Mengapa Anak Terus Panas-Batuk-Pilek..?

Oleh: Prof. dr. Iwan Darmansjah, SP.Fk

Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu 
dikandung atau menyusui ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai 
panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. 
Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan 
seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Namun, nyatanya banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2-3 minggu karena 
penyakit yang sama : bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orangtua bosan.

Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat bermacam-macam, 
misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi dan ada perokok di rumah. Penggunaan 
penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, membuat hidung 
anak mampet sehingga ia bernapas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang 
lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan 
tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk-pilek. Tak langka pula 
kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat 
tenggorokan tergelitik.

Batuk pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6-12 bulan sebenarnya masih 
dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi 
setiap 2-3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini terjadi maka ada dua kemungkinan 
kesalahkaprahan dalam penanganannya.

Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95 persen 
serangan batuk pilek -- dengan atau tanpa demam-- disebabkan oleh virus, dan 
antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik 
kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan 
mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam 
beberapa hari dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi 
terkontrol berulangkali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950-1960-an. Hasilnya 
selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi 
menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi 
imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya, anak jatuh sakit setiap 
2-3 minggu dan perlu berobat lagi. Orangtuanya lalu langsung membeli antibiotik di 
apotek atau pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan ini : sakit-antibiotik-imunitas menurun-sakit lagi, akan membuat si 
anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi 
juga sering akan terjadi, yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah 
sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk-pilek 
yang adekuat diberikan), setelah 1-3 bulan si anak tidak akan gampang terserang 
penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik.

Salah kaprah kedua ialah : gejala batuk-pilek yang tidak diobati secara benar, artinya 
siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak 
selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi batuk-pilek 
malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan.

Suatu perubahan dalam resep yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk 
memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah : menghentikan 
antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus menerus, menghentikan 
pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan 
campuran obat pilek yang baru. Efedrin dosis kecil- dicampur dengan antihistamin yang 
efektif - merupakan obat pilek terbaik. Semua obat yang ternyata tidak terbukti 
efektif perlu dihentikan.

Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal 
tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu 
lagi begitu sering berobat karena flu!

(Sumber : KCM)





---------------------------------------------------------------------
>> Parade Parcel Indokado 2002-2003 - Buy 10, Get One Free! ----> 
>http://www.indokado.com/parcel2002.html
>> Info balita, http://www.balita-anda.com
>> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke