Just FYI yaaa..

smoga bemanfaat!

Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com

--- In [EMAIL PROTECTED], "caeciliapudjiastuti" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Dear all,
kebetulan punya akses ke sana, ini saya copykan artikel yang ada di
koran tempo.


Salam ASI,
Sisil


Koran Tempo
Senin, 06 Agustus 2007
Gaya Hidup
Setetes demi Kehidupan

Bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan lain setelah dilahirkan.

Rina tidak pernah mengira bahwa menyusui merupakan tugas berat.
Pikirnya, memberikan air susu ibu (ASI) kepada bayinya sama saja
dengan menyodorkan sebotol susu. Air langsung keluar dan si bayi pun
dengan mudah menyedotnya. Air susunya memang mengucur deras, tapi
rupanya ia tak tahu teknik menyusui. Itu ditambah dengan
kecanggungannya karena si bayi tergolong mungil, yakni mempunyai berat
2,5 kilogram.

Di rumah mertua, tempat tinggalnya sementara, Rina makin merasa
terpuruk karena mertuanya, yang semula mendukung usahanya untuk
menyusui, sempat tergelak melihat putingnya yang nyaris tidak tampak.
Ketegangan pun menyelimuti ibu baru ini. Setumpuk hambatan memang
kerap menghadang para perempuan setelah melahirkan. Bahkan artis Maudy
Koesnaedi pun merasa hatinya remuk redam ketika ASI-nya tak mengucur
jua hingga hari keempat. Ia sempat tergoda memberikan susu formula.
Untung niat itu bisa diurungkan.

Nah, bayangkan jika akhirnya para ibu muda memilih memberikan susu
formula bagi si kecil karena serentetan masalah--terutama stres--yang
berujung pada kemacetan produksi air susu. "Dengan 4,5 juta ibu
menyusui di Indonesia, diperlukan triliunan rupiah untuk susu
formula," ujar Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA, konsultan laktasi.
Jadi bayangkan penghematan yang bisa dilakukan jika jutaan ibu
tersebut memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan.

Tak hanya dari segi ekonomis, manfaat menyusui, bagi si ibu, juga
segudang (lihat boks). Dari sebuah penelitian, kata Rulina, bahkan ASI
ditemukan berpengaruh terhadap kesehatan mental anak. Anak-anak yang
tidak mendapat ASI cenderung lebih perasa, tidak percaya kepada orang
lain, dan lebih merasa bahwa dirinya kurang kasih sayang. Kalau masih
mau diurut lagi manfaatnya, kita bisa membaca beragam manfaat ASI yang
kerap didengungkan berulang-ulang, terutama kandungan primanya yang
bermanfaat bagi kesehatan bayi.

Penelitian di Ghana mengungkapkan 16 persen kematian bayi dapat
dicegah dengan pemberian ASI sejak hari pertama bayi dilahirkan.
Persentase tersebut naik menjadi 22 persen ketika ASI diberikan sejak
satu jam pertama masa kelahiran. "Pemberian ASI sejak dini berarti
memberi makanan bergizi, melindungi bayi terhadap penyakit yang
mematikan, serta membantu pertumbuhan dan perkembangan anak," papar
Ann M. Veneman, direktur eksekutif badan dunia untuk anak, pendidikan,
dan makanan (UNICEF).

Badan dunia ini pun memperkirakan pemberian ASI eksklusif (6 bulan)
dapat mencegah kematian 1,3 juta anak di bawah 5 tahun. Di Indonesia,
hanya 8 persen ibu yang melakukannya dan cuma 4 persen bayi yang
disusui ibunya dalam satu jam pertama setelah kelahirannya.

Rulina menyebutkan kandungan air susu setiap makhluk hidup
berbeda-beda. Karena itu, ASI tidak bisa tergantikan dan disamakan
dengan susu binatang apa pun. Ikan paus, kata dia, karena melahirkan
dan hidup di udara dingin, air susunya mengandung lemak tinggi, yakni
50 persen. Pada ASI, kandungan lemaknya hanya 3,5 persen. Kelazimannya
pun berlainan. Contohnya, kelinci hanya menyusui sekali sehari
sehingga protein pada air susunya mencapai 12 persen. Bandingkan
dengan manusia, ketika para ibunya menyusui setiap dua jam sekali
sehingga kandungan proteinnya hanya 1 persen.

Bahkan, kata Rulina, ibu menyusui yang tengah hamil pun masih tetap
boleh menyusui bayinya. Ia meminta ibu-ibu jangan buru-buru tergoda
memberi susu formula jika dalam hitungan jam air susunya tak kunjung
keluar. "Pada dasarnya bayi bisa bertahan selama 72 jam tanpa makanan
lain setelah dilahirkan," ujarnya. Kondisi tersebut sudah menjadi
mekanisme alami. "Jadi jangan khawatir bila hingga 12 jam ASI tidak
keluar deras," ujarnya. Sebab, tetes-tetes ASI pertama-tama sudah
lebih dari cukup buat si mungil. RITA NARISWARI


Dari Ibu untuk Ibu

   1. Pemberian ASI bisa mendorong para ibu tidak mengalami perdarahan
setelah melahirkan.
   2. Seiring dengan proses menyusui, akan keluar hormon yang bisa
mempercepat pengecilan atau penciutan rahim.
   3. Sudah kerap dikumandangkan bahwa pemberian ASI bisa menjadi cara
program Keluarga Berencana alami yang sifatnya sementara.
   4. Jangan lupa, dengan menyusui, risiko terkena kanker payudara dan
ovarium pun lebih kecil.


Sumber: Prof Dr dr H Rulina Suradi, SpA

--- End forwarded message ---


--------------------------------------------------------------
Beli tanaman hias, http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke