Pencegahan kanker rahim
http://www.glorianet.org/keluarga/wanita/wanimenc.html

Kanker Mulut Rahim, Momok Semua Wanita
http://www.balita-anda.indoglobal.com/mulutrahim.html


KANKER mulut rahim (serviks), tak pelak, merupakan momok yang paling menakutkan bagi 
semua wanita. Selain belum ada obatnya, kanker mulut rahim juga bisa mengakibatkan 
kematian. Jenis kanker ini paling sering ditemukan di antara penyakit kanker 
ginekologik, dan menjadi penyebab kematian utama wanita penderita kanker di negara 
berkembang, termasuk Indonesia.

Kanker mulut rahim ditandai dengan tumbuhnya sel-sel pada mulut rahim yang tidak lazim 
(abnormal). Sebelum menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami 
oleh sel-sel tersebut selama bertahun-tahun.
Pada stadium awal, kanker ini cenderung tidak terdeteksi. Pada tahap prakanker atau 
displasia sampai stadium 1, praktis tidak ada keluhan yang dirasakan. Baru menginjak 
stadium 1A-3B terdapat keluhan. Salah satu tanda signifikan adalah keluar darah 
sewaktu berhubungan seks, sedangkan pada stadium 4B, sel kanker mungkin sudah menjalar 
ke otak dan paru-paru. 

"Penyebab kanker rahim adalah virus Human papilloma. Virus ini muncul antara lain 
akibat perilaku sering berganti-ganti pasangan seks, sehingga menimbulkan penyakit 
kelamin," kata seksolog dan ahli kandungan dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS.

Selain itu, sel-sel mulut rahim yang teracuni oleh nikotin yang dikandung dalam darah 
juga memunyai kecenderungan memengaruhi selaput lendir pada tubuh, termasuk selaput 
lendir mulut rahim, sehingga membuatnya rentan terhadap sel-sel kanker. Bisa juga 
terinfeksi dari sperma yang mengandung komplemen histone yang dapat bereaksi dengan 
DNA sel serviks, sehingga terjadi kanker. Cairan sperma (semen) pria yang bersifat 
alkalis juga dapat menimbulkan perubahan pada sel-sel ephitel serviks (neoplasma dan 
displasia), dan mengakibatkan kanker mulut rahim.

"Makin maraknya penggunaan pil kontrasepsi dan memudarnya rasa malu kalau hamil di 
luar nikah juga berperan dalam peningkatan angka kanker mulut rahim," tambah Boyke 
yang juga Direktur Utama Klinik Pasutri itu.

Bagaimana mencegahnya?
"Adanya deteksi dini dan banyaknya penanganan serta manajemen medis yang baik dalam 
penanganan kanker akan memperpanjang lama hidup penderita," ujar dr Indriani SpRM, 
dari RS Kanker Dharmais, Jakarta.

Pencegahan paling efektif adalah melalui pendeteksian dini dengan pemeriksaan pap 
smear, yang bisa mendeteksi pertumbuhan sel-sel yang akan menjadi sel kanker. Semakin 
dini sel-sel abnormal terdeteksi, semakin rendahlah risiko seseorang menderita kanker 
mulut rahim.

Pap smear test adalah suatu pemeriksaan yang aman, murah, dan telah dipakai 
bertahun-tahun untuk mendeteksi kelainan sel-sel di mulut rahim. Tes ini pertama kali 
ditemukan oleh dr George Papanicolou. Metode tes ini adalah pemeriksaan sel-sel yang 
diambil dari cairan mulut rahim dan kemudian diperiksa dengan mikroskop untuk melihat 
perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Tes ini tidak memakan banyak 
waktu, hanya beberapa menit.

Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, akan dimasukkan sebuah alat yang disebut 
spekulum ke dalam liang vagina. Kemudian cairan sel rahim diambil dengan cara mengusap 
dinding leher rahim dengan sebuah alat yang disebut spatula. Cairan tersebut dioleskan 
pada object-glass, kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk diperiksa lebih 
lanjut. Pemeriksaan pap smear yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih 
dini adanya perubahan awal dari sel-sel yang berpotensi menjadi kanker.

Namun, pemeriksaan pap smear memiliki beberapa kelemahan yang memungkinkan mendapatkan 
hasil yang kurang akurat, misalnya bila pengeluaran cairan dari vagina kurang memadai 
hingga sel di dalamnya tidak terlihat. Kelemahan lainnya, mungkin karena zat pewarnaan 
yang digunakan sudah kedaluwarsa. Kendala lainnya menyangkut human error ketika 
pemeriksaan dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindarkan wanita dari 
kemungkinan terkena kanker mulut rahim.

1. Pemeriksaan teratur. Apabila Anda wanita dewasa yang melakukan hubungan seks secara 
teratur, lakukan pap smear test setiap dua tahun. Ini dilakukan sampai berusia 70 
tahun.

2. Waspadai gejalanya. Segera hubungi dokter kalau ada gejala-gejala yang tidak normal 
seperti pendarahan, terutama setelah aktivitas seksual.

3. Hindari merokok. Wanita sebaiknya tidak merokok, karena dapat merangsang timbulnya 
sel-sel kanker melalui nikotin dikandung dalam darah Anda. Risiko wanita perokok 
terkena kanker mulut rahim adalah 4-13 kali lebih besar dibandingkan wanita bukan 
perokok. Diperkirakan nikotin memberikan efek toksik pada sel epitel, sehingga 
memudahkan masuknya mutagen virus.

4. Hindarkan antiseptik. Hindarkan kebiasaan pencucian vagina dengan menggunakan 
obat-obatan antiseptik maupun deodoran karena akan mengakibatkan iritasi di serviks 
yang merangsang terjadinya kanker.

5. Hindari pemakaian bedak (talek). Hindari pemakaian talk (bedak) pada vagina wanita 
usia subur, karena justru bisa mengakibatkan kanker ovarium (indung telur). Jangan 
menggunakan estrogen pada wanita yang terlambat menopouse.

Faktor-faktor lain yang juga ikut memicu mudahnya sel kanker mulut rahim menyerang 
antara lain hubungan seksual terlalu muda (di bawah usia 20), dan hubungan seksual 
yang tidak stabil. Selain itu, pemberian hormon diethistilbesterol (DES) sewaktu hamil 
dapat menimbulkan kanker serviks dan vagina pada keturunannya.

Tapi, masalah faktor ganti-ganti pasangan seksual dalam perkara kanker mulut rahim ini 
bukan hanya 'larangan' bagi pihak wanita. Istri yang suaminya gemar 'jajan di luar' 
juga berpotensi besar terserang kanker mulut rahim.

Namun, secara umum, kanker mulut rahim ini disebabkan ketidaktahuan atau rendahnya 
pengetahuan tentang pencegahan itu akibat faktor sosioekonomi yang rendah. (*/V-1)

http://www.media-indonesia.com/cetak/berita.asp?ID=2002073023515871 


---
Outgoing mail is certified Virus Free.
Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
Version: 6.0.456 / Virus Database: 256 - Release Date: 2/18/03

Kirim email ke