semoga bukan repost ... dapet dari milis sebelah
Chris, Papahnya Fergie n Tasya Posted by: "Felix Suteja" <mailto:[EMAIL PROTECTED] enipuan%20baru%20%28hati2%20yang%20mau%20jual%20mobil%29> [EMAIL PROTECTED] <http://profiles.yahoo.com/felixsuteja> felixsuteja Fri Jun 29, 2007 10:10 am (PST) Ini bukan soal Marketing, tapi baik untuk di share. Agar kita atau kerabat kita tidak mengalami nasib serupa. Begini kisahnya : Temannya teman saya yang juga teman saya mengalami nasib sial yang teramat sial. Kalau kata orang, sudah jatuh ketimpa tangga plus cat, batu bata dan perlengkapan pertukangan lainnya. APES.COM Karena butuh dana yang sangat mendesak, temannya teman saya yang juga teman saya tersebut memutuskan untuk melego mobil APV yang notabene didapatkan dari "tadangan" tetesan keringat selama bertahun-tahun. Semua berawal saat Mas Gun (Bukan nama sebenarnya, karena nama sebenarnya adalah Guntar Somawidjaja) memasang iklan baris di kompas pada hari Rabu, 13 Juni 2007 lalu. Agar bisa nego, sekaligus mengetahui harga penawaran tertinggi, maka Mas Gun memutuskan, tidak mencantumkan harga jual. Dalam hati sih, udah dipatok harga Rp 83 juta. Syukur-syukur kalo bisa lebih. Pukul 05.15, telepon sudah mulai berdering. Bahkan ayam tetangga yang biasanya berkokok saban pagi, terbangun oleh kringan telepon di rumah Mas Gun yang rada-rada jadul. Penawar pertama membuka angka Rp 81.5 juta. Mas Gun sedikit tersenyum, yakin akan ketemu penawar yang sesuai ekspektasinya. Penawar kedua, turun ke Rp 80 juta, penawar berikutnya tidak jauh dari dua angka tersebut. Kalau dalam bahasa statistik disebut sebagai batas bawah dan batas atas. Mas Gun mulai ga yakin. Nah......... ......., pucuk dicinta pucuk tiba (maaf....sampai saat ini, saya belum mengerti arti kata "ulam"), dari sekian penawar tiba-tiba ada yang memberikan penawaran luar biasa. Cash Rp 87 juta. Luar biasa. Angka ini, juga ada dalam statistik, biasa disebut sebagai out layer, kerennya disebut PENCILAN. Karena tidak terbiasa mengutak atik SPSS (software statistik), maka Mas Gun tidak menaruh curiga terhadap penawar dengan angka ini. Saking senangnya, mas Gun langsung menekan tombol DEAL dan tidak lagi mendengarkan saran temannya agar memilih NO-DEAL lalu mencoba membuka koper yang lain. "87 juta gi tu loh....." mungkin begitu teriak batinnya. Irwan (bukan nama sebenarnya, atau mungkin nama sebenarnya ???), sang penawar menentukan tanggal dan tempat transaksi. "dua hari lagi (Jumat, 15 Juni 2007) di Gedung Patrajasa Lt 3 MT Haryono Jakarta, kebetulan saya bekerja di gedung ini" katanya. Irwan memberitahukan bahwa yang akan membeli adalah atasannya sendiri. Tanpa diketahui oleh Mas Gun, Irwan memasang iklan di media yang sama dengan jenis mobil yang sama tapi yang dicantumkan nomor telepon berbeda. Ya... mungkin nomor telepon Irwan. Harga mobil APV ini dijual cukup murah, hanya Rp 70 juta. Dalam beberapa jam saja, puluhan penawar telah menghubungi nomor yang dicantumkan, ternyata Irwan sudah berniat buruk. Dari sekian banyak penawar, yang di pilih adalah penawar Wanita. Si Irwan pun memesan pada sang Wanita agar saat pembayaran, uang tidak langsung diberikan kepada pemilik mobil. Karena