Maaf bila ada yg sudah pernah menerima atau membaca artikel ini, saya pikir artikel 
ini bagus untuk pengetahuan Moms & Dads, kali saja ada yang membutuhkan.
============================================
Kisah Keajaiban Sel Induk Darah Tali Pusar:
Penderita Leukemia Diselamatkan oleh Adik BayinyaUntuk memberikan kesempatan hidup 
kepada putranya yang menderita leukemia, sepasang suami istri memberikan darah tali 
pusar anak keduanya untuk menyembuhkannya. Darah tali pusar dari si kecil Rachel Foo 
telah menyelamatkan jiwa sang abang, Ryan, 3 tahun, yang menerima transplantasi dari 
sel induknya, setelah usaha pengobatan lain gagal. Itu terjadi 18 bulan yang lalu. 
Kini Ryan berumur 5 tahun dan mulai bersekolah di TK telah bebas dari leukemia. 

Juru bicara, CyGenics, perusahaan bioteknologi yang mengoperasikan CordLife sebuah 
bank darah tali pusar swasta yang menyimpan dan memproses darah tersebut di Singapura, 
baru mengumumkan keberhasilan transplantasi ini kemarin karena mereka ingin 
benar-benar yakin bahwa Ryan telah terbebas dari leukemia. 

Di akhir tahun 2001 para dokter hanya memberikan 10% harapan hidup jika ia tidak 
menjalani transplantasi (pencangkokkan) sumsum tulang. Sayangnya dari kedua 
orangtuanya Ryan tidak ada yang cocok sehingga Ryan membutuhkan donor dengan 
kemungkinan kecocokan 1:20000. 

Permohonan akan kesediaan donor yang dimuat pada harian Strait Times di bulan Desember 
2001 memiliki respons yang cukup baik, kata ayah Ryan Mr.S Y Foo tapi tak ada seorang 
pun yang cocok. Ketika keluarga Foo mendengar darah tali pusar dapat digunakan untuk 
menyembuhkan berbagai macam penyakit kelainan darah, mereka memutuskan untuk memiliki 
anak kedua untuk menyelamatkan Ryan. 

Sampai saat ini dilaporkan terapi sel induk darah tali pusar dapat mengatasi leukemia, 
anemia aplastic/Fanconi, dan penyakit autoimmune. “Kami sangat gembira darah tali 
Rachel 100% cocok untuk Ryan”, kata Dr.Tan Ah Moy, konsultan senior hematology dan 
oncology pada KK Women’s and Children’s Hospital dimana transplantasi itu dilakukan. 

“Kecocokan yang sempurna dapat meningkatkan keberhasilan transplantasi ini,” tambah 
dokter tersebut.” Sel induk yang sehat dari sang adik tersebut dapat memperbaharui sel 
sel yang rusak dan meningkatkan kembali sistem pertahanan tubuh yang rusak karena 
kemoterapi dan radioterapi yang digunakan dalam penyembuhan leukemia 

Apa itu sel induk darah tali pusar? 

Darah tali pusar merupakan darah yang diambil dari tali pusar atau plasenta sesaat 
setelah seorang bayi dilahirkan. Darah tali pusar kaya akan haematopoeitic stem cells 
atau sel induk hematopoietik (sel induk pembentuk darah) yang mampu memproduksi 
sel-sel darah baru baik sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah yang 
sehat. 

Sudah lebih dari 15 tahun para dokter dan peneliti mulai mengambil darah tali pusat, 
membekukan dan menyimpan darah tali pusar dalam bank darah tali pusar setelah 
keberhasilan dokter di Perancis melakukan transplantasi darah tali pusar manusia pada 
seorang anak laki-laki berusia 5 tahun yang menderita anemia Fanconi, penyakit 
keturunan mempengaruhi sumsum tulang belakang, berakibat pada menurunnya produksi 
semua jenis sel darah. 

Saat itu ia menerima suntikan darah tali pusar adiknya yang baru lahir. Sepuluh tahun 
kemudian, anak ini masih hidup dan tampak sembuh dari penyakitnya, dan masih bertahan 
sampai sekarang. Sampai saat ini, telah disimpan sekitar 22.000 sampel di seluruh 
dunia, dan telah dilakukan transplantasi darah tali pusar pada sekitar 2500 pasien. Di 
Singapura telah dilakukan 15 kasus transplantasi darah tali pusar . 

