Dear Parents....

Cerita dari seorang teman.
Mungkin ada yang bisa bantu masukan....

Salam Hangat
Veri (Ayahnya Tia)
_____________
From: nadia skr <[EMAIL PROTECTED]>

Saya punya seorang sahabat, sebut saja F. Dia pernah menikah, bercerai karena hal yg sangat prinsip. Kantor kami tdk jauh, jadi dia sering mengajakku makan siang, bersama temannya ,seorang pria ganteng tinggi besar dan putih yang saya yakini sebagai pacarnya. Terlihat dari keceriaan dan binar mata sahabatku itu ketika kami makan bersama kalau mereka saling mencintai.

Karena kesibukan masing2 lama kami tdk berhubungan sampai akhirnya dia mendatangi ku dikantor membawa sehelai surat undangan.

Dia mau menikah, saya peluk dia dan mengucapkan selamat, saya ikut gembira, sekaligus sedih karena merasa saya akan kehilangan dia. Tapi anehnya tak ada ekspresi kegembiraan di wajahnya sama sekali. "Mana calon suamimu? Tanya saya . Lalu dia membawa ku ke tempat parkir, menghampiri sebuah mobil butut dan tidak terawat. Seorang pria tua, beruban, berkacamata , tinggi dan hitam, keluar dan menyalami saya. Saya bertanya2 dalam hati apakah ini calon suaminya?
Seperti  mengetahui jalan pikiranku, F mengangguk.

"UDAN SUPRIHAT" laki2 tua itu menyebutkan nama. Saya terkejut dalam hati, kenapa pria tua yang lbh cocok menjadi ayahnya yang dia pilih,pdhal F ini masih muda dan cantik, baik hati dan soleh. Dia juga pintar, lulusan sebuah perguruan tinggi ternama di Indonesia. Saya pikir F masih bisa mendapatkan orang yang jauh lbh baik dari pria tua ini, lalu bagaimana hubungannya dengan pria ganteng yang selama ini selalu menghiasi hari2nya ? Pertanyaan itu saya kembalikan kpd Tuhan yang mengatur semuanya.

Saya tak bisa datang ke hari pernikahannya waktu itu, kami tak bertemu lagi lama , hanya kadang2 saya beremail ria dengannya tentang email yang lucu2. Saya dengar kemudian dia hamil dan melahirkan seorang anak perempuan............ (Saat itu pun saya masih menyayangkan perkawinannya).

Sampai suatu saat ia datang kerumah dengan sembab di matanya , dan memar dipipinya. Saya sungguh sangat terkejut. F sekarang kelihatan tua, dan kurus. Kecantikan, keceriaan dan kesegaran yang dulu terpancar diwajahnya seolah menguap separuhnya. Dia seperti memendam batin yang sangat berat.

Perasaanku ikut geram mendengarnya ceritanya kemudian. Dia memperlihatkan tengkuknya yang biru. Dari sana lah saya tahu kalau dia sama sekali tidak berbahagia dengan perkawinannya, suami nya yg tua yang diharapkan bijaksana dan bisa jadi imam dan pembimbing ternyata sangat buruk karakternya, memperlakukan F seperti budak, dan sering bertindak kasar, memukul karena hal2 sepele, dan yang lebih parah adalah TIDAK PERNAH SHALAT dan tidak bertanggung jawab. Saat itu pula saya tahu kalau laki2 itu baru dikenalnya 3 bulan sebelum menikah.

Suaminya konon seorang karyawan teladan di PLN Bandung. Faktor itu pulalah mungkin yang menyebabkan F memutuskan untuk mengakhiri hubungan nya dengan pacarnya yang dulu, untuk kemudian menikah dengan laki2 tua itu, Bapak UDAN, seorang duda beranak 3 yang umurnya mendekati setengah abad.

"Saya kira seorang teladan adalah teladan juga untuk keluarganya, ternyata tidak! Dia baik, penolong dan dermawan bagi orang lain, tapi tidak untuk istrinya, sangat kontradiktif, Saya tertipu". Saya melihat penyesalan di matanya, tapi saya sama sekali tdk bisa berbuat apa2. Saya hanya bisa prihatin atas nasibnya. Untuk menyarankan perceraian pun saya tak bisa, kasihan anaknya yang saat itu masih berumur 2 bulan..

Bulan demi bulan berlalu, dan semakin lama saya semakin tahu bahwa suaminya sama sekali tidak pernah bertanggung jawab untuk menafkahi anak dan istrinya. Entah lah apa dosa sahabatku ini sehingga dia dizalimi oleh suaminya sendiri. Konon kabarnya suaminya sering berfoya2 dengan perempuan muda yg lebih tertarik dengan uangnya.

Dasar Bajingan Tua!! saya berteriak dalam hati... Akhirnya F memutuskan berpisah, tp dia bingung dengan anaknya, karena dia tdk mampu membiayai 2 anak sendirian, suaminya tdk bertanggung jawab. Dengan berat hati dia mengutarakan maksudnya kepada saya meminta tolong mencarikan orang tua untuk anaknya. Laki2 tua tak tahu diuntung itu telah menghancurkan hidupmu.
(Kamu membuatku menjadi takut akan pernikahan..)

Lewat milis ini saya ingin sekali membantu teman saya, mungkin diantara netter ada yg tdk punya anak, dan berniat menjadi orang tua dari seorang anak perempuan berusia krg lbh 11 bulan dan bisa mengasihi dan mencintai anak tsb dan memberikan masa depan yg lbh baik. Dengan syarat pasangan tsb beragama muslim dan bukan saudara , kerabat atau teman dekat dari mantan suaminya.

Saya hanya menyampaikan apa yang menjadi kehawatiran seorang teman.

Silakan hubungi saya via email ini..
__________________



--------------------------------------------------------------
Kirim bunga, http://www.indokado.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke