyl ions. The chlorine
     gas is from the chloride in the salt. The oxygen in the hydroxyl ions
     stay in the solution.

     Given that chlorine gas is poisonous, this process can be potentially
     be  dangerous  to  your health. And the explosive hazard posed by the
     hydrogen is another minus.

 Mungkin  karena  Undang-undang  perlindungan  konsumen  yang  cukup baik
 di
 negara-negara  maju,  Ray  Girvan  dalam  tulisannya "Bad Science and
 rusty
 footbath   revisionism"  mengatakan  bahwa  beberapa  produsen
 "alat-alat"
 tersebut  merevisi  klaim  bahwa  "racun"  berwarna merah
 kekuning-kuningan
 tersebut  berasal  dari  dalam tubuh peserta terapi. Kini mereka
 mengatakan
 bahwa  warna  tersebut  berasal dari elektroda pada alat tersebut.
 Walaupun
 demikian    tentunya    manfaat   dari   alat   ini   masih   belum
 dapat
 dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

     However  did  the  press  manage  to  arrive at such a misconception?
     Perhaps    via    the    vendors'   own   statements?   Hydra   Detox
     (www.hydradetox.com)  now says that its machine merely rebalances the
     body:  "This  type of machine is described as a detox machine because
     the response of a rebalanced body is to excrete any excess toxins via
     the  kidneys,  liver,  bowels  and  skin  AFTER the treatment" (their
     capitals,  not mine). But a Google search finds a repeated occurrence
     of  an older marketing tagline "Hydra Detox Foot Spas, simply immerse
     your  feet in water and watch in amazement as the toxins are released
     through  the  pores  in  your  feet". Similarly, a Google search also
     finds  many  sites  for  Aqua Detox and Bio Detox stating that you'll
     "see the excreted toxins in the water", in texts whose near-identical
     content suggests that the claim was in their manufacturers' blurb.

 Bagaimana  di  Indonesia?  Saya  lihat  Indonesia  belum memasuki
 "tahapan"
 tersebut,  mungkin karena perlindungan konsumen yang sangat lemah.
 Produsen
 alat-alat  tersebut  masih  bebas  mengklaim hal-hal yang jelas-jelas
 tidak
 benar.


Kirim email ke