Penyakit yang ditulaskan lewat air kencing tikus got, untuk daerah yang
suka tergenang banjir.
PEDOMAN TATALAKSANA KASUS DAN PEMERIKSAAN
LABORATORIUM LEPTOSPIROSIS DI RUMAH SAKIT
Leptospirosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan kuman
leptospira patogen. Zoonosis ini merupakan salah salah satu dari the
emerging infectious diseases. dan menjadi masalah kesehatan masyarakat,
terutama di daerah beriklim tropis dan subtropis, dengan curah hujan
tinggi seperti Indonesia. Gejala klinis leptospirosis yang tidak
spesifik dan sulitnya tes laboratorium untuk konfirmasi diagnosis
mengakibatkan penyakit ini seringkali tidak terdiagnosis. Pejamu
reservoar kuman leptospira adalah roden dan hewan peliharaan, dengan
manusia sebagai hospes insidentil. Penularan terjadi secara langsung
dari cairan tubuh hewan infeksius atau tidak langsung dari lingkungan
terkontaminasi kuman leptospira. Penularan dari manusia ke manusia
jarang namun dapat terjadi melalui hubungan seksual, air susu ibu dan
sawar plasenta. Menurut keparahan penyakit, leptospirosis dibagi
menjadi ringan dan berat, tetapi untuk pendekatan diagnosis klinik dan
penanganannya, dibagi menjadi leptospirosis anikterik dan leptospirosis
ikterik. Mayoritas kasus leptopirosis adalah anikterik yang terdiri
dari 2 fase/stadium yaitu fase leptospiremia/ fase septikemia dan fase
imun, yang dipisahkan oleh periode asimtomatik. Pada leptospirosis
ikterik, demam dapat persisten dan fase imun menjadi tidak jelas atau
nampak tumpang tindih dengan fase septikemia. Keberadaan fase imun
dipengaruhi oleh jenis serovar dan jumlah kuman leptospira yang
menginfeksi, status imunologi, status gizi pasien dan kecepatan
memperoleh terapi yang tepat. Manifestasi klinis berupa demam ringan
atau tinggi yang bersifat remiten, mialgia terutama pada otot betis,
conjungtival suffusion (mata merah), nyeri kepala, menggigil, mual,
muntah dan anoreksia, meningitis aseptik non spesifik. Gejala klinik
leptospirosis ikterik lebih berat, yaitu gagal ginjal akut, ikterik dan
manifestasi perdarahan (penyakit Weil ). Selain itu dapat terjadi Adult
Respiratory Distress Syndromes (ARDS), koma uremia, syok septikemia,
gagal kardiorespirasi dan syok hemoragik sebagai penyebab kematian
pasien leptospirosis ikterik. Faktor-faktor prognostik yang
berhubungan dengan kematian pada pasien leptospirosis adalah oliguria
terutama oliguria renal, hiperkalemia, hipotensi, ronkhi basah paru,
sesak nafas, leukositosis >12.900/ mm3, kelainan Elektrokardiografi
(EKG) menunjukkan repolarisasi, dan adanya infiltrat pada foto pecitraan
paru.
Kasus leptospirosis jarang dilaporkan pada anak, karena tidak
terdiagnosis atau manifestasi klinis yang berbeda dengan orang dewasa.
Pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk memastikan diagnosa
leptospirosis, terdiri dari pemeriksaan secara langsung untuk mendeteksi
keberadaan kuman leptospira atau antigennya (kultur, mikroskopik,
inokulasi hewan, immunostaining, reaksi polimerase berantai), dan
pemeriksaan secara tidak langsung melalui pemeriksaan antibodi terhadap
kuman leptospira( MAT, ELISA, tes penyaring). Baku emas pemeriksaan
serologi adalah MAT, suatu pemeriksaan aglutinasi secara mikroskopik
untuk mendeteksi titer antibodi aglutinasi, dan dapat mengidentifikasi
jenis serovar. Pemeriksaan penyaring yang sering dilakukan di
Indonesia adalah Lepto Tek Dri Dot dan LeptoTek Lateral
Flow. Diagnosis leptospirosis dapat dibagi dalam 3
klasifikasi yaitu :
-
Suspek, bila ada gejala klinis, tanpa dukungan tes
laboratorium.
-
Probable, bila gejala klinis sesuai leptospirosis
dan hasil tes serologi penyaring yaitu dipstick, lateral flow, atau
dri dot positif.
-
Definitif , bila hasil pemeriksaan laboratorium
secara langsung positip, atau gejala klinis sesuai dengan
leptospirosis dan hasil tes MAT / ELISA serial menunjukkan adanya
serokonversi atau peningkatan titer 4 kali atau lebih.
Terapi leptospirosis mencakup aspek terapi aspek kausatif,
dengan pemberian antibiotik Prokain Penisilin, Amoksisilin, Ampisilin,
Doksisiklin pada minggu pertama infekasi, maupun aspek simtomatik dan
suportif dengan pemberian antipiretik, nutrisi, dll.
Semua kasus leptospirosis ringan dapat sembuh sempurna, berbeda
dengan leptospirosis berat yang mempunyai angka CFR tinggi, antara 5 –
40%. Prognosis ditentukan oleh berbagai faktor seperti virulensi kuman
leptospira, kondisi fisik pasien, umur pasien, adanya ikterik, adanya
gagal ginjal akut, gangguan fungsi hati berat serta cepat lambatnya
penanganan oleh tim medik. Pencegahan penularan kuman leptospira
dapat dilakukan melalui tiga jalur intervensi yang meliputi intervensi
sumber infeksi, intervensi pada jalur penularan dan intervensi pada
pejamu manusia. |
PENGAMATAN GERAKAN LEPTOSPIRA DALAM
URINE DENGAN CARA SEDERHANA
A. Halim Mubin* Gatot Lawrence**
* Sub Bagian Penyakit Infeksi/Menular, Bagian Ilmu
Penyakit Dalam FK UNHAS; ** Bagian Patologi FK UNHAS; PETRI
UjungPandang
ABSTRAK Pemeriksaan sederhana dengan mikroskop
biasa dapat dideteksi adanya Leptospira dalam urine tanpa atau dengan
pewarnaan. Pada preparat hidup dapat dilihat gerakan-gerakan maju,
mundur atau rotasi mulai dari gerakan lambat sampai yang cepat. Umumnya
bentuk spiralnya sulit tampak dengan pembesaran 10 x 40 kali. Leptospira
yang bergerak cepat pada akhirnya berhenti bergerak dengan sendirinya.
Sebagaian tampak membelah diri dengan cara terpotong melintang, sehingga
terpisah menjadi mother dan daughter leptospira. Hanya sebagaian kecil
yang bergerak dengan bentuk spiral yang jelas. Morfologi leptospira
lurus atau melengkung, bentuk spiralnya sulit kelihatan dan begitu pula
ujungnya berupa kait (hook). Ukurannya panjangnya bervariasi antara
pendek, sedang dan panjang. Beberapa tampak seperti
Streptokokus. Dengan pewarnaan Giemsa berwarna kemerah-merahan, dan
dengan gram merah kebiru-biruan (gram negatif). Dibutuhkan penelitian
lanjutan untuk menetapkan diagnosis leptospira pada seseorang.
ABSTRACT Simple diagnostic method by using light
microscopy can be used for detecting leptospira in the urine with or
without staining. In a living specimen we can observe the movement i.e.
forward, backward and rotating, as well as slow and fast. The morphology
of leptospira is spiral and difficult to be observed under 10x40
magnification. The fast moving leptospira usually stop by itself. Some
of them have a segmented body and evetually separated. Thereby a mother
and daughter leptospira can be seen. The morphology usually straight,
spiral with hook ending. The size varied from short, intermediate, and
long. Some of them look like streptococcus. With Giemsa staining the
germ looks pink, and Gram staining it will look blue ( Gram negative).
Further study is needed to evaluate the characteristic and diagnostic
approach of leptospira in human (J Med Nus 1996; 17:72-76).
Leptospira merupakan kelompok kuman yang dapat menyebabkan
leptospirosis, termasuk penyakit zoonosis, yang patogen disebut
Leptospira interrogans dan yang tidak petogen disebut Leptospira
biflexa. Disebut interrogans karena bentuknya menyerupai tanda tanya (?)
(interrogative : menanyai) (Sanford, 1984). Ada 3 serovar yang sering
menyebabkan infeksi pada manusia yaitu Leptospira ictrerohaemorrhagiae
pada tikus, Leptospira canicola pada anjing dan Leptospira pomona pada
sapi dan babi. Yang paling sering menyebabkan penyakit berat (penyakit
Weil) adalah Leptospira ictreromorrhagiae. Leptospira masuk ke tubuh
melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan urine yang
mengandung Leptospira. Disamping itu dapat juga melalui kulit yang lecet
atau melalui konyuktiva (Jacobs RA, 1995). Leptospira yang masuk tubuh
manusia adalah patogen (Leptospira interrogans). Untuk mengamati
gerakan Leptospira digunakan mikroskop lapangan gelap (darkfield
microscope). Alat ini sulit disiapkan di daerah perifer, sehingga
diagnosis sangat sulit dilacak, walaupun secara klinis prevalensi
Leptospira dewasa ini semakin meningkat.
