Dari  milis tetangga


***********************
No virus was detected in the attachment no filename

Your mail has been scanned by InterScan.
***********-***********




Dear all,

Haruskah Indonesia diberlakukan seperti di China ??!! Agar Indonesia
bersih dari Korupsi.

DAFTAR KEKAYAAN PEJABAT POLRI :

1. DA'I BACHTIAR 1,2 T
2. ADANG DORODJATUN 1,1 T
3. MAKBOEL PADMANEGARA 800 M
4. SALEH SAAF 800 M
5. FIRMAN GANI 800 M
6. IWAN SUPANJI 600 M
7. RASYID RIDHO 600 M
8. DEDI S KOMARUDIN 500 M
9. EDDY GARNADI 400 M
10. BUDI GUNAWAN 400 M
11. MATHIUS SALEMPANG 300 m
12. HERU SUSANTO 300 M
13. CUK SUGIARTO 250 M
14. SYAFRIZAL 200 M
15. SUJITNO LANDUNG 200 M
16. DADANG GARNIDA 150 M

SUMBER : HUMAS PPATK
Dari Mailing List sebelah,...
Amazing...dari 2001-2005 Cina telah menghukum mati 4000 orang karena
korupsi, dan menurut AI fakta sesungguhnya masih lebih banyak lagi.
Orang bilang komunis itu kejam, tapi cara tsb terbukti sukses
memberantas
korupsi dan hasilnya terlihat indikator perekonomian Cina melesat.
Bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu ekor kera, berani
indonesia meniru?

Bangsa Ini Memerlukan Zhu
Oleh: Asro Kamal Rokan (Republika Online)

Xiao Hongbo telah dihukum mati pekan lalu. Delapan orang pacarnya yang
dibiayai dalam kehidupan mewah-- mungkin hanya menangisi lelaki
berusia 37 tahun. Tidak ada yang bisa membantunya. Deputi manajer cabang
Bank Konstruksi China, salah satu bank milik negara,di Dacheng, Provinsi
Sichuan, itu dihukum mati karena korupsi. Xiao telah merugikan bank
sebesar
4 juta yuan atau sekitar Rp 3,9 miliar sejak 1998 hingga 2001.
Uang itu digunakan untuk membiayai kehidupan delapan pacarnya.
Xiao Hongbo satu di antara lebih dari empat ribu orang di Cina yang
telah dihukum mati sejak 2001 karena terbukti melakukan kejahatan,
termasuk korupsi. Angka empat ribu itu, menurut Amnesti Internasional
(AI), jauh lebih kecil dari fakta sesungguhnya. AI mengutuk cara-cara
Cina
itu,yang mereka sebut sebagai suatu yang mengerikan.
Tapi, bagi Perdana Menteri Zhu Rongji inilah jalan menyelamatkan Cina
dari kehancuran. Ketika dilantik menjadi perdana menteri pada 1998,
Zhu dengan lantang mengatakan, ''Berikan kepada saya seratus peti mati,
sembilan puluh sembilan untuk koruptor, satu untuk saya jika saya
melakukan hal yang sama.
Zhu tidak main-main. Cheng Kejie, pejabat tinggi Partai Komunis
Cina,dihukum mati karena menerima suap lima juta dolar AS. Tidak ada
tawar-menawar. Permohonan banding wakil ketua Kongres Rakyat
Nasional itu ditolak pengadilan. Bahkan istrinya, Li Ping, yang membantu
meminta uang suap, dihukum penjara.
Wakil Gubernur Provinsi Jiangxi, Hu Chang-ging, pun tak luput dari
peti mati. Hu terbukti menerima suap berupa mobil dan permata senil ai
Rp 5 miliar. Ratusan bahkan mungkin ribuan peti mati telah terisi, tidak
hanya oleh para pejabat korup, tapi juga pengusaha, bahkan wartawan.
Selama empat bulan pada 2003 lalu, 33.761 polisi dipecat. Mereka dipecat
tidak hanya karena menerima suap, tapi juga berjudi, mabuk-mabukan,
membawa
senjata di luar tugas, dan kualitas di bawah standar. Agaknya Zhu Rongji
paham betul pepatah Cina: bunuhlah seekor ayam untuk menakuti seribu
ekor
kera. Dan, sejak ayam-ayam dibunuh, kera-kera menjadi takut, kini
pertumbuhan
ekonomi Cina mencapai 9 persen per tahun dengan nilai pendapatan
domestik
bruto sebesar 1.000 dolar AS. Cadangan devisa mereka sudah mencapai
300 miliar dolar AS.
Sukses Cina itu, menurut guru besar Universitas Peking, Prof Kong
Yuanzhi,
karena Zhu serius memberantas korupsi. Perang terhadap korupsi diikuti
dengan
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Zhu mengeluarkan dana besar
untuk
pendidikan manajemen, mengirim ribuan siswa belajar ke luar negeri,dan
juga
mengundang pakar bisnis berbicara di Cina.
Kini, lihatlah apa yang terjadi di Indonesia.
Pengangguran terus bertambah, anak-anak gadis dari desa terpaksa
menjadi pelacur di kota, lulusan SMU menjadi pengamen, anak-anak SD yang
malu tidak dapat membayar uang sekolah, bunuh diri. Ratusan ribu orang
tumpah ke kota-kota karena di desa tidak ada harapan. Ratusan ribu orang
menjadi tenaga kerja di luar negeri, ditipu calo dan disiksa majikannya.
Mereka adalah korban. Koruptor menghisap hidup mereka, bertahun-tahun
tanpa ada yang menolong. Koruptor mengambil hak mereka atas tanah, hak
mereka atas air, hak mereka untuk sekolah, hak mereka untuk berdagang,
hak
mereka untuk bekerja, hak mereka untuk mendapatkan layanan, hak mereka
untuk kesehatan.
Apalagi hak yang tersisa untuk orang-orang miskin itu?
Pemerintah bukan penolong orang-orang miskin, terkadang mereka juga
mengambil
uang dari orang-orang miskin. Bangsa ini memerlukan orang seperti Zhu
Rongji,
bukan pesolek.
Sebab, inilah keadaan utama Indonesia:
Jatuhkanlah tiga buah batu dari pesawat udara di wilayah Indonesia,
maka yakinlah satu di antara batu itu akan mengenai kepala koruptor!










                
---------------------------------
Yahoo! for Good
 Click here to donate to the Hurricane Katrina relief effort. 

Kirim email ke