yang akan menjual mobil adalah kawannya yang berhutang kepadanya, jadi di potong hutangnya dulu. Dan, si wanita menyanggupi. Singkat cerita (emangnya siapa yang manjang-manjangin ?), berangkatlah Mas Gun bersama sopirnya ditemani mas Irwan ke Gd. Patrajasa lt 3. Sambil menunggu kedatangan si Wanita (sang bos, menurut versi Irwan), Mas Gun diminta menuliskan kuitansi di atas materai, menyiapkan surat-surat kendaraan dan dokumen lainnya. Tak lama berselang, si Wanita hadir ditempat yang sudah ditentukan. Si Wanita hadir bersama tiga anak lelakinya. Mungkin mobil APV ini buat salah satu dari ketiga anaknya tersebut. Who ever lah..! Setelah cek fisik sana-sini, Si Wanita setuju membeli mobil APV tersebut dan melakukan pembayaran. Sesuai pembicaraan sebelumnya, uang diserahkan kepada Irwan. Mas Gun cuek aja, dia fikir itu khan bawahannya, mungkin mau dihitung dulu atau apalah. Mas Gun diminta untuk menyerahkan kuitansi dan semua dokumen kepada si Wanita, tujuannya agar si Wanita bisa melakukan cek dan ricek terhadap keabsahan dokumen kendaraan tersebut. Saat si wanita melakukan cek dokumen, si Irwan menawarkan kepada dua dari tiga anak lelaki si Wanita untuk melakukan test drive terlebih dahulu. Mas Gun juga setuju, "coba dulu aja, biar ga nyesel ... mobil ini sangat terawat koq, sama seperti saya", ungkapnya berpromosi. Jadilah, Irwan, 2 anak lelaki dan Sopir Mas Gun melakukan test drive. Si Wanita dan Mas Gun sama sekali tidak menaruh curiga. Sekitar 5 menit berlalu, dan setelah puas memeriksa dokumen, si Wanita memulaibuka obrolan, "kenapa dijual mas ?" "Orang tua saya ngasih mobil baru, jadi yang ini dijual dan dananya buat liburan aja" jawab guntar "Emangnya ibu deal berapa ?" guntar balik bertanya. "Rp 70 juta", belum sempat guntar berfikir...si Wanita ngomong lagi "oooo....saya kira buat bayar hutang, makanya dijual sangat murah". Mas Gun mulai merasakan ada kejanggalan. Instingnya mulai bekerja. Indera keenamnya mencium aroma tak beres. (klo untuk mencium sih, ga usah pakai indera ke enam kali yaaa...?). "Irwan bawahan Ibu khan?" tebak...ini kalimat siapa ? "Bukan..., loh bukannya dia teman bapak ?" .....selanjutnya tebak sendiri kalimat siapa....... ......... ... "Waduh, ga beres nih........, anak ibu yang ikut punya hape ?" "Ada" "telponin dong.." "ok......... ..Hallo.. ." "yaaaa..hallo, ada apa ma ?" "Mas yang tadi megang duit ada disitu ga ?" "Ga ada ma, tadi turun di lantai dua.. katanya mau nyetorin uangnya ke bank Mandiri, katanya ga aman megang duit banyak-banyak" GUBRAKKKKKKKKKK. ....!!! Mas Gun kehilangan keseimbangan .......... "Ya, udah segera kembali ke sini..." Setelah kedua KORBAN menghadap Polsek setempat, Mas Gun dinyatakan kalah. Mobil dibawa pulang oleh si Wanita. Beberapa hari kemudian, takut membawa sial, mobil tersebut di jual lagi... dan laku dengan harga Rp 80 juta. Si Wanita, mengambil pokoknya..lalu lebihnya sebesar Rp 10 juta diserahkan kepada mas Gun. Kalau tidak jadi berlibur keliling eropa, mungkin dengan Rp 10 juta, bisa keliling PRJ selama ulang tahun kota Jakarta. Lumayanlahhhhhhhh. ......... ........ Note : Mudah-mudahan hal ini tidak terjadi kapada anda. So, Dont try it at home.