BAHAN DAN CARA PENELITIAN Bahan
penelitian Bahan pemeriksaan adalah urine segar penderita yang
suspek penyakit Weil. Cara pemeriksaan : A. Pemeriksaan
urine langsung
-
Sebanyak 5 ml urine segar dimasukkan ke dalam
tabung sentrifus.
-
Urine dipusing dengan kecepatan 1000-1500 rpm
selama 5-10 menit.
-
Supernatan tabung sentifus dibuang, sehingga
endapan tersisa bersama dengan urine sebanyak 1-2 tetes. Dalam
prakteknya tabung dituang saja selama 3 detik lalu kemudian tabung
diletakkan pada rak tabung yang telah disediakan.
-
Dengan hati-hati satu tetes urine tersebut disedot
dengan pipa pasteur, lalu diletakkan ke atas gelas obyek kemudian
ditutup dengan kaca penutup yang agak kecil (berukuran 22x22 mm).
Harus dijaga agar tetesan tidak terlalu banyak, supaya urine tidak
melimpah setelah ditutup dengan kaca penutup.
-
Preparat tersebut langsung diperiksa tanpa
pewarnaan di bawah microskope dengan pembesaran 10 x 40.
-
Cahaya diatur jangan sampai terlalu terang yang
menyilaukan atau justru cahaya terlalu gelap, karena pada kedua
keadaan tersebut leptospira tidak akan tampak. Jadi kekuatan cahaya
yang diatur sedemikian rupa kira-kira sama kuatnya bila hendak melihat
sedimen urine.
-
Karena Leptospira bergerak, maka untuk mengamatinya
secara cermat sewaktu-waktu diperlukan perubahan fokus.
-
Leptospira yang tidak bergerak terlalu cepat dapat
dilihat bentuknya lebih jelas pada pembesaran 10 X 100 dengan minyak
emersi.
B. Pemeriksaan dengan pewarnaan
-
Dilakukan seperti langkah 1 sampai 3 di atas.
-
Urine yang diteteskan di atas kaca obyek dibuat
preparat halus yang tipis lalu dikeringkan.
-
Setelah kering difiksasi dengan methanol
-
Setelah kering dengan methanol diberi pengecetan
Giemsa atau Gram.
HASIL PENGAMATAN Hasil dapat diperoleh dari
pemeriksaan tanpa pewarnaan atau dengan pewarnaan. A. Pemeriksaan
tanpa pewarnaan Pada pemeriksaan Leptospira tanpa pewarnaan akan
tampak beberapa keadaan sebagai berikut : Bentuk leptospira Ukuran
Leptospira tidak sama, bervariasi antara 2? - 24?. Ada tiga ukuran
panjang yaitu:
-
Berukuran mini, hanya menyerupai kuman berbentuk
batang, ukurannya 4-6? (lebar 0,1-0,2?).
-
Ukuran sedang 2-3 X ukuran mini
-
Ukuran terpanjang, biasanya ukurannya 2 x ukuran
sedang
-
Sebagaian leptospira berbentuk menyerupai
streptokokus, dimana yang berukuran mini hanya terdiri dari 2
koki
-
Ditemukan bentuk-bentuk batang yang bergerak maju
sesuai dengan sumbu memanjang.
-
Ada yang bergerak sangat lincah, sehingga cepat
melintasi lapangan penglihatan pada pembesaran 10x40 apalagi pada
pembesaran 10x100. (pada pembesaran 10x100 Leptospira sulit
dilihat). Kadang-kadang ada yang tampak bergerak secara rotasi bila
mengambil arah vertikal. Umumnya yang bergerak lincah berukuran
mini.
-
Ada yang bergerak sangat lemah, hanya dengan
pengamatan yang teliti dapat diamati gerakannya terutama pada
pembesaran 10x 100.
-
Ada yang tidak bergerak. Kalau diamati agak lama,
maka beberapa Leptospira yang aktif akhirnya akan berhenti
bergerak.
-
Hanya sebagaian kecil leptospira yang bergerak
dengan bentuk spiral yang jelas.
Beberapa bentuk leptospira dari urine penderita Penyakit
Weil
Leptospira yang berukuran panjang bila bergerak sekali cukup laju dan
jauh jangkauannya. Mereka kadang-kadang bergerak kesatu arah, tetapi
bila mengalami hambatan sering bergerak ”mundur” tanpa mengubah haluan,
namun kecepatan geraknya secepat gerakan maju. Bila diamati terus, maka
Leptospira ukuran terpanjang ini merupakan dua Leptospira yang akan
membelah secara melintang, dimana “kepalanya” lebih dahulu lahir.