Sampai saat ini ada 72 penyakit yang saat ini dapat diobati dengan pencangkokan HSCs. 
Kebanyakan dari penyakit ini adalah penyakit yang berat, seperti leukemia, beberapa 
jenis anemia, myeloma, dan Hodgkin’s disease. Di masa mendatang, beberapa peneliti 
percaya bahwa sel induk dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit jantung, diabetes, 
Systemic Lupus Erythematosus, multiple sclerosis, muscular dystrophy, stroke, 
Alzheimer’s disease dan Parkinson’s disease. 

Berbeda dengan sel induk embrionik, sel induk yang berasal dari darah tali pusar tidak 
menimbulkan kontroversi moral dan etika. Prosedur pengambilan darah tali pusar tidak 
sakit dan dapat dilakukan dengan cepat, dengan resiko kecil untuk ibu dan anak. 
Transplantasi darah tali pusar ini semakin populer dibandingkan transplantasi sumsum 
tulang karena: 
   Proses pengambilan darah tali pusat tidak beresiko untuk ibu dan anak, sedangkan 
untuk sumsum tulang donor harus menjalani pembiusan dan ada resiko infeksi. 
   Pengambilan sum-sum tulang adalah proses yang menyakitkan dan perlu operasi. 
Pengambilan darah tali pusat adalah proses yang tidak menyakitkan untuk ibu dan anak, 
hanya sebuah jarum yang perlu ditusukan ke tali pusat yang telah dipotong, dan hanya 
memerlukan waktu beberapa menit. 
   Kekurangan besar dari pengangkokan sum-sum tulang adalah sedikitnya sum-sum tulang 
yang bisa dicangkok, terutama untuk orang dari etnik minoritas. Hanya sedikit pasien 
dapat menemukan donor yang cocok. Diperkirakan hanya 25-30% dari pasien yang 
memerlukan pencangkokan dapat menemukan donor yang cocok dari keluarganya, dan 
kemungkinan untuk mendapat donor yang cocok dari orang yang tidak ada hubungan darah 
adalah 1 dari 20000. Kalau donor dan penerimanya tidak cocok dengan sempurna, bisa 
terjadi komplikasi yang serius yang dikenal dengan Graft versus Host disease (GvHD). 
Ini terjadi ketika sel yang baru (the graft) bereaksi terhadap tubuh pasien (the 
host). 
   Darah tali pusat dapat disimpan di dalam alat pembeku, siap untuk dipergunakan jika 
diperlukan. Sumsum tulang hanya diambil ketika diperlukan, kemungkinan perlu beberapa 
minggu atau bulan untuk mendapat donor yang cocok dan rela untuk diambil. 
   Karena proses pengambilan sumsum tulang yang menyakitkan atau faktor lain, ada 
kemungkinan calon donor mengundurkan diri sebelum pengambilan dilakukan. 
   Dalam kasus pencangkokan autologous (donor dan penerima adalah orang yang sama), 
sudah pasti cocok sempurna. 
   Karena sel induk dari darah tali pusat lebih primitif dari yang ada di sum-sum 
tulang, lebih sedikit kejadian Graft versus Host Disease (GvHD), atau ketika yang 
dicangkokan melawan tubuh tempat pencangkokan. Kemungkinan tubuh menolak pencangkokan 
juga lebih kecil. Ini memungkinkan untuk melakukan pencangkokan dengan donor yang 
tidak benar-benar cocok sempurna. Oleh sebab itu darah tali pusat lebih mudah 
dipergunakan. 
Kini sedang direncanakan membangun Bank Darah Tali Pusar untuk publik di Singapura di 
mana darah tali pusar bayi akan diproses , dibekukan dan disimpan pada kuartal 
terakhir tahun ini. Rencananya akan disimpan 10000 darah tali pusar yang akan menolong 
100 penderita penyakit kelainan darah/tahun. 

Pada saat ini lebih dari 2500 orang menyimpan darah tali pusar bayinya pada 2 bank 
darah tali pusar swasta., jika sewaktu-waktu sang anak ataupun keluarganya menderita 
penyakit kelainan darah. Client yang berminat menggunakan jasa ini ini dikenakan biaya 
untuk pengambilan,pemrosesan dan penyimpanan. 

Pada kasus Ryan ,transplantasi ini berlangsung dengan baik walaupun tanpa jaminan 
bahwa penyakitnya tidak akan kumat kembali.”Kami telah membuat Ryan bahagia dan 
menikmati hari-harinya kembali .Kami akan menjalani kehidupan yang normal sebagai 
keluarga. ”kata Mr.Foo mengakhiri pembicaraan.

Sumber : Poppy Arifin, Cell Biologist Lulusan TU Darmstadt, Germany 
 


---------------------------------
  Yahoo! Messenger - Communicate instantly..."Ping" your friends today! Download 
Messenger Now

Kirim email ke