pengorbanan seorang ibu untuk anaknya sangat besar ya..

Meninggal Karena Tolak Kemoterapi Demi Selamatkan Bayi di RahiM
<http://www.detikhealth.com/read/2011/10/20/120356/1748518/1202/meninggal-karena-tolak-kemoterapi-demi-selamatkan-bayi-di-rahim?l991101755#detikshare>


 [image: img] *(dok: Dailymail)*
*Oklahoma City,* Selama bertahun-tahun Stacie Crimm mengira dirinya tidak
subur karena sulit punya anak. Hingga akhirnya ia bisa hamil saat berusia 41
tahun. Namun selama hamil ia terkena kanker kepala dan leher stadium lanjut.
Demi menyelamatkan nyawa sang bayi yang sangat diinginkannya Stacie menolak
kemoterapi.

Stacie tak ingin efek negatif kemoterapi berimbas ke bayi yang dikandungnya.
Tapi akibat menolak kemoterapi, tubuhnya menjadi sangat lemah selama masa
kehamilan.

Stacie merasakan ada kondisi yang serius di tubuhnya setelah beberapa minggu
kehamilannya. Ia mulai merasakan kekhawatiran serius karena sering mengalami
sakit kepala parah, penglihatan ganda dan juga tremor yang melanda setiap
inci tubuhnya.

Akhirnya pada bulan Juli ia memeriksakan diri ke dokter dan hasil CT scan
menunjukkan ia menderita kanker kepala dan leher stadium lanjut. Saat itu ia
harus memutuskan untuk memilih antara hidupnya atau bayi yang dikandungnya.
Saat itu ia menolak melakukan perawatan kemoterapi agar bayinya tetap hidup.

"Ia mulai menceritakan kekhawatirannya pada saya, ia bilang khawatir tentang
bayi ini, tapi berharap bisa hidup cukup lama untuk memiliki bayi ini. Jika
terjadi sesuatu padanya maka rawatlah anak ini," ujar Ray Phillips, kakak
Stacie seperti dikutip dari *Dailymail*, Kamis (20/10/2011).

Sebulan setelah didiagnosa kanker, pada 16 Agustus 2011, Stacie ambruk dan
langsung dibawa ke OU Medical Center di Oklahoma City. Dokter mengatakan
tumor telah membungkus sekitar batang otaknya. Dua hari kemudian detak
jantung bayi yang dikandungnya mulai menurun dan jantung Stacie berhenti
berdetak.

Dokter dan para perawat memutuskan untuk melakukan operasi caesar agar bisa
menyelamatkan nyawa sang bayi. Stacie mampu bertahan 5 bulan sejak
dinyatakan kanker sebelum akhirnya dipaksa untuk melahirkan bayinya secara
prematur melalui caesar. Bayi itu diberi nama Dottie Mae yang memiliki berat
0,93 Kg.

Bayi Dottie Mae akhirnya selamat dilahirkan dengan berat badan lebih rendah
dibandingkan rata-rata berat bayi lainnya sehingga harus ditempatkan ke
ruang khusus perawatan intensif neonatal. Sedangkan Stacie yang kondisinya
makin melemah harus dibawa ke ruang perawatan intensif lainnya.

"Suster mengatakan bahwa Stacie sedang sekarat, napasnya terengah-engah dan
tubuhnya sedang melawan kematian," ungkap Ray.

Stacie harus berjuang agar bisa tetap hidup dengan bantuan ventilator dan
obat penenang selama beberapa hari. Saat itu masih ada harapan baginya untuk
hidup. Namun kanker yang diderita telah membuat salah satu matanya makin
sulit melihat dan menghancurkan otot.

Kanker itu juga telah melumpuhkan tenggorokannya sehingga jika ia berbicara,
kata-katanya tidak bisa dimengerti. Tumornya juga telah menyebar ke otak
yang membuat ia sering tidak sadar dan bahkan tidak mampu menandatangani
akte kelahiran Dottie Mae.

Saat itu Stacie sangat lemah untuk bisa menemui bayinya di ruang perawatan
khusus. Dan sang bayi pun terlalu lemah untuk dibawa ke ruang perawatan
ibunya karena masih menggunakan alat-alat perawatan neonatal. Kedua kondisi
ini tidak memungkinkan bagi keduanya untuk bertemu.

"Saya merasa tidak berdaya, saya ingin sekali membantunya dan melakukan
apapun agar ia bisa bertemu dengan bayinya. Tapi mereka mengatakan tidak
mungkin baginya untuk melihat sang buah hatinya," ujar Ray.

Pada 8 September 2011, jantung Stacie berhenti bernapas tapi ia berhasil
hidup kembali. Staf rumah sakit mengatakan pada keluarga bahwa ia sudah
sangat dekat dengan kematian. Tapi Stacie belum sekalipun menatap mata biru
bayi kecilnya dan mencium bayi yang berhasil diselamatkannya.

Hingga akhirnya perawat Agi Beo meminta tim medical centre's neonatal
transport untuk menggunakan perawatan bayi yang bisa dipindahkan agar bisa
mendekatkan bayi Dottie ke ibunya. Kereta ICU bayi Dottie kemudian dibawa ke
ruangan ibunya dengan begitu jika dikeluarkan sebentar bayi Dottie bisa
langsung dikembalikan ke kotak bayinya.

Ketika bayi Dottie didekatkan, mata Stacie terbuka dan ia mulai melihat
sekitarnya untuk menemukan sang buah hati. Para perawat dengan segera
meletakkan bayi Dottie di dada kanan ibunya. Keduanya saling menatap satu
sama lain selama beberapa menit.

"Tidak ada yang mengatakan apa-apa pada saat itu. Saya bilang pada adikku
bahwa ia telah melakukan suatu hal yang indah dan ini adalah momen yang
sempurna," ungkap Ray.

Setelah melihat dan menggendong bayinya, 3 hari kemudian Stacie meninggal
dunia karena kondisinya memburuk. Saat ini bayi Dottie tinggal dengan Ray
bersama istrinya Jennifer dan keempat anaknya di Oklahoma City.

Kirim email ke