Setelah “aterm” keduanya aktif untuk memisahkan diri dengan adanya
pemisahan antara kedua “ekor”. Rupanya adanya gerakan “ maju” dan “
mundur” tersebut di atas sebagai akibat dari gerakan individu pertama ke
depan, sementara individu kedua tertarik saja, dan bila “mundur” berarti
individu kedua yang maju sedangkan individu pertama diam dan mengikut
saja. Jadi sebelum keduanya berpisah untuk membentuk individu
masing-masing, mereka dapat bergerak bergantian atau bersamaan dengan
arah yang berlawanan. Gerakan-gerakan inilah yang akhirnya memisahkan
antara mother dan dauhter Leptospira tersebut. Spiralisasi gerakan
badannya tidak begitu jelas, kadang-kadang hanya tampak seperti bergetar
saja.
B. Dengan Pewarnaan Giemsa dan Gram Dengan pewarnaan
Giemsa Leptospira akan tampak sebagai batang-batang kecil yang lurus
atau melengkung berwarna kemerah-merahan, tidak berbentuk spiral. Dengan
pengecetan Gram berwarna merah kebiru-biruan (Gram Negatif). Kita mesti
hati-hati dengan hyphe jamur yang kadang-kadang juga ditemukan.
DISKUSI Kebanyakan penulis mengemukakan bahwa
Leptospira hanya dapat dilihat dengan mikroskop lapangan gelap
(dark-field microscopy), fase kontrast (phase contrast) atau dengan cara
imunofluoresens dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa (light
microscopy) (Alexander, 1983; McClain, 1985; Kempe, 1987). Leptospira
muncul dalam urine pada minggu kedua penyakit dan dapat bertahan satu
bulan atau lebih (Kempe, 1987). Tidak jelasnya bentuk spiral dari
Leptospira sewaktu bergerak mungkin karena spiralnya sangat halus (very
fine spiral) (Jawetz, 1982). Tetapi jika diamati beberapa preparat akan
tampak beberapa Leptospira bergerak dengan spiral jelas. Dan gerakan
rotasi jelas tampak pada waktu Leptospira bergerak secara vertikal.
Gerakan maju mundur (move forward and backward) dalam urine dapat
ditemukan sebagaimana dikemukan oleh Alexander (1983), bila Leptospira
berada dalam medium cair yang lain. Dengan pemeriksaan lapangan redup
pada mikroskop biasa morfologi leptospira secara umum dapat dilihat. Hal
mana akan terlihat lebih jelas pada pemeriksaan khusus dengan darkfield
microscope (Jawets, 1982). Dengan scaning mikrograf elektron akan tampak
kait dan spiralnya (Boyd and Hoerl, 1986). Dengan menggunakan mikroskop
biasa struktur yang yang lebih kecil masih sulit terlihat dengan
jelas. Dalam keadaan tidak bergerak tanpa pewarnaan atau dengan
pewarnaan atau dengan pewarnaan Giemsa atau Gram sebahagian Leptospira
terkesan seperti streptokokus, sesuai dengan yang dikemukan potrais
(pendekatan pribadi, seorang peneliti Belgia). Ukuran Leptospira
bervariasi antara 4-20? (Sparling dan Basemen, 1980; Joklik, 1984). Hal
yang sama ditemukan pada penelitian ini ada yang berukuran mini, sedang
dan panjang. Ukuran bervariasi dari 4 ? sampai 25 ?. Dengan pemeriksaan
sederhana ini memungkinkan mengamati Leptospira pada pemeriksaan rutin
urine dengan cukup mudah sambil dapat mengikuti gerakan-gerakannya.
KESIMPULAN
-
Leptospiruria mudah dideteksi dengan menggunakan
mikroskop biasa dengan mengatur lapangan penglihatan redup (agak
gelap) pada pembesaran minimal 10x40 atas preparat tanpa
pewarnaan.
-
Adanya Leptospiruria dianggap positif bila
ditemukan Leptospira yang bergerak minimal satu dalam satu lapangan
penglihatan 10x40.
-
Leptospiruria belum dapat memastikan apakah
Leptospira interrogans atau Leptospira biflexa.
-
Dengan pewarnaan Giemsa dan Gram sulit memastikan
Leptospira karena bentuknya menyerupai hyphe jamur
-
Pemeriksaan leptospiruria tanpa pewarnaan lebih
mudah mendeteksi Leptospira dari pada dengan pewarnaan Giemsa atau
Gram. |
Fx.Mingky Listiyadhi PT.Hero Supermarket Tbk Hero Building II
Lantai 6, Jl. Jend.Gatot Subroto 177A Kav.64 Jakarta Selatan - DKI - 12870
- Indonesia telp. 021-83788147 Fax. 021-8355571 Hp : 0815-8386595 email
terima: [EMAIL PROTECTED]
dan email kirim: [EMAIL PROTECTED]
|