FYI..Prends..
-----Original Message----- From: kiki yuliati [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, December 29, 2004 5:30 AM To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [ipb-link] 4 jam di NAD Pasca Gempa
Ass. Wr. Wb.
Pak Muslimin Nasution, saya dan keluarga menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa keluarga besar Bapak.
Hari Selasa yang lalu (28 Des) saya ikut dalam rombongan pemda sumsel mengantar tim medis, dan bantuan pemda (beras, mi, selimut, sarung, biskuit, kain kafan).
Kami berangkat pukul 16 (harusnya pukul 13.30 namun karena kesulitan memuat semua bantuan, keberangkatan kami tertunda). Kami harus mengisi avtur pesawat di polonia. Bandara di Banda Aceh tidak ada bahan bakar. Namun kami harus berputar di udara medan sekitar 45 menit karena menunggu izin mendarat. Polonia penuh oleh hercules (termasuk dari australia dan singapura).
Mendarat di banda Aceh, kami tidak dapat keluar pesawat. Clearance kedatangan kami harus dilakukan dulu kepada pihak TNI. Setelah itu selesai, masih tidak dapat keluar bandara karena kesulitan kendaraan. Mobil banyak, namun tidak ada BBM. Bandara penuh pengungsi....mulai dari yang masih punya banyak hal, sampai hanya baju di badan. Bahkan ada beberapa anak, tanpa orang tua, ikut dalam pengungsi yang menunggu hercules. Tanpa tujuan jelas, mereka hanya ikut kerumunan massa. Anak-anak ini, akan terlantar atau bisa aja diperjualbelikan...Belum ada yang urus mereka!!!
Dengan kendaraan militer, kami menuju kota. Masih ada ancaman GAM, maka kami harus dikawal. Maklum, kami membawa makanan, obat, dan tim medis....tiga hal yang juga sangat diinginkan GAM.
Tiba di pendopo rumah dinas Gub, ketemu WaGub. Ya Allah, suasana di pendopo masih hiruk pikuk penuh wartawan dan TNI. Di sepanjang jalan, kami melihat pengungsi di tenda plastik. Mereka kelaparan, kedinginan, dan ketakutan....Pada beberapa tempat, tercium bau menyengat yang luar biasa...entah apa, karena kota gelap...
Kalaupun banyak bantuan mengalir, itu menumpuk. Mereka butuh tenaga. Tapi, mengirim tenaga tak semudah itu...Status Darurat Sipil membatasi gerak pendatang. Militer sangat tabah....semua harus mereka, mulai mengantar tim medis, barang, ngawal, menenangkan masyarakat.
Teman-teman, masyarakat di sana butuh segalanya. Makanan, pakaian, doa, kasih sayang tulus...mereka perlu kita untuk menenangkan ratapan mereka. Mereka butuh pelukan bersahabat dari kerabat...Kami semua, bahkan wagub tak mampu berkata apapun. Bahkan Wagub Aceh menangis di pelukan Wagub kami....
Begitu banyak yang harus dibereskan, begitu banyak air mata....Pemda Aceh takkan mampu melakukan banyak...mereka pun banyak yang hilang, sanak keluarga bahkan anak2 mereka pun menjadi korban. Jangan harap mereka mampu membantu rakyatnya dengan baik.
Sebagian besar bantuan kami ditumpuk di hanggar. Tidak ada kendaraan, tidak ada tenaga yang dapat mendistribusikan itu segera. Padahal, sepanjang jalan kami melihat wajah anak-anak yang lapar...yang kedinginan......
Percayalah, jangan berpikir negatif soal bantuan. Kami di sana, dan kami tau susahnya mendistribusikan bahan....Kalau mau, jangan cuma kirim barang, datanglah...bantu dengan tenaga...itu sangat dibutuhkan di sana. Kalau saja diizinkan, ingin rasanya saya meninggalkan diri di sana...saya bukan tenaga medis, tapi rasanya saya punya pundak untuk menampung tangis para ibu dan anak-anak....
Udah dulu ya...aku masih nangis ceritain ini...
Kiki
Group's email: [EMAIL PROTECTED] Website: http://www.geocities.com/ngajiseattle
_________________________________________________________________
Is your PC infected? Get a FREE online computer virus scan from McAfeeŽ Security. http://clinic.mcafee.com/clinic/ibuy/campaign.asp?cid=3963
AYO GALANG SOLIDARITAS UNTUK MEMBANTU KORBAN MUSIBAH DI ACEH & DAN SUMATERA UTARA !!! ================ Kirim bunga, http://www.indokado.com Info balita: http://www.balita-anda.com Stop berlangganan/unsubscribe dari milis ini, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED] Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]