Mikrolet Tercebur ke Kanal Banjir, Satu Penumpang Hilang Jakarta, 16 April 2007 09:34 Mikrolet M 10 jurusan Tanah Abang-Jembatan Lima B 2251 VT, tercebur ke Kanal Banjir Barat, depan Hotel Shangrila, Jakarta Pusat, Senin dinihari. Dua penumpangnya selamat, satu lainnya hilang.
Mikrolet yang berpenumpang tiga remaja itu, pada pukul 02.30 WIB, digunakan berlatih mengemudi, bergerak dari arah Tanah Abang, menuju arah Jalan Saharjo. Namun saat melewati depan Hotel Shangrila, mikrolet itu bertemu mobil bak terbuka yang akan ke pasar. Para saksi mengatakan, sempat terjadi saling salip hingga akhirnya kendaraan yang ditumpangi tiga pemuda yang berprofesi pengamen itu, menghantam trotoar jalan dan pagar, lalu tercebur ke kali itu. Sebelum menghantam trotoar, pengemudi juga berusaha menghindari menabrak taksi yang sedang parkir di depan hotel tersebut. Dua orang di dalam mikrolet itu sempat menyelamatkan diri, namun sial satu orang lagi tidak sempat menyelamatkan diri. Satu penumpang yang hilang itu adalah Damarullah, 17 tahun, warga Tomang Pulo, Jembatan Gantung RT 15/05, Jakarta Barat. Sedangkan dua penumpang yang selamat, masing-maing Sigit, 25 tahun, warga Tangerang dan Hamzah, 22 tahun, warga Jembatan Gantung, Jakbar. Keduanya saat ini dimintai keterangan di kantor Polsek Metro Menteng. Semula polisi dan warga mengira, dalam mikrolet yang ditemukan Senin pagi itu terdapat korban. Namun setelah diangkat korban itu tidak ditemukan. "Kendaraan mikrolet itu, mencoba menyalip pick up yang mau ke pasar dengan kecepatan tinggi, hingga akhirnya tidak terkontrol tercebur ke kali, setelah menabrak taksi yang sedang parkir," kata saksi mata, Titin, 23 tahun. Sementara itu, salah seorang rekan korban, Irmansyah, 28 tahun, mengatakan, sebenarnya ketiga orang itu berprofesi sebagai pengamen di kawasan Tarakan. Mereka kemudian mengambil kunci kontak mobil mikrolet milik Alex, yang akan digunakan untuk berlatih menyetir. "Pengemudi Mikrolet sendiri tengah tertidur. Ketiga rekan saya itu hendak berlatih mengendarai mobil namun apes mengalami kecelakaan. Yang mengemudi mobil itu Sigit," katanya. Orangtua korban kecelakaan yang hilang itu, Rojali, 43 tahun, mengatakan, dirinya tidak mendapatkan firasat apa pun akan kecelakaan itu, karena sebelumnya pada Minggu (15/4) malam, Damarullah sempat pulang ke rumah, namun berangkat kembali untuk mengunjungi kekasihnya di Tarakan. "Tahu-tahu saya sudah mendapatkan laporan adanya musibah ini," katanya. [TMA, Ant] http://www.gatra.com/artikel.php?id=103838